- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
Peluang Kripto tahun 2019


TS
yuliuseka
Peluang Kripto tahun 2019
Ada Apa Dengan Cryptocurrency?
Jika Anda masih awam dan belum terlalu mengikuti perkembangan Cryptocurrency, ada satu hal yang perlu Anda ketahui: Dunia mata uang kripto telah banyak berubah sejak Januari 2018. Apalagi, hampir tidak ada prediksi cukup meyakinkan yang datang dari analis ahli.
Bitcoin mengalami kejatuhan. Sejak 1 November 2018, mata uang kripto ini telah kehilangan 30% dari nilainya, dari yang awalnya pada angka 6,000USD/BTC menjadi 3,400 USD/BTC pada 10 Desember. Penurunan tren ini adalah efek domino dari kekecewaan publik terhadap gagalnya berbagai ICO yang dilempar ke pasaran.
Namun, baru-baru ini kami melihat pergerakan yang mengindikasikan Comeback. Selama akhir November 2018, harga telah naik hingga 3,800 USD/BTC. Jika dilihat sekilas secara teknikal, hal ini hanyalah koreksi. Tetapi seiring berjalannya waktu, pasar menujukkan aksi Bullrush dan mulai bangkit kembali seperti musim semi 2017.
Meskipun begitu, sebelum Anda mulai terjun dan membeli mata uang kripto, pikirkanlah kembali. Banyak sekali hal yang perlu dipertimbangkan karena investasi ini lebih berisiko dibandingkan instrumen lainnya.
Cryptocurrency Yang Harus Anda Beli Di 2019
Sulit untuk diprediksi apakah 2019 akan menjadi tahun yang cerah untuk Cryptocurrency. Namun, jika Anda benar-benar bertekad untuk berinvestasi pada mata uang kripto, pilihlah Cryptocurrency yang populer. Antara lain:
Bitcoin
Mayoritas investor akan mengabaikan mata uang kripto yang lainnya dan berfokus pada Bitcoin. Alasannya sudah jelas: Bitcoin adalah penggerak pasar.
Tidak seperti komoditas dan instrumen investasi lainnya yang tidak mempengaruhi nilai yang lain, mata uang kripto memiliki sifat berbeda. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
Meskipun Apple mendominasi pasar saham AS, harga saham Samsung tidak akan terpengaruh oleh hal tersebut. Hal tersebut tidak berlaku pada mata uang kripto. Bitcoin merupakan cerminan dari keadaan yang terjadi pada pasar, dengan berbagai faktor individual yang mendasarinya.
Hal ini menyebabkan mayoritas investor menaruh uangnya hanya pada Bitcoin, sehingga harganya menjadi acuan utama dari situasi pasar.

Pada tahun 2018, Bitcoin mengalami pelemahan besar-besaran karena munculnya Bitcoin Cash dan perpecahan dalam komunitas yang mendasarinya. Kini, semua itu berhasil dilewati. BCH mengindikasikan bahwa tidak akan ada lagi fork yang muncul dalam waktu dekat dan Bitcoin sedang dalam masa kebangkitan. Sejauh ini, 2019 diprediksi akan membawa sinyal positif untuk pertumbuhan Bitcoin. Jadi, jika Anda ingin berinvestasi pada Bitcoin, lakukan sekarang juga.
Ethereum
Proyek dari Vitalik Buterin ini mengalami masa-masa sulit selama ICO dan terancam runtuh. Bahkan ada yang mengatakan bahwa "kiamat" bagi Ethereum telah dekat.

Tetapi, tahun 2019 tampaknya membawa angin segar bagi Ethereum. Pada bulan Januari, mereka akan meluncurkan Hard Fork Constantinople yang merupakan hasil kerja keras Ethereum Foundation dan Buterin selama bertahun-tahun. Tidak seperti Bitcoin Cash, Hard Fork ini akan meningkatkan performa Ethereum dan menjadi pijakan lain dari proses Proof-Of-Work menjadi Proof-Of-Stake.
Di sisi lain, kemunculan Hard Fork akan memunculkan kekecewaan pada komunitas Cryptocurrency karena bertentangan dengan gagasan awal dari Nakamoto. Harga Ethereum akan sedikit menurun pada bulan Januari, sebelum naik dan melesat. Karena itulah, ini saat yang tepat untuk berinvestasi pada ETH.
Ripple
Merupakan Mata uang kripto terbesar ketiga dalam daftar dan pertama yang dikelola oleh seseorang dari dunia bisnis, bukan sekadar Crypto-Enthusiast. Sifat sentralisasi serta ambiguitas XRP sebagai mata uang kripto, membuat banyak anggota komunitas kripto tidak meliriknya. Namun, hal itu tidak menghalangi Ripple menjadi altcoin yang terus bersaing dengan Ethereum untuk menduduki peringkat kedua.

XRP menyambut tahun 2019 tanpa skandal besar. Tidak ada Hard Fork, upgrade yang tidak diperlukan, maupun penolakan dari komunitas. Satu-satunya tantangan yang dihadapi Ripple pada tahun 2018 adalah kurangnya dukungan pengguna, dan Brad Garlinghouse sedang berusaha mengejar hal itu.
Ripple masih sangat bergantung pada pasar mata uang kripto secara keseluruhan dan tidak akan bisa berhasil jika Bitcoin gagal. Meskipun begitu, mereka tetap mempertahankan keunikannya sembari membidik konsumen yang lebih luas, seiring dengan bangkitnya pasar. Dengan tidak adanya sentimen negatif dalam pandangan, Ripple adalah aset yang menjanjikan untuk berinvestasi saat ini.
Selain The Big Three di atas, berikut ini beberapa mata uang kripto yang juga menarik minat investor:
1. Tether
Meskipun bukan mata uang kripto murni (hanya perwakilan dari USD di dunia Cryptocurrency, tidak memiliki nilai investasi), Tether merupakan aset yang berguna untuk mentransfer uang saat terdesak dan volatilitasnya cukup tinggi.
2. Litecoin
Cryptocurrency yang satu ini merupakan bukti "anehnya" loyalitas komunitas kripto. Meskipun Charlie Lee terkenal gemar mengurangi cadangan Litecoinnya, para penggemar tetap menggunakannya secara aktif. Tidak jelas berapa lama momentum ini akan bertahan, tetapi sejauh ini hasilnya menjanjikan.
3. Dash
Bersifat mirip LiteCoin, tanpa kehadiran Charlie Lee, itulah Dash. Mata uang kripto yang terhitung baru ini melaju pesat karena kekuatan pengembangnya. Hingga saat ini, belum jelas apakah pengembang Dash akan bergerak ke arah bisnis atau tidak. Yang jelas, mereka berhasil mendapatkan bagian yang cukup besar pada pasar mata uang kripto.
Jika Anda masih awam dan belum terlalu mengikuti perkembangan Cryptocurrency, ada satu hal yang perlu Anda ketahui: Dunia mata uang kripto telah banyak berubah sejak Januari 2018. Apalagi, hampir tidak ada prediksi cukup meyakinkan yang datang dari analis ahli.
Bitcoin mengalami kejatuhan. Sejak 1 November 2018, mata uang kripto ini telah kehilangan 30% dari nilainya, dari yang awalnya pada angka 6,000USD/BTC menjadi 3,400 USD/BTC pada 10 Desember. Penurunan tren ini adalah efek domino dari kekecewaan publik terhadap gagalnya berbagai ICO yang dilempar ke pasaran.
Namun, baru-baru ini kami melihat pergerakan yang mengindikasikan Comeback. Selama akhir November 2018, harga telah naik hingga 3,800 USD/BTC. Jika dilihat sekilas secara teknikal, hal ini hanyalah koreksi. Tetapi seiring berjalannya waktu, pasar menujukkan aksi Bullrush dan mulai bangkit kembali seperti musim semi 2017.
Meskipun begitu, sebelum Anda mulai terjun dan membeli mata uang kripto, pikirkanlah kembali. Banyak sekali hal yang perlu dipertimbangkan karena investasi ini lebih berisiko dibandingkan instrumen lainnya.
Cryptocurrency Yang Harus Anda Beli Di 2019
Sulit untuk diprediksi apakah 2019 akan menjadi tahun yang cerah untuk Cryptocurrency. Namun, jika Anda benar-benar bertekad untuk berinvestasi pada mata uang kripto, pilihlah Cryptocurrency yang populer. Antara lain:
Bitcoin
Mayoritas investor akan mengabaikan mata uang kripto yang lainnya dan berfokus pada Bitcoin. Alasannya sudah jelas: Bitcoin adalah penggerak pasar.
Tidak seperti komoditas dan instrumen investasi lainnya yang tidak mempengaruhi nilai yang lain, mata uang kripto memiliki sifat berbeda. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
Meskipun Apple mendominasi pasar saham AS, harga saham Samsung tidak akan terpengaruh oleh hal tersebut. Hal tersebut tidak berlaku pada mata uang kripto. Bitcoin merupakan cerminan dari keadaan yang terjadi pada pasar, dengan berbagai faktor individual yang mendasarinya.
Hal ini menyebabkan mayoritas investor menaruh uangnya hanya pada Bitcoin, sehingga harganya menjadi acuan utama dari situasi pasar.

Pada tahun 2018, Bitcoin mengalami pelemahan besar-besaran karena munculnya Bitcoin Cash dan perpecahan dalam komunitas yang mendasarinya. Kini, semua itu berhasil dilewati. BCH mengindikasikan bahwa tidak akan ada lagi fork yang muncul dalam waktu dekat dan Bitcoin sedang dalam masa kebangkitan. Sejauh ini, 2019 diprediksi akan membawa sinyal positif untuk pertumbuhan Bitcoin. Jadi, jika Anda ingin berinvestasi pada Bitcoin, lakukan sekarang juga.
Ethereum
Proyek dari Vitalik Buterin ini mengalami masa-masa sulit selama ICO dan terancam runtuh. Bahkan ada yang mengatakan bahwa "kiamat" bagi Ethereum telah dekat.

Tetapi, tahun 2019 tampaknya membawa angin segar bagi Ethereum. Pada bulan Januari, mereka akan meluncurkan Hard Fork Constantinople yang merupakan hasil kerja keras Ethereum Foundation dan Buterin selama bertahun-tahun. Tidak seperti Bitcoin Cash, Hard Fork ini akan meningkatkan performa Ethereum dan menjadi pijakan lain dari proses Proof-Of-Work menjadi Proof-Of-Stake.
Di sisi lain, kemunculan Hard Fork akan memunculkan kekecewaan pada komunitas Cryptocurrency karena bertentangan dengan gagasan awal dari Nakamoto. Harga Ethereum akan sedikit menurun pada bulan Januari, sebelum naik dan melesat. Karena itulah, ini saat yang tepat untuk berinvestasi pada ETH.
Ripple
Merupakan Mata uang kripto terbesar ketiga dalam daftar dan pertama yang dikelola oleh seseorang dari dunia bisnis, bukan sekadar Crypto-Enthusiast. Sifat sentralisasi serta ambiguitas XRP sebagai mata uang kripto, membuat banyak anggota komunitas kripto tidak meliriknya. Namun, hal itu tidak menghalangi Ripple menjadi altcoin yang terus bersaing dengan Ethereum untuk menduduki peringkat kedua.

XRP menyambut tahun 2019 tanpa skandal besar. Tidak ada Hard Fork, upgrade yang tidak diperlukan, maupun penolakan dari komunitas. Satu-satunya tantangan yang dihadapi Ripple pada tahun 2018 adalah kurangnya dukungan pengguna, dan Brad Garlinghouse sedang berusaha mengejar hal itu.
Ripple masih sangat bergantung pada pasar mata uang kripto secara keseluruhan dan tidak akan bisa berhasil jika Bitcoin gagal. Meskipun begitu, mereka tetap mempertahankan keunikannya sembari membidik konsumen yang lebih luas, seiring dengan bangkitnya pasar. Dengan tidak adanya sentimen negatif dalam pandangan, Ripple adalah aset yang menjanjikan untuk berinvestasi saat ini.
Selain The Big Three di atas, berikut ini beberapa mata uang kripto yang juga menarik minat investor:
1. Tether
Meskipun bukan mata uang kripto murni (hanya perwakilan dari USD di dunia Cryptocurrency, tidak memiliki nilai investasi), Tether merupakan aset yang berguna untuk mentransfer uang saat terdesak dan volatilitasnya cukup tinggi.
2. Litecoin
Cryptocurrency yang satu ini merupakan bukti "anehnya" loyalitas komunitas kripto. Meskipun Charlie Lee terkenal gemar mengurangi cadangan Litecoinnya, para penggemar tetap menggunakannya secara aktif. Tidak jelas berapa lama momentum ini akan bertahan, tetapi sejauh ini hasilnya menjanjikan.
3. Dash
Bersifat mirip LiteCoin, tanpa kehadiran Charlie Lee, itulah Dash. Mata uang kripto yang terhitung baru ini melaju pesat karena kekuatan pengembangnya. Hingga saat ini, belum jelas apakah pengembang Dash akan bergerak ke arah bisnis atau tidak. Yang jelas, mereka berhasil mendapatkan bagian yang cukup besar pada pasar mata uang kripto.


aphen124 memberi reputasi
5
593
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan