Kaskus

Food & Travel

rulfhiAvatar border
TS
rulfhi
Penjaja Baso Tahu di Sore Kompleks Pasir Jaya
Penjaja Baso Tahu di Sore Kompleks Pasir Jaya

Penjaja Baso Tahu di Sore Kompleks Pasir Jaya 

Penjaja Baso Tahu di Sore Kompleks Pasir Jaya

Baso Tahu/Dokumetasi pribadi

Puluhan gerobak baso tahu lalu lalang setiap harinya di salah satu komplek yang berada kawasan Bandung selatan. Tepatnya komplek Pasir Jaya, Bandung. Mereka memakai gerobak yang hampir sama, tapi tak sulit untuk membedakannya. Setiap gerobak memiliki ciri khasnya masing-masing, mulai dari warna dan yang paling kentara adalah merk baso tahu mereka. Ada yang bermerk Hoki, sampai baso tahu tak bernama.

Satu penjual baso tahu yang menjadi langganan kami. Yakni gerobak berwarna putih dengan tulisan baso tahu ikan. Tanpa embel-embel merk lainnya. Penjual ini biasanya tiba di komplek sebelum jam enam sore. Jam-jam rawan lapar namun masih kenyang jika dihajar dengan makanan berat. Alhasil baso tahu adalah pilihan paling bijak untuk mengganjel perut. 

Satu ketika saya menyempatkan mengobrol dengan penjual baso tahu itu. Berdasarkan wawancara singkat sambil menunggu pare dihangatkan. Saya mendapatkan informasi bahwa baso tahu ini merupakan baso tahu buatan sendiri. Keahlian membuat baso tahu didapat turun temurun dari keluarga. Dari perbincangan ini saya juga tahu bahwa baso tahu ini tidak berafiliasi dengan paguyuban baso tahu atau sejenisnya. Ini baso tahu independen. Maka tak ada bos karena si penjualah yang menjadi bosnya.

Penjual baso tahu itu memaparkan bahwa ia mulai keliling menjajakan jualannya pukul 3 sore sampai pukul 8 malam. Pria yang sudah terlihat paruh baya itu enggan untuk mangkal, sebab ketika ketika mangkal belum tentu hasilnya lebih banyak daripada ketika keliling. Terlebih ketika mangkal dia harus membayar segala rupa uang, misal uang kebersihan, keamanan dan lainnya. Lanjut pria itu menjelasnya sudah berkeliling dan berjualan baso itu dari komplek yang sekarang saya tinggali masih sawah-sawah. Dan kini sudah menjadi komplek padat. Dia menjadi salah satu saksi beralihnya lahan sawah menjadi pemukiman.         

Lanjut, pria yang selalu memakai topi itu memilih menjadi penjual dari daripada bekerja pada orang lain. Dia sempat bekerja pada orang lain tapi itu tak lama. Dia kembali menggeluti jadi penjual baso tahu. Dan menjadi penjual lebih enak daripada menjadi pekerja. Meskipun penghasilan dari berdagang tidak bisa tentukan, namun dia tetap mensyukuri. Rezeki mah sudah ada yang mengatur.  

Tak terasa pare yang dimasukan dalam tempat kukus sudah hangat. Pare itu menjadi pertanda saya harus mengakhiri perbincangan dan menyantap pesanan baso tahu. Kala itu saya memesan satu porsi dengan isi lima baso tahu. Ukuran satu baso tahu terbilang besar cukup mengenyangkan atau lebih tepatnya menunda lapar.  

 

Tulisan Pengalaman Pribadi

Foto Dokumentasi pribadi

0
518
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan