- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Banjir di Sekitar Meikarta, Warga Salahkan Penutupan Irigasi oleh Pengembang


TS
sukhoivsf22
Banjir di Sekitar Meikarta, Warga Salahkan Penutupan Irigasi oleh Pengembang
Tommi Andryandy Sabtu, 19 Jan
2019, 08:56

BANJIR menggenangi akses jalan
Meikarta di Desa Cibatu
Kecamatan Cikarang Selatan
Kabupaten Bekasi, Rabu 9 Januari
2019. Drainase yang buruk
membuat Meikarta sering dilanda
banjir. Bahkan tidak jarang, banjir
meluap hingga ke pemukiman
warga.*/TOMMI ANDRYANDY/PR
CIKARANG, (PR).- Warga RT 11/06
Desa Cibatu Kecamatan Cikarang
Selatan Kabupaten Bekasi
mengeluhkan banjir di Meikarta
yang masuk hingga ke rumah
mereka. Belakangan, banjir terus
terjadi sesaat setelah hujan
deras mengguyur Kabupaten
Bekasi.
Heru (42), mengaku khawatir
setiap kali hujan turun. Soalnya,
dalam beberapa waktu terakhir,
derasnya hujan membuat saluran
air yang seharusnya mengalir
justru terhambat hingga meluap
ke rumahnya.
“Kalau dulu enggak, tapi
sekarang-sekarang justru kalau
hujan banjir. Hujan biasanya di
jalan depan tapi kalau sudah
makin tinggi masuk ke rumah,”
kata Heru.
Heru berdomisili di Kampung
Cibatu, pemukiman yang berada
di seberang Central Park
Meikarta. Jika hujan turun, taman
raksasa ini menjadi lokasi yang
kerap tergenang. “Bukan cuma
banjir, tapi airnya juga lumayan
deras,” kata dia.
Kondisi terparah, sambungnya,
terjadi pada tanggal 9 Januari
2019 lalu. Meski hanya diguyur
hujan selama kurang lebih 2 jam,
air bercampur lumpur justru
menggenangi rumah warga
dengan ketinggian mencapai
hingga pinggang orang dewasa.
“Kemarin yang paling parah
sampai sepinggang. Padahal
hujannya cuma sebentar. Sumber
persoalannya itu saluran
pembuangan airnya kecil. Jadi
tidak seimbang antara debit air
yang datang dengan saluran
pembuangan di danau. Kalau
disini memang ukurannya besar
sekitar 2x2 meter, tetapi disana
salurannya hanya 80 cm,”
ucapnya.

Menunggu itikad baik
Meikarta
Heru berharap persoalan banjir ini
segera diatasi, baik oleh
pengembang Meikarta, Lippo
Cikarang atau Pemerintah
Kabupaten Bekasi. “Karena kan
yang terkena warga, jadi saya
berharap dari pemerintah juga
bertindak,” ucap dia.
Ketua RT 11/05 Desa Cibatu
Kecamatan Cikarang Selatan,
Alam membenarkan adanya
rumah warga yang terendam
banjir saat hujan di lokasi
tersebut. Menurut dia, kondisi ini
telah berulang kali dilaporkan tapi
tidak pernah ada tindak lanjut.
“Iya, ada beberapa rumah yang
terkena banjir. Sudah dari dulu
kami laporan, enggak tahu sudah
berapa kalinya. Yang jelas kalau
ke desa mah sudah berkali-kali,”
kata dia.
Menurutnya persoalan itu tak
kunjung tuntas karena memang
belum ada tindak lanjut dari pihak
Lippo Cikarang selaku
pengembang Meikarta untuk
mengatasinya. “Kalau kami bisa
apa selain menunggu itikad baik
dari pihak perusahaan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang
Pengelolaan Sumber Daya Air
pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten
Bekasi, Nur Chaidir menyatakan,
dari hasil pemetaan, banjir
disebabkan karena daerah irigasi
yang harusnya terbuka justru
ditutup. Penutupan dilakukan
karena lokasi tersebut dijadikan
daerah komersil.
Saluran terbuka berada tepat di
depan tulisan Meikarta di central
park. Saluran yang ditutup yakni
daerah irigasi Cipegadungan yang
pengelolaannya di bawah Balai
Besar Wilayah Sungai Citarum.
“Jadi saluran itu harusnya
terbuka, itu jadi saluran yang
mengalirkan air ke sungai di dekat
Stadion Wibawa Mukti.
Ketentuannya itu saluran harus
terbuka tapi justru ditutup yang
kini dijadikan jalan. Memang
dibuatkan saluran di bawah jalan
namun ukurannya tidak sesuai.
Tidak mampu menampung debit
air yang besar akhirnya meluap ke
central park dan berbalik juga ke
rumah warga,” ucap dia.

Pemkab janji
komunikasi dengan
Meikarta
Diungkapkan Chaidir, persoalan
penutupan daerah irigasinya ini
telah dikomunikasikan pada pihak
Lippo maupun Meikarta. Mereka
berjanji akan melebaran saluran
air tersebut namun janji itu tak
kunjung ditepati.
“Jadi saya tanya ke rekan yang
dulu di sini (Dinas PUPR) katanya
sudah dikomunikasikan secara
lisan, katanya mereka bakal
memperlebar salurannya tapi
sekarang masih belum makanya
terus-terusan banjir,” ucap dia.
Lebih jauh, kata Chaidir, persoalan
ini akan dilaporkan ke Plt Kepala
Dinas PUPR Slamet Supriadi
untuk ditindaklanjuti. “Harusnya
memang ada penegasan.
Makanya saya akan lapor ke
pimpinan agar selanjutnya seperti
apa, dipanggil pihak merekanya
atau bagaimana,” ucap dia.
https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-...leh-pengembang
2019, 08:56

BANJIR menggenangi akses jalan
Meikarta di Desa Cibatu
Kecamatan Cikarang Selatan
Kabupaten Bekasi, Rabu 9 Januari
2019. Drainase yang buruk
membuat Meikarta sering dilanda
banjir. Bahkan tidak jarang, banjir
meluap hingga ke pemukiman
warga.*/TOMMI ANDRYANDY/PR
CIKARANG, (PR).- Warga RT 11/06
Desa Cibatu Kecamatan Cikarang
Selatan Kabupaten Bekasi
mengeluhkan banjir di Meikarta
yang masuk hingga ke rumah
mereka. Belakangan, banjir terus
terjadi sesaat setelah hujan
deras mengguyur Kabupaten
Bekasi.
Heru (42), mengaku khawatir
setiap kali hujan turun. Soalnya,
dalam beberapa waktu terakhir,
derasnya hujan membuat saluran
air yang seharusnya mengalir
justru terhambat hingga meluap
ke rumahnya.
“Kalau dulu enggak, tapi
sekarang-sekarang justru kalau
hujan banjir. Hujan biasanya di
jalan depan tapi kalau sudah
makin tinggi masuk ke rumah,”
kata Heru.
Heru berdomisili di Kampung
Cibatu, pemukiman yang berada
di seberang Central Park
Meikarta. Jika hujan turun, taman
raksasa ini menjadi lokasi yang
kerap tergenang. “Bukan cuma
banjir, tapi airnya juga lumayan
deras,” kata dia.
Kondisi terparah, sambungnya,
terjadi pada tanggal 9 Januari
2019 lalu. Meski hanya diguyur
hujan selama kurang lebih 2 jam,
air bercampur lumpur justru
menggenangi rumah warga
dengan ketinggian mencapai
hingga pinggang orang dewasa.
“Kemarin yang paling parah
sampai sepinggang. Padahal
hujannya cuma sebentar. Sumber
persoalannya itu saluran
pembuangan airnya kecil. Jadi
tidak seimbang antara debit air
yang datang dengan saluran
pembuangan di danau. Kalau
disini memang ukurannya besar
sekitar 2x2 meter, tetapi disana
salurannya hanya 80 cm,”
ucapnya.

Menunggu itikad baik
Meikarta
Heru berharap persoalan banjir ini
segera diatasi, baik oleh
pengembang Meikarta, Lippo
Cikarang atau Pemerintah
Kabupaten Bekasi. “Karena kan
yang terkena warga, jadi saya
berharap dari pemerintah juga
bertindak,” ucap dia.
Ketua RT 11/05 Desa Cibatu
Kecamatan Cikarang Selatan,
Alam membenarkan adanya
rumah warga yang terendam
banjir saat hujan di lokasi
tersebut. Menurut dia, kondisi ini
telah berulang kali dilaporkan tapi
tidak pernah ada tindak lanjut.
“Iya, ada beberapa rumah yang
terkena banjir. Sudah dari dulu
kami laporan, enggak tahu sudah
berapa kalinya. Yang jelas kalau
ke desa mah sudah berkali-kali,”
kata dia.
Menurutnya persoalan itu tak
kunjung tuntas karena memang
belum ada tindak lanjut dari pihak
Lippo Cikarang selaku
pengembang Meikarta untuk
mengatasinya. “Kalau kami bisa
apa selain menunggu itikad baik
dari pihak perusahaan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang
Pengelolaan Sumber Daya Air
pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten
Bekasi, Nur Chaidir menyatakan,
dari hasil pemetaan, banjir
disebabkan karena daerah irigasi
yang harusnya terbuka justru
ditutup. Penutupan dilakukan
karena lokasi tersebut dijadikan
daerah komersil.
Saluran terbuka berada tepat di
depan tulisan Meikarta di central
park. Saluran yang ditutup yakni
daerah irigasi Cipegadungan yang
pengelolaannya di bawah Balai
Besar Wilayah Sungai Citarum.
“Jadi saluran itu harusnya
terbuka, itu jadi saluran yang
mengalirkan air ke sungai di dekat
Stadion Wibawa Mukti.
Ketentuannya itu saluran harus
terbuka tapi justru ditutup yang
kini dijadikan jalan. Memang
dibuatkan saluran di bawah jalan
namun ukurannya tidak sesuai.
Tidak mampu menampung debit
air yang besar akhirnya meluap ke
central park dan berbalik juga ke
rumah warga,” ucap dia.

Pemkab janji
komunikasi dengan
Meikarta
Diungkapkan Chaidir, persoalan
penutupan daerah irigasinya ini
telah dikomunikasikan pada pihak
Lippo maupun Meikarta. Mereka
berjanji akan melebaran saluran
air tersebut namun janji itu tak
kunjung ditepati.
“Jadi saya tanya ke rekan yang
dulu di sini (Dinas PUPR) katanya
sudah dikomunikasikan secara
lisan, katanya mereka bakal
memperlebar salurannya tapi
sekarang masih belum makanya
terus-terusan banjir,” ucap dia.
Lebih jauh, kata Chaidir, persoalan
ini akan dilaporkan ke Plt Kepala
Dinas PUPR Slamet Supriadi
untuk ditindaklanjuti. “Harusnya
memang ada penegasan.
Makanya saya akan lapor ke
pimpinan agar selanjutnya seperti
apa, dipanggil pihak merekanya
atau bagaimana,” ucap dia.
https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-...leh-pengembang
0
2.3K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan