Kaskus

Story

good200Avatar border
TS
good200
Cerpen "Aku, Sahabatku, dan Dokter" #1.
Aku, Sahabatku dan Dokter

Oleh : Massae/Good


 
Cahaya mentari pagi menembus kaca jendela mengenai tubuhku, membuatku terbangun dari mimpi indah. Kucoba merangkai mimpi kembali, meneruskan mimpiku yang terpotong tadi, tapi …

“Bangun!”

Suara di seberang pintu kamar membuatku terkaget, lalu aku membuka kelopak mata yang masih sangat berat untuk kubuka. Ingin rasanya aku bermalas-malasan kembali, memeluk guling merebahkan tubuh di kasur nan empuk ini.

“Bangun, jadi jalan-jalan nggak?”

Suara itu kembali terdengar. Oya, aku lupa!Segera aku membuka mata yang terkantuk ini dan mencoba untuk bangun, karena ada janji untuk jalan-jalan hari ini.

“Iya masuk saja, Tik. Pintunya nggak aku kunci kok!” Sahutku.
Aku ingin bangun dan bersiap-siap untuk pergi tapi badan ini sulit untuk di ajak kompromi. 

“kriek” suara decit pintu terbuka.

 dia berjalan menghampiriku dan melihat sekeliling kamar, kemudian langsung melihatku masih tiduran di atas kasur.

“katanya mau jalan-jalan kok masih di ranjang aja ? bangun dong!” katanya sambil menariku untuk bangun,

 “badan kamu panas al ?” tanyanya aku enggan memberi jawaban

“wajah kamu pucat sekali, kamu sakit yah ?” Tanya dia lagi

 “perhatian banget kamu suka sama aku ? jujur aja !” kataku sambil tersenyum lebar 

“ ih apaan, gak tuh ge-er banget sih kamu” dengan senyumnya yang khas, tatapan matanya menatap tajam mataku.

“ tapi jujur walaupun sakit aku akan merasa lebih kuat karena ada kamu” kataku sambil memasang wajah yang serius

“ kalau kuat harusnya udah bangun dong dari ranjangmu !” sambil berkacak pinggang “ bo….hoong banget katanya lebih kuat”  katanya sambil memonyongkan bibirnya

“ loh yah gak percaya! apa dari tadi aku gombalin,  gak pakek tenaga ?” tanyaku menggoda.
Ada rona merah di pipinya namun dia segera memalingkan wajahnya.

“jadi jalan-jalan gak ?” tanyanya lagi mengalihkan pembicaraan

“kamu tahu gak?” tanyaku

“apa?” jawabnya singkat

“ tadi sewaktu aku tidur aku mimpi bertemu bidadari !” kataku berseru

“iya tahu bidadarinya itu aku kan ?” tanyanya sambil mengharap mungkin

ihh,, ge-er banget lo!dasar cewek jelek” kataku

“ya udah” jawabnya ketus, tampak ekspresi kekecewaan yang begitu jelas.

“ tapi ketika aku bangun ternyata bidadarinya ikut ke alam nyata” kataku mencoba merayunya.

“ siapa ?” tanyanya singkat

“ yah cewek jelek depanku ini “ kataku pelan

“ dasar, gombalnya ketahuan banget “ katanya sambil tersenyum manis

“ manusiawi, kok aku kan cowok tulen makanya gombalin cewek” kataku lagi sambil melirik nakal ke arahnya, kulihat dia jadi salah tingkah

“ tapi wajar juga kalau kamu gombalin aku, aku kan cantik” katanya bangga sambil tersenyum.

“suka di gombalin aja pakai ngatain aku gombal, dasar !“ kataku protes

“udah, udah, jadi gak jalan-jalanya ?” tanyanya  mengalihkan pembicaraan

“ jadi dong pastinya, tapi kamu jagain aku yah ? aku kan lagi sakit ” kataku manja

“ih, masak cewek harus jagain cowok ?” katanya protes “ protes yah ? yah udah kalau gak mau aku tidur lagi aja “ kataku sambil memejamkan mata kembali

“ ih,,, iya iya bangun-bangun jangan tidur lagi “ sambil menggoyangkan tubuhku.

“ wanita jelek, berhenti ! iya aku bangun” kataku

“ apa ? aku jelek ?” tanyanya

“Iya jelek banget “ kataku sambil tertawa,
Ia merengek sambil memukul-mukul gemas bahuku.

 Senyum gurau hilang dari wajahnya dan seperti menahan sesuatu, aku tau dia mau bicara sesuatu tapi terhenti dan dia berdiri lalu pergi tanpa mengucapkan satu kata pun, dia keluar dari kamarku. Apa dia marah padaku ? tanyaku dalam hati tapi tak biasanya dia marah kalau dalam keadaan bercanda denganku, apa aku sudah keterlaluan?. Aku bertanya pada diriku. Aku memaksa tubuh yang sakit ini untuk berdiri dari ranjangku, mataku berkunang-kunang kepalaku pening dadaku nyeri, entah kenapa aku memaksa diriku untuk berdiri,

“ tika …!”

kucoba memanggil namanya namun tak ada jawaban

“ tik..” kataku lagi

namun keadaan rumahku tetap sunyi sepi seperti tak ada satu orangpun yang berada di rumah. Aku mencoba membuka pintu kamarku dan melangkah keluar

“ tika apa kamu marah ?” tanyaku mengencangkan suara aku melangkah keluar dari kamarku. Tubuh itu, baju yang dipakainnya aku berlari menuju sesosok tubuh yang terlentang tidak jauh dari kamarku

“tika kamu kenapa ? tik …. Hei,,, jangan bercanda “ aku berkata,

rasa sakit dalam diriku masih menderu, aku memapahnya menuju keluar dan segera membawanya kerumah sakit.
********
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
550
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan