- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Demi Tembok Perbatasan, Donald Trump Takut-takuti Warga Amerika


TS
methadone.500mg
Demi Tembok Perbatasan, Donald Trump Takut-takuti Warga Amerika
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berusaha menarik simpati warganya agar mendukung pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko. Ia menyebut beberapa contoh pembunuhan sadis warga Amerika yang diduga dilakukan oleh imigran ilegal.
"Di California, seorang veteran Angkatan Udara dirudapaksa, dibunuh, dan dipukuli dengan palu hingga tewas oleh seorang asing ilegal dengan sejarah kriminal yang panjang," kata Trump dalam pidato pertamanya dari kantornya, Oval Office, di Gedung Putih, Selasa (8/1/2019) malam waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia.
Pidato itu disiarkan secara langsung oleh berbagai stasiun televisi AS.
"Di Georgia, seorang imigran ilegal baru-baru ini dihukum karena membunuh, memenggal, dan memutilasi tetangganya. Di Maryland, anggota geng MS-13 yang tiba di Amerika Serikat sebagai anak di bawah umur sebatang kara ditahan dan dihukum tahun lalu setelah dengan kejam menikam dan memukuli seorang gadis berusia 16 tahun," ujar Trump, dilansir dari CNBC International.
Pidato presiden itu langsung diserang oleh Juru Bicara Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi dan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer dari Partai Demokrat.
"Presiden telah memilih membangkitkan ketakutan," kata Pelosi. Ia mengatakan Trump menolak usulan bipartisan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan demi obsesinya memaksa para pembayar pajak AS untuk membayar dinding pembatas yang awalnya ia janjikan akan dibayar Meksiko.
Trump menolak usulan anggaran dari DPR AS yang tidak mencatumkan alokasi US$5 miliar dana untuk pembangunan tembok perbatasan yang ia minta. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian lembaga federal AS harus tutup sejak 22 Desember lalu
Sekitar 800.000 pekerja sejak saat itu dirumahkan atau bekerja tanpa dibayar.
Trump telah mengancam akan membiarkan government shutdown itu berlangsung hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun hingga ia mendapatkan uang yang ia minta untuk membangun dinding yang berulang kali ia janjikan dalam kampanyenya di 2016 lalu.
Sang presiden dalam pidatonya hari Selasa tidak menyatakan keadaan darurat nasional sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya. Sementara itu, Demokrat terus mendesak Trump untuk segera membuka lagi pemerintahan tanpa pembangunan tembok perbatasan. --
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...akuti-warga-as
"Di California, seorang veteran Angkatan Udara dirudapaksa, dibunuh, dan dipukuli dengan palu hingga tewas oleh seorang asing ilegal dengan sejarah kriminal yang panjang," kata Trump dalam pidato pertamanya dari kantornya, Oval Office, di Gedung Putih, Selasa (8/1/2019) malam waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia.
Pidato itu disiarkan secara langsung oleh berbagai stasiun televisi AS.
"Di Georgia, seorang imigran ilegal baru-baru ini dihukum karena membunuh, memenggal, dan memutilasi tetangganya. Di Maryland, anggota geng MS-13 yang tiba di Amerika Serikat sebagai anak di bawah umur sebatang kara ditahan dan dihukum tahun lalu setelah dengan kejam menikam dan memukuli seorang gadis berusia 16 tahun," ujar Trump, dilansir dari CNBC International.
Pidato presiden itu langsung diserang oleh Juru Bicara Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi dan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer dari Partai Demokrat.
"Presiden telah memilih membangkitkan ketakutan," kata Pelosi. Ia mengatakan Trump menolak usulan bipartisan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan demi obsesinya memaksa para pembayar pajak AS untuk membayar dinding pembatas yang awalnya ia janjikan akan dibayar Meksiko.
Trump menolak usulan anggaran dari DPR AS yang tidak mencatumkan alokasi US$5 miliar dana untuk pembangunan tembok perbatasan yang ia minta. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian lembaga federal AS harus tutup sejak 22 Desember lalu
Sekitar 800.000 pekerja sejak saat itu dirumahkan atau bekerja tanpa dibayar.
Trump telah mengancam akan membiarkan government shutdown itu berlangsung hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun hingga ia mendapatkan uang yang ia minta untuk membangun dinding yang berulang kali ia janjikan dalam kampanyenya di 2016 lalu.
Sang presiden dalam pidatonya hari Selasa tidak menyatakan keadaan darurat nasional sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya. Sementara itu, Demokrat terus mendesak Trump untuk segera membuka lagi pemerintahan tanpa pembangunan tembok perbatasan. --
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...akuti-warga-as


sebelahblog memberi reputasi
1
3.2K
73


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan