Sandiaga Sebut Debat Capres Akan Tunjukan Perbedaan Prabowo dengan Jokowi

Merdeka.com - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno ingin masyarakat Indonesia dapat menyaksikan debat capres-cawapres dan penyampaian visi-misi yang akan disampaikan nanti malam, Kamis (17/1). Debat akan diselenggarakan di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.

"Untuk menyimak betul apa yang kami sampaikan dan menyampaikan kepada masyarakat, karena ini berpotensi menjadi debat yang sangat menentukan, khususnya di bidang hukum, HAM, korupsi dan terorisme dan akan terlihat perbedaan yang jelas antara pendekatan Pak Prabowo dan pemerintahan yang sekarang," kata Sandiaga di kediamanannya di Jalan Selong, Jakarta Selatan, Kamis (17/1).

Sandiaga mengatkan, dalam debat nanti akan terlihat perbedaan yang ditawarkan kubunya dengan apa yang terjadi saat ini dalam pemerintahan Jokowi. Dia menjamin, Prabowo-Sandiaga akan membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

"Bagaimana dengan pemerintahan yang kuat, kepemimpinan pak Prabowo yang tegas kita bisa tarik perbedaan yang sangat jelas kepada masyarakat di mana kita berdiri dan dimana kita akan memperjuangkan untuk keberpihakan kepada rakyat," sambungnya.

Selain itu, ia mengimbau kepada relawan yang hadir langsung dalam debat capres-cawapres nanti agar bisa tertib dalam menyaksikan debat.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga tak ingin adanya permusuhan antara relawan dari Joko Widodo- Ma'ruf Amin dengan relawan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.

"Kita karena hanya mengundang 100, tapi kalau relawan yang hadir nanti tertib lah dan saling menghargai menghormati Pak Prabowo bilang bahwa kita itu harus junjung tinggi demokrasi yang sejuk politik yang santun saling menghargai dan menghormati," ujarnya.
Lupa kaca
============

Pertama, ini bukan debat pertemuan pertama antara Jokowi dengan Prabowo. Ini udah yang kedua, dengan cawapres yang berbeda. Di debat pilpres tahun 2014 aja Prabowo dan Hatta Rajasa udah banyak bikin blunder, contohnya soal Kalpataru. Belum lagi jawaban Prabowo soal singkatan TPID yang jawabannya asal kena. Ditambah lagi umpatan kampret yang terucap lirih.

Kedua, soal korupsi? Jelas bedanya antara Jokowi dan Prabowo.
Jokowi bukan Ketua PDIP, tapi Caleg dari PDIP berdasarkan rilis dari KPK, tidak ada satupun yang mantan koruptor.
Sementara Prabowo itu Ketua Dewan Pembina Gerindra (bercita rasa Ketua Umum), mengaku anti korupsi tapi Caleg dari Gerindra bertebaran mantan koruptor. Waras??????

Ketiga, dalam pidato Prabowo kemarin lalu (yang setingannya Demokrat banget!), Prabowo berjanji akan meneruskan semua usaha dan pencapaian Jokowi, artinya Prabowo mengakui bahwa Jokowi berhasil membangun negeri ini. Itu hal yang gak bisa dibantah, lha wong terucap dari mulut Prabowo sendiri koq. Jadi kalau Prabowo ingin menagih janji Jokowi yang belum ditepati, ya sudah, dibuat gampang aja.

Biarkan Jokowi menuntaskan pembangunan Indonesia yang sudah diakui oleh Prabowo, dan biarkan Jokowi menuntaskan janjinya, gak perlu orang lain menggantikan.

Simpel kan?

-----
Sebenarnya bangsa ini gonjang-ganjing terus itu karena ada pihak yang gagal jadi Presiden dimasa lalu, kalah dengan tukang mebel.

Atau mari kita sama-sama beri kesenpatan pada seseorang untuk mencatatkan dirinya dalam sejarah sebagai kontestan cawapres dan capres gagal sepanjang masa.

Mungkin akan terasa menyenangkan melihat nasbung menangis berkepanjangan selama 5 tahun lagi.