Menahan godaan bau makanan cepat saji beragam kue bukan perkara mudah. Wewangian itu seolah terus mengajak kita untuk mencicipinya dengan menelannya sampai habis. Jika sudah begitu, bertambahlah kalori dengan lemak dalam tubuh.

Namun, Anda tak perlu khawatir. Sebab, diam-diam bau nikmat sajian makanan itu juga punya kemampuan untuk menekan nafsu makan.

Sebuah penelitian teranyar menunjukkan bahwa menghirup bau makanan berlemak dengan berkalori tinggi selama dua menit sudah cukup untuk menjauhkan seseorang dari keinginan untuk melahapnya. Mengutip Science Alert, para peneliti mengabarkan, hal itu bisa dijadikan metode anyar diet.


Pada awalnya, mencium bau makanan tinggi lemak dengan kalori memang bakal membangkitkan nafsu makan. Namun, coba tahan hidung Anda untuk terus meresapi bau yang dihadirkan dalam waktu yang cukup lama, minimal selama dua menit. Tak ayal, keinginan untuk mencicipinya pun hilang seketika.

Bau, dalam penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Marketing Research itu, mampu merangsang saraf dalam otak yang berperan dalam menekan nafsu makan. Bau itu seolah-olah membuat kita merasa telah mencicipi makanan yang kita hirup sebelumnya, tanpa harus menelan lemak dengan kalori ke dalam tubuh.

"Bau makanan bisa menjadi alat ampuh untuk melawan keinginan makan," ujar salah satu peneliti studi, Dipayan Biswas, dari University of South Florida.

Rangsangan sensorik halus seperti bau, kata Biswas, lebih ampuh dalam memengaruhi pilihan makanan pada anak-anak dengan orang dewasa daripada mengatur dengan membatasi jumlah serta jenis makanan.

Peneliti melaksanakan eksperimen di sejumlah kantin sekolah di Amerika Serikat. Peneliti diam-diam menyebarkan bau apel, stroberi, piza, dengan kue-kue kering. Hasilnya, pembelian makanan atau camilan yang ada di kantin berkurang sebanyak 21,43 persen.

Tak hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa seseorang yang memiliki kepekaan terhadap bau lebih mungkin berhasil dalam menekan nafsu makan dengan metode ini.

Jika metode ini diterapkan pada supermarket, misalnya, masyarakat bisa jadi akan diarahkan menuju rak buah-buahan setelah dua menit menghirup bau kue panggang yang manis. Hal ini, dinilai peneliti, jauh lebih ampuh daripada menyebarkan pamflet berisi manfaat makanan sehat.

sumber : cnnindonesia