22 January 2019 16:12



Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki 2019, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) tidak mengendorkan geliat pembangunan infrastruktur. Setelah sukses menyambungkan Jakarta-Surabaya via Tol Trans Jawa, kini pulau Jawa bagian selatan menjadi lahan pengadaan tol.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menyebut pihaknya bakal membangun Tol Trans Jawa sisi Selatan. "Seperti yang sudah dicanangkan pak presiden (Presiden Joko Widodo)," kata Basuki di sela acara Indonesia Development & Business Summit New Construction Opportunity 2019 Beyond Infrastructures di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (22/1/2019). 

Saat ini, Kementerian PUPR sedang menggodok penentuan lokasi (penlok) proyek tersebut. "Kita sambil mengusulkan penloknya, juga persiapan untuk tender," lanjutnya.

Ruas pertama yang menjadi prioritas adalah Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas). Basuki menyebut, ruas ini memiliki panjang sekitar 80 km membentang di Pulau Jawa bagian selatan.

Nantinya, dari Tasikmalaya ruas tol akan tersambung ke arah Cilacap dan Yogyakarta. Selanjutnya, ruas tol berlanjut ke Solo dan mengikuti tol eksisting yang sudah tersedia hingga ke area Jawa Timur.

Pembangunan Tol Trans Jawa sisi selatan ini tidak lepas dari upaya pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah. Sejalan dengan itu, Basuki menilai perlu adanya peningkatan kapasitas infrastruktur jalan tol.

"Saya ingin meningkatkan kapasitas dan pemerataan pembangunan. Tol Purbaleunyi [Purwakarta-Cileunyi] itu tidak sampai lima tahun sudah macet. Jadi kita mau bikin Trans Jawa Selatan. Tol Trans Jawa yang sekarang antara Surabaya-Solo, antara Ngawi dan Nganjuk sudah masuk proposal-proposal kawasan industri di sekitarnya," katanya.

Sumber Berita

==========
Komen TS

Tol Trans Jawa Mematikan Usaha Kecil di seluruh pulau Jawa


Rezim Kowik membangun jalan tol tanpa jalan pikiran yang waras dan tidak memihak pada seluruh rakyat kecil.

Pembangunan Jalan tol yang dilakukan rejim Kowik ini telah mematikan bisnis dan usaha kecil di seluruh daerah yang dilewati jalan tol.

Tol Trans Jawa membentang dari ujung barat pulau Jawa sampai dengan ujung timur pulau Jawa telah membuat 160 juta penduduk pulau Jawa kehilangan mata pencahariannya, kehilangan sumber penghasilannya karena usaha mereka bangkrut semua.

Kowik sesumbar perjalanan dari Jakarta ke Solo yang jaraknya 500 km hanya membutuhkan waktu 6 jam. Tapi dalam waktu 6 jam ini telah mematikan usaha kecil di seluruh daerah yang dilewati jalan tol. Usaha warteg tutup, warung mie ayam bangkrut, toko batik pekalongan gulung tikar, warung bakso bubar, warung pecel lele gulung tenda, dan jutaan usaha kecil lainnya yang bangkrut karena tidaka ada lagi pembeli karena adanya jalan tol Trans Jawa.

Ukuran sukses suatu negara bukan berdasarkan seberapa banyak infrastruktur yang dibangun. Pertumbuhan ekonomi 5 % doang, bukan berkat pemerintah.. tapi karena aktifitas ekonomi usaha swasta. Kalo cuma 5%, ga ada pemerintah pun juga bisa mencapai 5%.