Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak tahun 2018 hingga Minggu ketiga Januari 2019, rata-rata suku bunga deposito rupiah mengalami peningkatan 66 basis poin (Bps) menjadi 6,17%. Kenaikan bunga deposito tersebut biasanya akan ditransamisikan oleh bank dengan menaikkan suku bunga agar margin pendapatan bunga bersih tetap terjaga.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyebut pihaknya akan terus mengawasi tren perkembangan suku bunga perbankan yang masih mengalami peningkatan.

"Di bidang penjaminan nasabah perbankan, LPS akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkesinambungan terhadap tren perkembangan suku bunga simpanan perbankan yang masih menunjukkan tren meningkat," kata Ketua Dewan Komisoner LPS Halim Alamsyah usai Konferensi Pers KSSK, Selasa (29/1/2019).

Selain itu, rata-rata suku bunga valuta asing di 19 bank Benchmark pada periode yang sama meningkat sebesar 64 bps menjadi 1,21%. Melihat pergerakan suku bunga itu, LPS memproyeksikan kenaikannya masih akan terjadi di tahun ini meski lajunya tidak secepat tahun lalu.


"Penyesuaian suku bunga simpanan terhadap kenaikan suku bunga acuan diperkirakan masih akan berlangsung meskipun dengan laju yang lebih lambat," tambah Halim.

Sebelumnya, pada 13 Januari lalu LPS kembali menaikkan tingkat suku bunga penjaminan sebesar 25 bps menjadi 7,00% untuk simpanan rupiah di bank umum dan 9,50% untuk simpanan di BPR. Sementara, tingkat bunga penjaminan simpanan valuta asing di bank juga naik sebesar 25 bps menjadi 2,25%.

Tingkat bunga penjaminan tersebut berlaku untuk periode 13 Januari sampai dengan 14 Mei 2019.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyimpulkan SSK triwulan IV 2018 dalam kondisi normal.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/market...ah-naik-66-bps

siap2 brayyy