Pada zaman ini ujaran kerap menjadi masalah antar individu, sosial, politik tentu saja, pendidikan, dunia kesehatan dan lain-lain. Sampai-sampai demi menjaga ketertiban umum pemerintah membuat undang-undang informasi dan transaksi Elektronik (ITE) yang juga berkaitan dengan ujaran.

Didalam Syarah Kitab Qamiut Thughyan halaman 11 karangan Syekh Nawawi Al-Bantani ada penjelasan terkait ujaran, yaitu :

"Jika kau ingin berbicara, maka kau harus menimbang ucapanmu. Jika itu mengandung maslahat maka bicaralah.
Tetapi jika kau ragu, maka tahan ucapanmu hingga kau benar-benar yakin itu akan memgandung maslahat".

"Akhlaq yang paling utama dalam islam adalah diam hingga orang lain selamat (dari ujaran yang menyakitkan).

Sangat relevan memang dengan keadaan saat ini, dimana jaman era milenial segala informasi mudah didapat. Entah itu yang baik (maslahat) atau malah sebaliknya. Menghargai satu sama lain itu akan membawakan kedamaian setiap manusia.

Saling toleran merupakan kunci perdamaian antara satu umat dengan umat lainya atau pun sesama umatnya sendiri.

Kita hidup di dunia dengan beraneka ragam suku, ras dan agama, Perbedaan pastilah ada. Dengan adanya perbedaan kita diajarkan untuk mengerti satu sama lain dengan tak saling menghujat sana dan sini.ungkin rumus sederhana yang biasa didengar oleh kita seperti "Kalau kamu merasa sakit karena dicubit, maka jangan sekali-kali mencubit orang lain".

Kata-kata pribahasa yang mahsyur terdengar di masyakat ini mempunyai makna yang dalam, kata dicubit atau dipukul atau apalah itu yang sesuatu hal menyakitkan kepada orang lain, bisa berupa ucapan atau tindakan. Makannya sebelum melakukan sesuatu harus dipertimbangkan terlebih dahulu.