- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Nenek Tukang Kredit Tewas Dibunuh, Polisi Curigai Dua Nasabah Korban


TS
kingdorifto
Nenek Tukang Kredit Tewas Dibunuh, Polisi Curigai Dua Nasabah Korban

Quote:
Jombang - Untuk mengungkap pelaku pembunuhan Endang Pujiastutik (75), warga Desa/Kecamatan Peterongan, Jombang, polisi memeriksa buku daftar nasabah korban. Petugas mencurigai 2 nasabah korban sebagai terduga pelaku pembunuhan.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Azi Pratas Guspitu mengatakan, pemeriksaan terhadap buku daftar nasabah untuk menelusuri orang yang kemungkinan mempunyai rasa dendam terhadap Endang. Menurut dia, bisa jadi terdapat nasabah yang sakit hati saat ditagih korban sehingga memicu niat untuk melakukan pembunuhan dan perampokan.
"Masih kami dalami yang dicurigai, diduga 2 orang," kata Azi saat dihubungi detikcom, Jumat (18/1/2019).
Sehari-hari Endang mencari nafkah dengan meminjamkan uang ke para pedagang di Pasar Peterongan, Jombang. Dua orang yang dicurigai juga pedagang di pasar tradisional tersebut. Hanya saja nilai utang keduanya terhadap korban belum bisa dipastikan.
"Utangnya belum dapat kami pastikan jumlahnya. Karena buku catatan dari korbannya terkena air, tintanya jadi meluber," ujar Azi.
Sayangnya, selain soal utang, Azi masih enggan menyebutkan alasan penyidik mencurigai kedua orang tersebut. "Kemungkinan bisa juga dari adanya utang," terangnya.
Endang ditemukan tewas membusuk di dapur rumahnya, Dusun/Desa Peterongan, Sabtu (12/1) sekitar pukul 07.00 WIB. Jenazah Endang pertama kali ditemukan oleh saudaranya, Johanes (52), warga Perumahan Wisata Bukit Mas, Lakarsantri, Surabaya dan Harjono (67), warga Jalan Pajajaran, Klojen, Kota Malang. Kedua pria itu datang ke rumah korban untuk bertamu.
Hasil autopsi menunjukkan Endang tewas akibat kehabisan nafas. Itu setelah mulut korban disumpal pelaku dengan kantong plastik. Tak hanya itu, pelaku juga mengikat mulut korban dengan kain slayer. Kain tersebut diikat melingkar ke leher korban sebanyak 2 kali. Sementara kedua tangan korban diikat di belakang punggungnya menggunakan karet ban bekas.
Endang mempunyai 2 anak. Mereka adalah Hendri dan Heru Santoso (42). Saat kejadian, korban di rumah bersama Heru yang mengalami keterbelakangan mental. Korban diperkirakan tewas sejak 4 hari sebelum mayatnya ditemukan.
Korban mencari nafkah dengan meminjamkan uang ke para pedagang di Pasar Peterongan. Tempat tinggal korban cukup dekat dengan pasar tradisional tersebut. Tas berisi uang milik korban diketahui telah raib. Diduga tas tersebut dibawa kabur oleh pelaku.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Azi Pratas Guspitu mengatakan, pemeriksaan terhadap buku daftar nasabah untuk menelusuri orang yang kemungkinan mempunyai rasa dendam terhadap Endang. Menurut dia, bisa jadi terdapat nasabah yang sakit hati saat ditagih korban sehingga memicu niat untuk melakukan pembunuhan dan perampokan.
"Masih kami dalami yang dicurigai, diduga 2 orang," kata Azi saat dihubungi detikcom, Jumat (18/1/2019).
Sehari-hari Endang mencari nafkah dengan meminjamkan uang ke para pedagang di Pasar Peterongan, Jombang. Dua orang yang dicurigai juga pedagang di pasar tradisional tersebut. Hanya saja nilai utang keduanya terhadap korban belum bisa dipastikan.
"Utangnya belum dapat kami pastikan jumlahnya. Karena buku catatan dari korbannya terkena air, tintanya jadi meluber," ujar Azi.
Sayangnya, selain soal utang, Azi masih enggan menyebutkan alasan penyidik mencurigai kedua orang tersebut. "Kemungkinan bisa juga dari adanya utang," terangnya.
Endang ditemukan tewas membusuk di dapur rumahnya, Dusun/Desa Peterongan, Sabtu (12/1) sekitar pukul 07.00 WIB. Jenazah Endang pertama kali ditemukan oleh saudaranya, Johanes (52), warga Perumahan Wisata Bukit Mas, Lakarsantri, Surabaya dan Harjono (67), warga Jalan Pajajaran, Klojen, Kota Malang. Kedua pria itu datang ke rumah korban untuk bertamu.
Hasil autopsi menunjukkan Endang tewas akibat kehabisan nafas. Itu setelah mulut korban disumpal pelaku dengan kantong plastik. Tak hanya itu, pelaku juga mengikat mulut korban dengan kain slayer. Kain tersebut diikat melingkar ke leher korban sebanyak 2 kali. Sementara kedua tangan korban diikat di belakang punggungnya menggunakan karet ban bekas.
Endang mempunyai 2 anak. Mereka adalah Hendri dan Heru Santoso (42). Saat kejadian, korban di rumah bersama Heru yang mengalami keterbelakangan mental. Korban diperkirakan tewas sejak 4 hari sebelum mayatnya ditemukan.
Korban mencari nafkah dengan meminjamkan uang ke para pedagang di Pasar Peterongan. Tempat tinggal korban cukup dekat dengan pasar tradisional tersebut. Tas berisi uang milik korban diketahui telah raib. Diduga tas tersebut dibawa kabur oleh pelaku.
1
2K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan