Harganya memang terlihat murah, tapi jangan salah, makanan yang ditawarkan, cita rasanya itu lho, tetap berkualitas prima.

Mau makan dengan harga yang murah dan terjangkau kantong, tapi tetap dengan cita rasa yang tetap perkasa ? Yuk coba deh jalan - jalan ke kota Solo. Hanya dengan uang sejumlah kurang lebih lima puluh ribu rupiah ( Rp 50.000,- ), di Restoran Kusuma Sari bisa menyantap tiga macam jenis makanan ditambah dengan dua variasi es krim.

Sebuah restoran yang dari luar selalu terlihat penuh pengunjung mengundang keingintahuan saya waktu bertandang ke rumah sanak saudara jauh di Solo, untuk segera mencicipi sajian - sajian yang ditawarkan. Saat saya membuka buku menu, harga - harga yang ditawarkan benar - benar mengagetkan. Bayangkan saja 1 porsi Steak Lidah dihargai kurang dari dua puluh ribu rupiah ( Rp 20.000,- ). Pantas saja resto ini selalu ramai. Soal rasa ? Ternyata Steak Lidah ini bisa diacungi 2 jempol. Kuah yang menyertai steak tersebut sangatlah pekat, bumbunya pun juga pekat. Campuran wortel, buncis, dan kacang polong rebus, yang diaduk bersama saus mayones dan mustard bercita rasa asam segar, dijadikan sebagai pelengkap. Rasa keseluruhannya cenderung manis.

Mumpung saat itu saya sedang berada di Solo, makanan yang wajib dicoba tentu saja adalah Selat Solo. Penampilannya mirip Steak Lidah, tapi kuahnya tidak terlalu kental dan berwarna cokelat bening. Cita rasa fusion gabungan antara Jawa dan Belanda sangat kentara. Mungkin saja nama aslinya bukanlah Selat, melainkan Sla atau Salad. Tapi, oleh orang Solo kemudian dipelesetkan menjadi Selat. Sajian ini merupakan sajian silang antara semur, Biefstuk ( Steak cara Belanda ), dan Selada. Disajikan dalam piring cekung, isinya berupa sayuran rebus ( mirip Steak Lidah, tapi tanpa kacang polong ), potongan daging, cincangan bawang bombay dan bawang merah, kentang goreng, dan saus dari campuran kentang tumbuk, telur dan mustard.

Sup Kusuma Sari sebagai jagoan dari resto ini, juga harus dicicipi lho ya Gan - Sis. Memang saat melihat tampilannya yang kurang mengundang, awalnya saya juga sedikit ragu dengan cita rasanya. Sebungkus telur dadar berisi daging ayam dan sosis yang terapung dalam kuah bening. Tapi, saat diseruput kuahnya, ternyata rasanya tidak sedingin penampilannya. Rasa kaldunya cukup pekat, namun bening dan jernih. Tampaknya kaldu ini dimasak lama dengan api kecil, kemudian disaring dengan kain muslin sehingga tidak ada kotoran sedikit pun yang tersisa. Daging ayamnya empuk tanpa ada bagian - bagian lemak sehingga lembut saat dikunyah. Sedap nian lah pokoknya.

Es krim tutti fruity, helloween, frambozen, kopyor, stroberi, atau vanili bisa jadi pilihan untuk mencuci mulut. Penampilannya sungguh sangat menggiurkan. Oh ya satu hal yang khas dari resto ini adalah jika Gan - Sis memesan es krim pasti akan disajikan juga air putih dingin untuk menetralkan tenggorokan usai bersantap es krim. Tertarik untuk datang berkunjung ?.