Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Ketika Rasa dan Harga Makanan Tidak Setara, Lakukan Hal Ini Sebelum Memesan

Plaza Cikapundung River Spot merupakan satu area tepi Sungai Cikapundung, dekat alun-alun kota Bandung. Area itu sering menjadi arena berbagai kegiatan, terutama festival kuliner. Letaknya yang strategis dan ramai, menjadi satu alasannya sebagai tempat berbagai event. Costplayerpun sering beredar di sana.
 
Beberapa pekan lalu ane dan keluarga sarapan di sana. Saat itu tengah diselenggarakan Gebyar Promosi UKM Nonformal. Dilihat dari penampakan stan atau gerai yang ada, pesertanya sebagian besar pedagang kaki lima.  UKM nonformal itu sepertinya istilah halus untuk pedagang kaki lima.
 
Kami singgah untuk sarapan setelah bertemu teman di hotel Savoy Homann Bidakara. Setelah mencari-cari tempat sarapan di sekitar hotel, pilihan kami jatuh pada area itu. Suasana di plaza itu cukup nyaman untuk makan minum.
 

Gebyar promosi UKM Non Formal, Januari 2019 (Foto dokumentasi pribadi)


Hampir pukul 9, baru sedikit pedagang saja yang menggelar dagangannya. Kumpulan pedagang kaki lima bergerobak menjadi tujuan kami. Mereka terdiri dari 3 pedagang yaitu pedagang mi kocok, batagor, dan es campur. Kami memesan 2 piring batagor dan semangkuk mi kocok bakso.
 
Saat pesanan datang, kami cukup terpukau dengan porsi makanan yang cukup banyak. Terutama batagor. Alamat bakalan nggak habis ini.
 
Ternyata benar. Si kecil yang masih berusia 6 tahun tidak dapat menghabiskan sepiring batagor yang sebenarnya cukup untuk dua anak. Jadilah ane yang menghabiskan batagornya. Inilah satu penyebab berat badan ane terus bertambah: sering menghabiskan pesanan anak istri tercinta.
 

Batagor atau bakso tahu goreng (Foto dokumentasi pribadi)


Soal rasa batagor dan mi kocok, biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Rasanya sama dengan pedagang kaki lima yang sering lewat di perumahan kami. Kami menduga harganya pun tidak jauh beda dengan pedagang kaki lima lainnya. Berkisar di angka belasan ribu.
 
Saat membayar, ternyata harga di luar dugaan. Semua hidangan dipatok dengan harga sama. Rp 25.000 per porsi. Tiga porsi jadi Rp75.000. Si penjual juga tidak menyediakan minuman gratis. Harus beli air minum sendiri.
 
Ane beli air kemasan botol 600 ml pada pedagang yang mangkal beberapa meter dari tempat kami makan. Harganya Rp5.000. Dua kali lipat dari harga jual resminya. Makan di kaki lima menghabiskan uang yang setara dengan makan di food courtmall namun rasanya di bawah standar mall.
 
Sedikit kesal namun salah kami juga tidak menanyakan harga makanan dulu. Mungkin harganya memang segitu apabila sudah berada di event khusus. Harga makanan bisa jadi dua kali lipat dari harga pasaran.
 
Satu hikmah yang ane dapatkan:

Quote:

Meskipun kita punya cukup uang di dompet. Bukan masalah mampu atau tidak membayar. Agar tidak kecewa saja, harga dan rasa tidak sebanding.
 
Ada rasa, ada harga. Prinsip itu selalu ane pegang. Nggak masalah dengan harga makanan yang cukup mahal, asalkan rasanya memang sepadan. Setuju, kan Gan-Sis?


Sumber: pengalaman dan dokumentasi pribadi





emoticon-Toastemoticon-Toast




emoticon-Ultah









BOLEH BACA JUGA














nona212Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan nona212 memberi reputasi
4
2.8K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan