- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sehat Kian Sulit : Ter-PHP Pedagang Pisang Karbitan!


TS
aldysadi
Sehat Kian Sulit : Ter-PHP Pedagang Pisang Karbitan!

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh...
Hello, GanSis....
I am Aldys, and You? 


Quote:
Hai, Gaes! Jumpa lagi. Kali ini, Aldys akan berbagi pengalaman yang tak mengenakan saat membeli buah pisang.
Sekilas thread ini nampak mirip dengan thread di luaran sana, tapi yang membedakan adalah thread ini murni berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi.
Yuk, simak selengkapnya dan baca juga tipsnya di akhir thread, ya...

Sekilas thread ini nampak mirip dengan thread di luaran sana, tapi yang membedakan adalah thread ini murni berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi.
Yuk, simak selengkapnya dan baca juga tipsnya di akhir thread, ya...

Quote:
Sehat Kian Sulit : Ter-PHP Pedagang Pisang Karbitan!

Awal Mula
Pisang adalah buah yang suci dan penuh dengan berkah. Setidaknya, begitu lah pendapat TS karena saking sukanya dengan buah berdaging putih kekuningan ini, hehe.
Mau disantap langsung ataupun yang sudah diolah dalam berbagai bentuk makanan, seperti pepes pisang ketan, pempek pisang, bolu pisang, pisang goreng, pisang rebus, pisang panggang, semua al suka.

Waduh, jadi ngiler, nich ngomongin makanan di atas, wkwk. Oke lah, kita kembali ke judul thread ini daripada keburu ngences yak.
Beberapa hari lalu, Aldys bener-bener pengen buat dan makan pisang rebus. Rasanya sudah diujung lidah saking kepengennya. Keinginan itu pun al sampaikan pada keluarga di rumah.
Sorenya, dengan penuh rasa cinta, mamanya Aldys membawakan dua sisir pisang yang dia beli di pasar. Memang the best mamaku ini, jadi terharu, hiks.
Spoiler for ini dia pisang yang dibeliin mama Al:

Foto ini adalah penampakan pisang yang dibeliin mama dan sempat aldys abadikan di hp.
Dari penampakannya, pisang tersebut sangat menggugah selera dengan warna kuning cerah dan kulitnya yang mulus. Sudah terbayang kelezatannya di lidah al kalau direbus.
Dengan penuh semangat, al menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat pisang rebus. Hanya sesisir pisang yang hendak al rebus, sisanya buat besok pagi, pikir al.
Keanehan Pertama
Saat mencuci pisau yang sebelumnya digunakan untuk memotong tangkai pisang satu persatu dari tandannya, al merasa aneh karena ada bekas getah pisang yang sangat lengket.
Sebagai pencinta pisang al tahu pasti, pisang yang sudah matang tak akan bergetah seperti itu. Apalagi, fisik pisang sangat sempurna.
Namun, al abaikan dan mencoba berpikir positif. Mungkin, itu hanya kebetulan semata.
Keanehan Kedua
Setelah meniriskan pisang yang sudah selesai direbus dari panci, al melihat dinding panci dari tengah ke atas tampak gosong.
Hal itu cukup aneh dan baru pertama kalinya terjadi sepanjang sejarah al merebus pisang dengan panci karena sisa air rebusan masih cukup banyak.
Lain halnya jika air rebusan sudah kering, wajar jika panci jadi gosong.
Kecewa Mendalam!
Pisang sudah tersaji di atas meja. Dengan penuh semangat, al dan mama hendak menyantap pisang rebus.
Namun, betapa kecewanya kami saat membelah pisang yang ternyata dagingnya masih sangat kenyal (mengkal/mengkel dalam bahasa Palembang*). Padahal, seharusnya, daging pisang sudah lembut.
Spoiler for ini dia:

Penampakan pisang karbit yang sudah direbus. Kulitnya tidak selayu kulit pisang pada umumnya. Bahkan, hampir tidak berubah fisiknya dengan sebelum direbus.
Penasaran, al coba merebus kembali pisang tersebut. Barang kali, merebusnya kurang lama, tapi, yang al rebus cuma 2 buah, bukan seluruhnya.
Mama sempat mengingatkan bahwasanya percuma saja merebusnya kembali karena sepertinya si pisang memang masih mentah, hanya luarnya saja yang nampak masak.
Akan tetapi, aldys tak menghiraukan dan tetap ingin mencobanya. Namun, meski telah direbus dua kali, tekstur pisang tetap saja mengkal dan begitu kami cicipi, ukh!rasanya sepat dan bergetah.
Dari sana lah mama tercetus bahwa si penjual pisang mungkin mengkarbit dagangannya demi keuntungan pribadi.
Quote:
Tentang Pisang Karbit
A. Pisang Karbitan
Pisang karbitan adalah pisang yang dimatangkan dengan menggunakan senyawa kimia yang bernama kalsium karbida atau disebut juga karbit.
Tak seperti proses pematangan alami yang memerlukan waktu matang yang cukup lama, hanya butuh 2-4 hari, pisang akan matang dan siap dipasarkan jika menggunakan karbit.
Ini artinya, pisang matang sebelum waktunya alias dipaksa matang.
Efisiensi waktu dan keuntungan pribadi, ini lah yang memicu petani ataupun pedagang untuk mengkarbitkan pisang.
B. Merugikan Konsumen/Pembeli
Jika ditanya, apakah pengkarbitan merugikan konsumen/pembeli/masyarakat? Tentu saja, iya!.
Kenapa? Apa ruginya?
Baik, Gaes, aldys jelaskan berdasarkan sepengetahuan al, ya. Buah pisang yang dikarbit itu seringkali matangnya tidak rata.
Dalam proses pengkarbitan, dibutuhkan sebuah keranjang atau sejenisnya. Sekeliling keranjang harus dilapisi karung guna mencegah udara dari luar masuk ke dalam keranjang. Baru lah, di bagian dasar keranjang diletakan karbit.
Kemudian, buah pisang yang telah dipotong dalam bentuk sisiran, dimasukan dan disusun ke dalam keranjang tersebut dengan posisi karbit dibawahnya. Terakhir, bagian atas ditutup rapat-rapat.
Spoiler for pisang:

Dalam 2-4 hari, pisang sudah matang. Namun, tidak semua pisang matang sempurna dan memiliki daging yang manis. Ada yang terlihat matang dari kulit luarnya saja, sementara dagingnya sepat.
Ada yang dalam 1 sisir pisang setengahnya matang, setengahnya lagi mentah. Ada pula yang busuk akibat terlalu matang.
Dibutuhkan cara yang tepat dan rajin memeriksa buah yang sedang dikarbit untuk meminimalisir kegagalan.
Menjawab pertanyaan di atas. Jika konsumen membeli pisang dengan kondisi matang di luar, tapi mentah di dalam (terkecoh dengan tampilan pisang), tentu konsumen rugi.
Selain itu, pengkarbitan juga mempengaruhi rasa dan kesegaran pisang. Jelas saja, pemaksaan pematangan membuat rasa pisang karbit tidak selezat pisang yang matang secara alami.
C. Aman atau Berbahayakah Mengkonsumsi Pisang Karbit?
Aldys pernah membaca artikel, seorang ahli yang kompeten mengatakan, pisang karbit aman dikonsumi alias tidak berbahaya bagi kesehatan asal — kata ini harus kita simak, pengerjaannya harus benar!.
Jadi, selama si karbit ini tidak menempel ke daging buah pisang, buahnya tetap aman dikonsumsi.
Namun, para ahli gizi tetap mengecam perbuatan ini. Wajar saja, Gaes. Karbit kan menguap, residunya nempel ke kulit pusing.
Kita kupas kulitnya dengan tangan, kadang kita pegang dagingnya langsung dengan tangan. Apalagi, anak-anak sering ikut makan pisang.
Sebaiknya, kita basuh kulit pisang sebelum menyantapnya. Namun, itu bukan hal yang mudah.
Selain itu, karbit bisa saja terakumulasi ke dalam daging pisang sehingga bisa saja mengurangi vitamin dalam buah pisang.
Quote:
Tips Mengenali Pisang Karbit
Untuk mengurangi resiko ter-php pisang karbit dari pedagang nakal, berikut tips mengenali ciri-ciri pisang karbit berdasarkan pengalaman al.
1. Aroma Pisang
Yang paling mudah ialah dengan mencium aromanya. Kulit pisang memiliki aroma yang khas dan pisang matang memiliki aroma manis yang segar.
Jadi, pilih lah buah pisang yang segar! Segar adalah kunci utama dalam memilih pisang yang matang alami. Tak lupa dengan paduan aroma yang sudah al sebutkan di atas.
2. Fisik Pisang
Spoiler for Pisang Asli (kiri) VS Karbit (kanan):

Jika kalian lihat gambar, mohon maaf, fisik pisang yang sebelah kiri memang terlihat tak bagus, tapi bagian dalam tetep oke, kok, hehe.
Sewaktu membeli, hanya pisang tersebut yang sempurna untuk dijadikan pisang rebus.
Perhatikan bintik-bintik cokelat pada kulit pisang (sugar spot) yang merupakan tanda kalau pisang sudah manis dan matang.
Pilih yang bintiknya tidak terlalu banyak karena kalau sangat banyak, pisangnya kematangan.
Dari kulit pisang, pilih yang kulitnya segar saat dikupas. Masih kressbukan yang lembek atau keras. Pisang karbitan kulitnya cenderung melembek dan layu meskipun kelihatannya segar.
3. Getah Pisang
Spoiler for pisang:

matang alami (kiri) VS matang karbit masih bergetah (kanan)
Pisang matang alami tidak bergetah, tapi pisang karbit yang fisiknya matang di luar mentah di dalam, mengandung getah baik di bagian tangkai saat GanSis coba patahkan tangkainya, saat mengupas kulitnya maupun saat membelah 2 dagingnya.
Namun, ini hanya diantaranya saja. Pisang karbit juga bisa matang hingga ke dalam tanpa getah, layaknya pisang yang masak alami.
4. Rasa Pisang
Pisang yang matang alami memiliki rasa manis yang segar. Saat digigit, daging buahnya terasa kress, bukan kenyal atau layu.
Jika rasa manisnya aneh, daging buah layu, tidak segar, bisa jadi itu pisang karbit.
Quote:
Pesan TS
Oke, Gaes. Itu lah tadi sejumput pengalaman Aldys. Mau makan buah pisang segar dan alami pun sudah sulit. Jadi, kita harus melakukan tindakan preventif dari diri kita sendiri.
Semoga thread kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan menambah pahala.
Punya pengalaman yang sama atau ingin berbagi pendapat? Silakan komen ya.

Wassalammualaikuw warahmatullahi wabarakatuh...
Quote:
Sumber : Pengalaman Pribadi
Gambar : Dokumentasi Pribadi
Gambar : Dokumentasi Pribadi
Quote:
---------------------------------------------
Kalau suka thread ini, jangan lupa
---------------------------------------------
✓ Rate dan cendol thread ini
✓ add pertemanan
✓ share thread ini
---------------------------------------------
Kalau suka thread ini, jangan lupa
---------------------------------------------
✓ Rate dan cendol thread ini

✓ add pertemanan

✓ share thread ini

---------------------------------------------
Diubah oleh aldysadi 20-01-2019 14:16


swiitdebby memberi reputasi
24
19.1K
Kutip
157
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan