- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sulawesi Snouter, Tikus Berkepala Babi Yang Endemik di Sulawesi


TS
aldwin160
Sulawesi Snouter, Tikus Berkepala Babi Yang Endemik di Sulawesi
Quote:
SULAWESI SNOUTER

Gambar 1- Sulawesi Snouter
-----------------------------------------------------------
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Hyorhinomys
Spesies : Hyorhinomys stuempkei
-----------------------------------------------------------
Gambar 1- Sulawesi Snouter
-----------------------------------------------------------
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Hyorhinomys
Spesies : Hyorhinomys stuempkei
-----------------------------------------------------------
Quote:
Hyorhinomys stuempkeiatau disebut juga "Sulawesi snouter" adalah spesies hewan pengerat yang belum lama ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sulawesi snouter merupakan satu-satunya spesies yang terklasifikasi di bawah genus Hyorhinomys. Nama Hyorhinomys berasal dari bahasa Yunani, hyo (babi), rhino (hidung), dan mys (tikus). Apabila digabungkan, maka Hyorhinomys berarti tikus berhidung babi. Nama stuemkei berasal dari Harald Stumpke, penulis buku fiksi "The Snouter" yang di dalamnya mendeskripsikan suatu hewan dengan ciri-ciri mirip Sulawesi snouter, seolah-olah seperti memprediksi akan ditemukan spesies tikus ini.

Gambar 2 - Sulawesi Snouter #2
Spesies ini ditemukan pada tahun 2015 oleh Jacob A. Esselstyn dan timnya, Anang S. Achmadi, Heru Handika, dan Ruby McCullers. Sejauh ini, Sulawesi snouter hanya ditemukan di Gunung Dako pada ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut di kabupaten Tolitoli, Sulawesi Utara. Total terdapat lima tikus yang ditemukan dan semuanya ditemukan di malam hari di daerah berlumut di bagian bawah gunung.
Sulawesi snouter memiliki hidung berwarna pink yang rata dan memanjang ke depan layaknya moncong babi. Coba bandingkan dengan gambar babi hutan di bawah. Mirip bukan?

Gambar 3 - Babi Hutan
Sulawesi snouter memiliki kaki belakang yang panjang yang membantunya untuk melompat. Ciri lain dari spesies ini adalah ekor dan gigi seri yang panjang. Tikus ini memiliki rahang yang relatif lemah dibanding tikus-tikus jenis lain. Hal ini dikarenakan ketiadaan "coronoid process", bagian dari rahang yang berfungsi memperkuat kunyahan, pada tikus ini. Untunglah makanan utama tikus ini adalah cacing tanah, larva kumbang, dan berbagai serangga lain sehingga tidak sulit untuk mengunyah mangsanya tersebut.
Penemuan ini menambah jumlah spesies endemik Indonesia yang berhasil ditemukan dan diidentifikasi. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak keanekaragaman hayati di Indonesia yang belum ditemukan dan diidentifikasi. Dalam jurnal penemuan Sulawesi snouter pun disebutkan bahwa biodiversitas di Sulawesi tidak bisa diremehkan.
Gambar 2 - Sulawesi Snouter #2
Spesies ini ditemukan pada tahun 2015 oleh Jacob A. Esselstyn dan timnya, Anang S. Achmadi, Heru Handika, dan Ruby McCullers. Sejauh ini, Sulawesi snouter hanya ditemukan di Gunung Dako pada ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut di kabupaten Tolitoli, Sulawesi Utara. Total terdapat lima tikus yang ditemukan dan semuanya ditemukan di malam hari di daerah berlumut di bagian bawah gunung.
Sulawesi snouter memiliki hidung berwarna pink yang rata dan memanjang ke depan layaknya moncong babi. Coba bandingkan dengan gambar babi hutan di bawah. Mirip bukan?
Gambar 3 - Babi Hutan
Sulawesi snouter memiliki kaki belakang yang panjang yang membantunya untuk melompat. Ciri lain dari spesies ini adalah ekor dan gigi seri yang panjang. Tikus ini memiliki rahang yang relatif lemah dibanding tikus-tikus jenis lain. Hal ini dikarenakan ketiadaan "coronoid process", bagian dari rahang yang berfungsi memperkuat kunyahan, pada tikus ini. Untunglah makanan utama tikus ini adalah cacing tanah, larva kumbang, dan berbagai serangga lain sehingga tidak sulit untuk mengunyah mangsanya tersebut.
Penemuan ini menambah jumlah spesies endemik Indonesia yang berhasil ditemukan dan diidentifikasi. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak keanekaragaman hayati di Indonesia yang belum ditemukan dan diidentifikasi. Dalam jurnal penemuan Sulawesi snouter pun disebutkan bahwa biodiversitas di Sulawesi tidak bisa diremehkan.
Kira-kira makan tikus ini halal nggak ya?

Spoiler for sumber:
REFERENSI
>https://en.wikipedia.org/wiki/Hyorhi...omys_stuempkei
>http://jmammal.oxfordjournals.org/co...5/895.abstract
>https://en.wikipedia.org/wiki/Hyorhi...omys_stuempkei
>http://jmammal.oxfordjournals.org/co...5/895.abstract
Quote:
BIODIVERSITAS HEWAN-HEWAN ANEH LAINNYA
<> Vampire Bat, Kelelawar Yang Gemar Menghisap Darah
<> Howler Monkey, Monyet Paling Berisik Sedunia
<> Red-lipped Batfish, Ikan Berwajah Seperti Bencong dan Tidak Bisa Berenang
<> Acmella Nana, Siput Terkecil Dunia Yang Ukurannya Hanya Sebesar Upil
<> Ampulex Dementor, Tawon Yang Membuat Korban Sengatannya Jadi Zombie
<> Vampire Bat, Kelelawar Yang Gemar Menghisap Darah
<> Howler Monkey, Monyet Paling Berisik Sedunia
<> Red-lipped Batfish, Ikan Berwajah Seperti Bencong dan Tidak Bisa Berenang
<> Acmella Nana, Siput Terkecil Dunia Yang Ukurannya Hanya Sebesar Upil
<> Ampulex Dementor, Tawon Yang Membuat Korban Sengatannya Jadi Zombie
Quote:
Diubah oleh aldwin160 30-01-2019 09:19
8
6.5K
Kutip
57
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan