Kaskus

News

l4d13putAvatar border
TS
l4d13put
TKN Jokowi: Prabowo Harus Jelaskan Kasus Penculikan Aktivis di Debat
TKN Jokowi: Prabowo Harus Jelaskan Kasus Penculikan Aktivis di Debat


Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengatakan ada sejumlah isu krusial yang harus terjawab dalam tema debat perdana capres-cawapres. TKN Jokowi-Ma'ruf menyebut salah satu contohnya soal kasus penculikan aktivis 1998.

"Kasus penculikan atau penghilangan paksa para aktivis umpamanya, ini harus hadir dalam debat," kata anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Taufik Basari, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/1/2019).

Begitu pun kasus pelanggaran HAM 1965, Tragedi Tanjung Priok, hingga peristiwa Talangsari. Menurut Taufik, kasus-kasus pelanggaran HAM berat itu harus hadir dalam debat capres-cawapres. HAM menjadi salah satu tema debat malam ini.

"Begitu pula kasus '65, penembakan misterius, Tanjung Priok, dan Talangsari juga menjadi bagian yang harus ditanyakan kepada capres dan cawapres mengenai komitmen penuntasannya agar masalah pelanggaran HAM masa lalu ini tidak menjadi mengambang dan beban bagi generasi penerus," ujar Taufik.

Soal kasus penculikan aktivis 1998, sebut Taufik, secara khusus harus bisa dijelaskan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto. Prabowo saat itu diduga memerintahkan Kopassus menghilangkan paksa sejumlah aktivis.

"Sebagai pimpinan tertinggi dalam korps baret merah saat itu, Prabowo harus memberikan penjelasan tuntas soal tersebut. Sebab, yang menjadi tertuduh saat itu adalah korps baret merah atau Kopassus," sebutnya.

"Soal penculikan ini tidak main-main. Sebab, terkait dengan perampasan kemerdekaan disertai penyiksaan. Bahkan, terdapat sejumlah korban yang tidak diketahui nasibnya hingga saat ini. Keluarga korban yang belum kembali berhak untuk tahu, keadaan anggota keluarganya tersebut. Jika masih hidup bagaimana keadaannya, dan jika sudah meninggal kuburannya di mana," lanjut Taufik.

Menurut Taufik, penjelasan Prabowo terhadap kasus penculikan 1998 itu merupakan langkah awal andai eks Danjen Kopassus itu mau menuntaskan kasus pelanggaran HAM. Ia menilai Prabowo harus bisa menjawab kasus yang menyeret namanya itu.

"Prabowo bisa memulai dengan memberi penjelasan mengenai bagaimana kita bisa menemukan korban yang belum kembali hingga saat ini," kata Taufik.

Ia pun menegaskan isu penuntasan pelanggaran HAM masa lalu, termasuk kasus penculikan aktivis, bukan 'isu lima tahunan'. Menurut Taufik, kasus ini merupakan tanggung jawab negara.

"Ada atau tidak pemilu dan pemilihan presiden, isu ini terus diperjuangkan para korban dan aktivis HAM karena ini adalah tanggung jawab negara untuk menuntaskannya," ujarnya.

Sumber Berita

=====================
Komen TS

Enteng nih... udah gw runtuhin tuduhannya.. Desmond aja jadi Ketua DPP Gerindra..
Coba tanya Jendral W aja dari kubu Kowik, dia pasti tahu dimana ngubur aktivisnyaemoticon-Leh Uga


DALANG Penculikan 13 Aktivis Pro-Demokrasi Tahun 1997-1998






Quote:




Penculikan aktivis 1997/1998 adalah peristiwa penghilangan orang secara paksa atau penculikanterhadap para aktivis pro-demokrasi yang terjadi menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 1997 dan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 1998.



Peristiwa penculikan ini dipastikan berlangsung dalam tiga tahap: 

1. Menjelang pemilu Mei 1997

2. Dalam waktu dua bulan menjelang Sidang Umum MPR 10 Maret 1998

3. Setelah Sidang Umum MPR dan menjelang pengunduran diri pak Harto



Sembilan di antara mereka yang diculik selama periode kedua dilepas dari kurungan dan muncul kembali. Beberapa di antara mereka berbicara secara terbuka mengenai pengalaman mereka. Tapi tak satu pun dari mereka yang diculik pada periode pertama dan ketiga muncul.



Selama periode 1997/1998, KONTRAS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) mencatat 23 orang telah dihilangkan. Dari angka itu, 1 orang ditemukan meninggal (Leonardus Gilang), 9 orang dilepaskan penculiknya, dan 13 lainnya masih hilang hingga hari ini. dan penculikan itu terjadi saat masa kepemimpinan Jenderal tertinggi ABRI, Wiranto.



Sembilan aktivis yang dilepaskan adalah:



1. Desmond Junaidi Mahesa, Direktur Lembaga bantuan Hukum (LBH) Nusantara - Aktivis Forum Demokrasi (Fordem) dan SPIDE (Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa Untuk Perjuangan Demokrasi) ,diculik di Lembaga Bantuan Hukum Nusantara, Jakarta, 4 Februari 1998 [2]

2. Haryanto Taslam , aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), mantan Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDI hasil Munas 1993.

3. Pius Lustrilanang, diculik di panpan RSCM, 2 Februari 1998 [3][4]

4. Faisol Reza, diculik di RSCM setelah konferensi pers KNPD di YLBHI, Jakarta, 12 Maret 1998

5. Rahardjo Walujo Djati, diculik di RSCM setelah konferensi pers KNPD di YLBHI, Jakarta, 12 Maret 1998 [5]

6. Nezar Patria, Aktivis SMID, diculik di Rumah Susun Klender, 13 Maret 1998 [6]

7. Aan Rusdianto, Aktivis SMID,  diculik di Rumah Susun Klender, 13 Maret 1998 [7]

8. Mugianto, Aktivis SMID, diculik di Rumah Susun Klender, 13 Maret 1998 [8]

9. Andi Arief, Ketua SMID, diculik di Lampung, 28 Maret 1998 [9][10][11]




Ke-13 aktivis yang masih hilang dan belum kembali berasal dari berbagai organisasi, seperti Partai Rakyat Demokratik, PDI Pro Mega, Mega Bintang, dan mahasiswa.[12][13]:



1. Petrus Bima Anugrah (mahasiswa Universitas Airlangga dan STF Driyakara, aktivis SMID. Hilang di Jakarta pada 30 Maret 1998) [14]

2. Herman Hendrawan (mahasiswa Universitas Airlangga, hilang setelah konferensi pers KNPD di YLBHI, Jakarta, 12 Maret 1998) [15]

3. Suyat (aktivis SMID. Dia hilang di Solo pada 12 Februari 1998)

4. Wiji Thukul (penyair, aktivis JAKER. Dia hilang diJakarta pada 10 Januari 1998) [16]

5. Yani Afri (sopir, pendukung PDI Megawati, ikut koalisi Mega Bintang dalam Pemilu 1997, sempat ditahan di Makodim Jakarta Utara. Dia hilang di Jakarta pada 26 april 1997)

6. Sonny (sopir, teman Yani Afri, pendukung PDI Megawati. Hilang di Jakarta pada 26 April 1997)

7. Dedi Hamdun (pengusaha, aktif di PPP dan dalam kampanye 1997 Mega-Bintang. Hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997)

8. Noval Al Katiri (pengusaha, teman Deddy Hamdun, aktivis PPP. Dia hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997)

9. Ismail (sopir Deddy Hamdun. Hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997)

10. Ucok Mundandar Siahaan (mahasiswa Perbanas, diculik saat kerusuhan 14 Mei 1998 di Jakarta)

11. Hendra Hambali (siswa SMU, raib saat kerusuhan di Glodok, Jakarta, 15 Mei 1998)

12. Yadin Muhidin (alumnus Sekolah Pelayaran, sempat ditahan Polres Jakarta Utara. Dia hilang di Jakarta pada 14 Mei 1998)

13. Abdun Nasser (kontraktor, hilang saat kerusuhan 14 Mei 1998, Jakarta)



Dari data-data di atas dapat diambil beberapa fakta:



1. Tiga aktivis SMID,, yaitu Mugiyanto, Nezar Patria, Aan Rusdianto (korban yang dilepaskan) tinggal satu rumah di rusun Klender bersama Petrus Bima Anugrah (Aktivis SMID yang masih hilang). Faisol Reza, Rahardjo Walujo Djati (korban yang dilepaskan), dan Herman Hendrawan (korban yang masih hilang) diculik setelah ketiganya menghadiri konferensi pers KNPD di YLBHI pada 12 Maret 1998.



2. Motif Tim Mawar VS para penculik 13 aktivis itu berbeda. Buktinya 4 Aktivis SMID (salah satu-nya Ketua SMID) dibebaskan Tim Mawar dan diserahkan pada polisi sebagai tahanan politik. Sementara nasib Pterus Bima dan Suyat yang juga aktivis SMID masih hilang hingga sekarang.



3. Desmond Junaidi Mahesa, SH. MH. adalah seorang aktivis yang diculik, sekarang menjadi politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Jabatan Ketua DPP Partai Gerindra (2008-2013).



Ada beberapa kemungkinan yang menimpa mereka:



.......BERSAMBUNG



Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Pencul...ivis_1997/1998

https://www.merdeka.com/peristiwa/de...n-prabowo.html

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...98-dekati-maut

https://tirto.id/dulu-tim-mawar-kopa...-jenderal-bEYP

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...digayuti-tanya
https://news.detik.com/berita/d-3810...dah-meninggal-
0
5.2K
83
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan