- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
EMPAT KESERUAN MENJADI DOSEN MUDA


TS
breaking182
EMPAT KESERUAN MENJADI DOSEN MUDA
EMPAT KESERUAN MENJADI DOSEN MUDA
Quote:
Dunia pendidikan bukan sesuatu yang aku senangi atau didamba. Aku paling tidak suka berpakaian formal, sepatu pantofel dan rambut pendek tersisir rapi. Semasa kuliah dulu hanya satu keinginan ku jadi seniman. Entah seniman lukis atau seniman musik ( itu prioritas ). Aku menyelesaikan jenjang SMU-ku tahun 2003.
Setelah itu melanjutkan kuliah di salah satu sekolah tinggi swasta di bidang IT selama tiga tahun. Habis lulus karena tekanan orang tua dan ingin anaknya jadi PNS maka dengan terpaksa aku melanjutkan S1 di salah satu universitas negeri di Jogja dengan harapan bisa menjadi seorang guru. Kemudian melanjutkan S2 di Universitas yang sama.
Hari berganti hari dan proses demi proses dilalui hingga sampailah pada suatu kondisi dimana impianku menjadi “seniman” tidak mungkin terwujud. Kuliah ku di jurusan keguruan yang mau tidak mau out put setelah lulus harus menjadi seorang pendidik. Singkat kata setelah lulus di tahun 2010 dimulai lah karier pertama mengajar. Waktu itu mengajar di salah satu sekolah menengah pertama negeri di Jogja.
Dan dari situlah karier ku sebagai pengajar mulai naik step by step. Seiring perjalanan waktu semuanya telah berubah, sesuatu yang tidak disukai bahkan dibenci menjadi suatu profesi yang ditekuni dan dicintai. Endingnya, aku menjadi salah satu pengajar di salah satu sekolah tinggi penerbangan dengan umur yang relatif muda. Ya, inilah kehidupan yang penuh dengan teka teki yang harus dilalui. Tugas kita adalah menjalaninya dengan ikhlas agar menjadi nilai ibadah.
Setelah itu melanjutkan kuliah di salah satu sekolah tinggi swasta di bidang IT selama tiga tahun. Habis lulus karena tekanan orang tua dan ingin anaknya jadi PNS maka dengan terpaksa aku melanjutkan S1 di salah satu universitas negeri di Jogja dengan harapan bisa menjadi seorang guru. Kemudian melanjutkan S2 di Universitas yang sama.
Hari berganti hari dan proses demi proses dilalui hingga sampailah pada suatu kondisi dimana impianku menjadi “seniman” tidak mungkin terwujud. Kuliah ku di jurusan keguruan yang mau tidak mau out put setelah lulus harus menjadi seorang pendidik. Singkat kata setelah lulus di tahun 2010 dimulai lah karier pertama mengajar. Waktu itu mengajar di salah satu sekolah menengah pertama negeri di Jogja.
Dan dari situlah karier ku sebagai pengajar mulai naik step by step. Seiring perjalanan waktu semuanya telah berubah, sesuatu yang tidak disukai bahkan dibenci menjadi suatu profesi yang ditekuni dan dicintai. Endingnya, aku menjadi salah satu pengajar di salah satu sekolah tinggi penerbangan dengan umur yang relatif muda. Ya, inilah kehidupan yang penuh dengan teka teki yang harus dilalui. Tugas kita adalah menjalaninya dengan ikhlas agar menjadi nilai ibadah.
Empat hal yang dialami oleh seorang pengajar muda :
Quote:
1. Jadi idola

Seorang dosen yang masih muda, stylish, kekinian dan baik tentu akan sangat disukai oleh para mahasiswa dan mahasiswinya. Jadi tidak perlu menjadi artis untuk diidolakan. Tentu para mahasiswanya akan antri untuk minta berselfie ria dengan sang dosen. Ataupun sangat menunggu mata kuliah yang akan diajarkan oleh si dosen idola
Quote:
2. Bertemu mahasiswa dengan karakter berbeda

Menjadi pengajar berarti objek pekerjaan adalah interaksi dengan manusia. Dan akan menemui berbagai macam karakter siswa ketika sedang proses belajar mengajar. Ada banyak karakter murid yang unik. Mulai dari yang rajin sampai mereka yang bertingkah konyol, ngerumpi saat pelajaran, live Ig ataupun futsal di kelas ada juga siswa yang hobby ijin ke toilet tapi bertiga. Terus mau ngapain? Jauh –jauhan pancaran air pipis? Atau gede –gedean tutit?! Entahlah...
Quote:
3. Menjadi tempat curhat

Terkadang menjadi tempat curhat para siswa, apalagi jika dirasa oleh siswa kamu seorang yang smart dan bisa diandalkan untuk membantu memecahkan persoalan para siswa. Setiap cerita pasti berbeda-beda. Ada yang mengenai materi yang mungkin belum bisa dipahami atau mungkin masalah pribadi. Ada juga yang di luar ekspektasimu. Sebagai contoh, mendamaikan satu kelas karena kesalah pahaman tanpa memojokkan salah satu pihak dan tidak terkesan otoriter. Nah, lho pusingkan?! Dari sini, kita bisa belajar dari permasalahan mereka untuk lebih memaknai dan menghargai hidup.
Quote:
4. Gampang-gampang susah dalam mengajar

Bagi sebagian orang mengajar kelihatannya mudah. Faktanya tidak begitu. Di kelas, pengajar tidak hanya menyampaikan materi saja. Tugas seorang pengajar tidak sesimpel itu, seorang pengajar juga harus bisa memotivasi, membuka pemikiran baru para siswanya di samping itu juga harus bisa mengkondisikan kelas agar tetap kondusif dalam kegiatan belajar mengajar.
Kita juga harus mempunyai metode tersendiri dalam menyampaikan materi agar siswa tidak mudah bosan dan materi pembelajaran terserap dengan baik karena setiap kelas karakter siswanya berbeda –beda. Ibarat obat kita harus sesuaikan dengan sakitnya apa.
Kita juga harus mempunyai metode tersendiri dalam menyampaikan materi agar siswa tidak mudah bosan dan materi pembelajaran terserap dengan baik karena setiap kelas karakter siswanya berbeda –beda. Ibarat obat kita harus sesuaikan dengan sakitnya apa.
---------------------- sumber tulisan sendiri. pic doc.pribadi ----------------------
Diubah oleh breaking182 01-03-2021 08:53


atmajazone memberi reputasi
10
10.7K
Kutip
82
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan