- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cooking & Resto Guide
( Review Makanan Lezat ) Dari Lawas Padang Panjang.


TS
yoko.1224
( Review Makanan Lezat ) Dari Lawas Padang Panjang.
Quote:
Photo 1: Dokumentasi Pribadi ( Poto Spanduk Tampak Samping Yang Sempat Saya Dokumentasikan Kala Itu ).
Kala melintasi Sumatera Barat dari kota Padang ke Bukit Tinggi, Payakumbuh, atau Tanah Datar, singgahlah saya di Padang Panjang, kota kecil diantara Gunung Marapi dan Singgalang ini tak hanya sejuk, dan menyimpan panorama - panorama alam yang indah, tetapi juga menyimpan kuliner lawas, salah satunya adalah Sate Mak Syukur ( SMS ).
Mak ( sebutan lokal untuk paman ) Syukur atau bisa dikenal dengan H. Sutan Rajo Endah, yang hidup di tahun 1911 sampai dengan 1985, terkenal sebagai penjaja satai paling enak dan nikmat disana. Sekitar tahun 1941, ia masih berdagang menggunakan pikulan di sepanjang jalan Padang Panjang - Batusangkar.
Lama makin lama, peminat Satai Mak Syukur pun bertambah. Mak Syukur lalu membuka warung di pasar Padang Panjang. Hingga kini warung masih berdiri. Namun sempitnya lahan di pasar membuat anak - anak Mak Syukur meluaskan area lahan tempat berjualannya ke bangunan restoran di tepi jalan Jl. Sutan Syahrir Sialing Bawah, Padang Panjang. Serupa dengan warungnya yang selalu ramai, restorannya pun tak pernah sepi ( sejauh yang saya lihat dan saya pantau ). Sebab, bukan hanya nama besar sang ayah yang dipertahankan, rasa satainya juga tetaplah sangat nikmat dan menggugah selera.
Selintas dengar, saat saya mengobrol dengan beberapa orang disana, adalah tiga jenis satai di Sumatera Barat berdasarkan wilayahnya, yakni, Satai Pariaman ( pesisir pantai ), Satai Padang ( untuk daerah kota ), dan Satai Padang Panjang ( untuk daerah pegunungan ). Satai Pariaman berkuah kemerahan, Satai Padang Panjang berkuah kuning, sementara Satai Padang memiliki warna di antara itu hingga kecokelatan.
Daging Satai Pariaman dan Padang tidaklah semanis daging dari sapi yang dipelihara di Padang Panjang yang berhawa sejuk. " Dagingnya diambil dari sapi bagian rusuk serta punuk sehingga tidak terlalu keras dan masih mengandung lemak yang menjadi kunci kelezatan satai - nya ". Tujuh tusuk daging dan dua buah Katupek diletakkan pada daun pisang beralaskan piring kaleng. Tampilan klasik yang justru menggugah mata. Satai dan Katupek - nya diguyur kuah kuning yang kental dan panas. Rasanya pedas, beraroma kunyit pekat.
Selain daging sapi, bagian lain yang juga dijadikan satai adalah usus, jantung, dan lidah sapi. Semua ini makin lezat di iringi kerupuk Jangek dari kulit sapi atau kulit kerbau dan Teh Talua yang beraroma jahe. Tertarik untuk mencoba ?.


tien212700 memberi reputasi
1
378
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan