- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Health Consultation
Bahaya Gagal Ginjal dan Solusinya yang Perlu Kamu Ketahui!
TS
shinongid
Bahaya Gagal Ginjal dan Solusinya yang Perlu Kamu Ketahui!
Ginjal dan Fungsinya
Ginjal adalah organ tubuh manusia yang berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup. Organ yang berbentuk mirip kacang, berjumlah 2 terletak di area pinggang, dan memiliki ukuran sebesar kepalan tangan ini berfungsi terutama dalam membuang zat sisa metabolisme atau zat yang sudah tidak terpakai lagi oleh tubuh melalui urin. Selain membuang zat sisa, ginjal juga berfungsi dalam pembentukan sel darah merah, memperkuat tulang, serta membantu pengaturan tekanan darah.
Penyebab Gagal Ginjal
Fungsi ginjal yang abnormal ditandai dengan meningkatnya nilai ureum (Ur) dan kreatinin (Cr) pada pemeriksaan darah atau dengan menurunnya nilai glomerular filtration rate (eGFR) dibawah batas normal. Jika fungsi ginjal tidak berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan bahwa terdapat risiko terjadinya gagal ginjal. Gagal ginjal adalah keadaan dimana ginjal berhenti berfungsi seperti yang seharusnya sehingga tidak cukup baik untuk mempertahankan kehidupan. Dr. Sunil Prakash, Director - Renal Transplant BLK Hospital, New Delhi, India mengatakan bahwa penyebab dari gagal ginjal dapat bervarasi, yang paling umum diantaranya adalah:
Cara Mencegah Gagal Ginjal
Fungsi ginjal yang menurun belum tentu dikatakan gagal ginjal. Dampak yang ditimbulkan oleh kerusakan ginjal membuat fungsi ginjal tidak dapat kembali seperti semula hingga sampai pada suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat lagi berfungsi dengan seharusnya, yang disebut gagal ginjal. Berbagai faktor penyebab seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menyebabkan penurunan fungsi hingga gagal ginjal jika dibiarkan terus-menerus. Akan tetapi, pencegahan terhadap faktor penyebab gagal ginjal dapat dilakukan. Berikut ini adalah 5 langkah pencegahan yang dapat diterapkan:
1. Mengenali fakta tentang kesehatan dan penyakit ginjal
Mengenali fakta dapat dimulai dari mengetahui fungsi ginjal yang bekerja normal dalam mempertahankan kondisi sehat. Seperti yang telah disebutkan, ginjal membantu mengeluarkan zat sisa dan toksin (racun) dalam tubuh melalui urin sehingga tubuh tidak menyimpan racun dalam tubuh. Begitu pula dengan fungsinya yang membantu memperkuat tulang, menghasilkan sel darah merah, dan meregulasi atau mengatur cairan tubuh. Mengenai penyakit ginjal, contohnya penyakit ginjal kronik, penting untuk diketahui mengenai akibat yang ditimbulkan. Gagal ginjal, penyakit jantung, stroke, hipertensi, kelemahan pada tulang, kerusakan saraf, kekurangan sel darah (merah), hingga bahkan kematian merupakan beberapa akibat yang dapat terjadi pada penyakit ini. Dengan mengetahui fakta mengenai kesehatan dan mencari tahu tentang penyakit ginjal, akan timbul kewaspadaan untuk menghindari akibat-akibat yang dapat terjadi.
2. Menilai risiko yang ada pada diri sendiri
Riwayat penyakit diabetes, jantung, hipertensi, dan penyakit ginjal pada diri sendiri maupun keluarga dapat menjadi faktor risiko terjadinya gagal ginjal. Riwayat penyakit yang telah disebutkan memiliki potensi untuk diturunkan kepada anak maupun keturunan selanjutnya. Untuk itu, mengenali riwayat penyakit pada keluarga penting untuk diketahui. Selain faktor risiko penyakit, usia juga memengaruhi penurunan fungsi ginjal. Pada orang dengan usia lanjut atau di atas 60 tahun, jumlah penyakit ginjal kronik dan penurunan fungsi ginjal lebih banyak terjadi jika dibandingkan dengan populasi yang lebih muda
3. Mengenali gejala penurunan fungsi ginjal
Penurunan fungsi ginjal seringkali disebabkan oleh penyakit ginjal kronik. Kebanyakan orang yang berada pada tahap awal penyakit ginjal kronik umumnya tidak menunjukkan gejala. Untuk itu, pemeriksaan kesehatan sejak dini menjadi penting. Ketika gejala muncul, mungkin penyakit ginjal kronik sudah berada dalam tahap lanjut yang lebih berat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah gejala seperti kelelahan, kelemahan, sakit saat berkemih, buang air kecil (BAK) atau urin yang berbusa, urin yang berwarna merah atau merah mudah, mudah merasa haus, sering merasa ingin BAK terutama pada malam hari, serta bengkak pada mata, muka, tangan, perut, dan kaki. Jika didapatkan gejala-gejala seperti ini, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
4. Melakukan pemeriksaan rutin
Melakukan pemeriksaan tekanan darah, jumlah protein dalam urin, nilai kreatinin dalam darah, dan GFR sebagai penanda fungsi ginjal sebaiknya sebaiknya dilakukan rutin untuk mendeteksi dini adanya penurunan fungsi ginjal beserta penyebabnya. Nilai GFR >=60 menandakan fungsi ginjal masih dalam batas normal. Jika, hasil GFR menunjukkan nilai <60, maka dapat diartikan bahwa seseorang memiliki penyakit ginjal. Sedangkan nilai GFR <=15 menandakan bahwa seseorang telah mengalami gagal ginjal.
5. Menjaga kesehatan
Menjaga kesehatan secara umum mengurangi konsumsi garam, menghindari pemakaian sering pada obat yang berpotensi merusak ginjal, menjaga konsumsi protein, olahraga teratur, mengontrol berat badan, tidur cukup, tidak merokok, banyak minum air putih, dan makan sehat, dapat membuat tubuh termasuk ginjal berada dalam kondisi yang optimal. Begitu pula dengan melakukan pemeriksaan rutin seperti memonitor kadar kolesterol, pemeriksaan fisik rutin. menjaga gula darah dalam batas normal jika mempunyai diabetes, serta mengontrol tekanan darah.
Solusi untuk Gagal Ginjal
Apa yang dapat dilakukan jika telah terlanjur mengalami gagal ginjal? Ginjal yang telah rusak tidak dapat kembali lagi kepada fungsi awalnya. Dr. Prakash berpendapat bahwa ilmu pengetahuan sedang mengembangkan teknologi terbaru untuk membentuk kembali sel sehat ginjal melalui terapi sel punca (stem cell therapy), akan tetapi hingga saat ini, belum terdapat bukti yang cukup untuk membuat terapi sel punca sebagai salah satu tatalaksana gagal ginjal, bahkan terapi tersebut berpotensi membahayakan. Jadi, solusi apa yang tersedia?
Dialisis dan Transplantasi Ginjal
Dialisis atau cuci darah dan transplantasi ginjal adalah 2 cara yang ditawarkan sebagai solusi. Dialisis menggantikan fungsi ginjal sebagai pembuang zat sisa, garam, dan cairan berlebih untuk mencegah penumpukan di dalam tubuh, serta menjaga kadar zat kimiawi yang dibutuhkan tubuh, seperti kalium, natrium, dan bikarbonat. Berbeda dengan dialisis, transplantasi ginjal merupakan prosedur bedah yang memindahkan ginjal sehat dari pendonor kepada orang yang memiliki ginjal yang sudah tidak dapat berfungsi lagi. Ginjal yang baru saja didonasikan, bekerja dengan beban sama seperti yang dulu dikerjakan oleh kedua ginjal. Sampai saat ini, transplantasi ginjal masih merupakan pilihan terbaik pada pasien yang mengalami gagal ginjal tahap lanjut.
Efek Jangka Panjang
Mengenai efek jangka panjang, transplantasi ginjal yang diambil dari donor hidup memiliki harapan hidup yang lebih baik (sebanyak 12-20 tahun) dibanding donor yang sudah meninggal (sebanyak 8-12 tahun). Namun, dialisis yang rutin dengan kualitas yang baik juga berhasil membuat pasien tetap hidup hingga rata-rata 5 tahun.
Menjaga fungsi ginjal tetap dalam batas normal masih merupakan cara terbaik untuk menghindari penyakit ginjal dan gagal ginjal. Sedangkan pada orang yang mengalami gagal ginjal, transplantasi ginjal masih menjadi pilihan yang terbaik. Jika anda masih merasa bugar dan belum mengalami gejala-gejala penyakit ginjal, maka inilah saat yang tepat untuk menjaga kesehatan dengan olahraga rutin, tidur cukup, makan yang sehat, melakukan pemeriksaan rutin dan juga mulai menilai risiko yang ada pada diri sendiri dan keluarga. Oleh sebab itu, mari jaga kesehatan ginjal kita mulai dari sekarang!
Ginjal adalah organ tubuh manusia yang berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup. Organ yang berbentuk mirip kacang, berjumlah 2 terletak di area pinggang, dan memiliki ukuran sebesar kepalan tangan ini berfungsi terutama dalam membuang zat sisa metabolisme atau zat yang sudah tidak terpakai lagi oleh tubuh melalui urin. Selain membuang zat sisa, ginjal juga berfungsi dalam pembentukan sel darah merah, memperkuat tulang, serta membantu pengaturan tekanan darah.
Penyebab Gagal Ginjal
Fungsi ginjal yang abnormal ditandai dengan meningkatnya nilai ureum (Ur) dan kreatinin (Cr) pada pemeriksaan darah atau dengan menurunnya nilai glomerular filtration rate (eGFR) dibawah batas normal. Jika fungsi ginjal tidak berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan bahwa terdapat risiko terjadinya gagal ginjal. Gagal ginjal adalah keadaan dimana ginjal berhenti berfungsi seperti yang seharusnya sehingga tidak cukup baik untuk mempertahankan kehidupan. Dr. Sunil Prakash, Director - Renal Transplant BLK Hospital, New Delhi, India mengatakan bahwa penyebab dari gagal ginjal dapat bervarasi, yang paling umum diantaranya adalah:
- Diabetes atau penyakit gula
- Hipertensi atau darah tinggi
- Infeksi pada ginjal
- Gaya hidup sedenter atau malas bergerak yang berkaitan dengan obesitas
- Konsumsi zat yang berpotensi membahayakan ginjal, seperti makanan siap saji, makanan yang terkontaminasi oleh racun seperti DDT yang terdapat dalam pestisida.
- Mengabaikan gejala penurunan fungsi ginjal sehingga memperberat kondisi kesehatan
Cara Mencegah Gagal Ginjal
Fungsi ginjal yang menurun belum tentu dikatakan gagal ginjal. Dampak yang ditimbulkan oleh kerusakan ginjal membuat fungsi ginjal tidak dapat kembali seperti semula hingga sampai pada suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat lagi berfungsi dengan seharusnya, yang disebut gagal ginjal. Berbagai faktor penyebab seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menyebabkan penurunan fungsi hingga gagal ginjal jika dibiarkan terus-menerus. Akan tetapi, pencegahan terhadap faktor penyebab gagal ginjal dapat dilakukan. Berikut ini adalah 5 langkah pencegahan yang dapat diterapkan:
1. Mengenali fakta tentang kesehatan dan penyakit ginjal
Mengenali fakta dapat dimulai dari mengetahui fungsi ginjal yang bekerja normal dalam mempertahankan kondisi sehat. Seperti yang telah disebutkan, ginjal membantu mengeluarkan zat sisa dan toksin (racun) dalam tubuh melalui urin sehingga tubuh tidak menyimpan racun dalam tubuh. Begitu pula dengan fungsinya yang membantu memperkuat tulang, menghasilkan sel darah merah, dan meregulasi atau mengatur cairan tubuh. Mengenai penyakit ginjal, contohnya penyakit ginjal kronik, penting untuk diketahui mengenai akibat yang ditimbulkan. Gagal ginjal, penyakit jantung, stroke, hipertensi, kelemahan pada tulang, kerusakan saraf, kekurangan sel darah (merah), hingga bahkan kematian merupakan beberapa akibat yang dapat terjadi pada penyakit ini. Dengan mengetahui fakta mengenai kesehatan dan mencari tahu tentang penyakit ginjal, akan timbul kewaspadaan untuk menghindari akibat-akibat yang dapat terjadi.
2. Menilai risiko yang ada pada diri sendiri
Riwayat penyakit diabetes, jantung, hipertensi, dan penyakit ginjal pada diri sendiri maupun keluarga dapat menjadi faktor risiko terjadinya gagal ginjal. Riwayat penyakit yang telah disebutkan memiliki potensi untuk diturunkan kepada anak maupun keturunan selanjutnya. Untuk itu, mengenali riwayat penyakit pada keluarga penting untuk diketahui. Selain faktor risiko penyakit, usia juga memengaruhi penurunan fungsi ginjal. Pada orang dengan usia lanjut atau di atas 60 tahun, jumlah penyakit ginjal kronik dan penurunan fungsi ginjal lebih banyak terjadi jika dibandingkan dengan populasi yang lebih muda
3. Mengenali gejala penurunan fungsi ginjal
Penurunan fungsi ginjal seringkali disebabkan oleh penyakit ginjal kronik. Kebanyakan orang yang berada pada tahap awal penyakit ginjal kronik umumnya tidak menunjukkan gejala. Untuk itu, pemeriksaan kesehatan sejak dini menjadi penting. Ketika gejala muncul, mungkin penyakit ginjal kronik sudah berada dalam tahap lanjut yang lebih berat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah gejala seperti kelelahan, kelemahan, sakit saat berkemih, buang air kecil (BAK) atau urin yang berbusa, urin yang berwarna merah atau merah mudah, mudah merasa haus, sering merasa ingin BAK terutama pada malam hari, serta bengkak pada mata, muka, tangan, perut, dan kaki. Jika didapatkan gejala-gejala seperti ini, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
4. Melakukan pemeriksaan rutin
Melakukan pemeriksaan tekanan darah, jumlah protein dalam urin, nilai kreatinin dalam darah, dan GFR sebagai penanda fungsi ginjal sebaiknya sebaiknya dilakukan rutin untuk mendeteksi dini adanya penurunan fungsi ginjal beserta penyebabnya. Nilai GFR >=60 menandakan fungsi ginjal masih dalam batas normal. Jika, hasil GFR menunjukkan nilai <60, maka dapat diartikan bahwa seseorang memiliki penyakit ginjal. Sedangkan nilai GFR <=15 menandakan bahwa seseorang telah mengalami gagal ginjal.
5. Menjaga kesehatan
Menjaga kesehatan secara umum mengurangi konsumsi garam, menghindari pemakaian sering pada obat yang berpotensi merusak ginjal, menjaga konsumsi protein, olahraga teratur, mengontrol berat badan, tidur cukup, tidak merokok, banyak minum air putih, dan makan sehat, dapat membuat tubuh termasuk ginjal berada dalam kondisi yang optimal. Begitu pula dengan melakukan pemeriksaan rutin seperti memonitor kadar kolesterol, pemeriksaan fisik rutin. menjaga gula darah dalam batas normal jika mempunyai diabetes, serta mengontrol tekanan darah.
Solusi untuk Gagal Ginjal
Apa yang dapat dilakukan jika telah terlanjur mengalami gagal ginjal? Ginjal yang telah rusak tidak dapat kembali lagi kepada fungsi awalnya. Dr. Prakash berpendapat bahwa ilmu pengetahuan sedang mengembangkan teknologi terbaru untuk membentuk kembali sel sehat ginjal melalui terapi sel punca (stem cell therapy), akan tetapi hingga saat ini, belum terdapat bukti yang cukup untuk membuat terapi sel punca sebagai salah satu tatalaksana gagal ginjal, bahkan terapi tersebut berpotensi membahayakan. Jadi, solusi apa yang tersedia?
Dialisis dan Transplantasi Ginjal
Dialisis atau cuci darah dan transplantasi ginjal adalah 2 cara yang ditawarkan sebagai solusi. Dialisis menggantikan fungsi ginjal sebagai pembuang zat sisa, garam, dan cairan berlebih untuk mencegah penumpukan di dalam tubuh, serta menjaga kadar zat kimiawi yang dibutuhkan tubuh, seperti kalium, natrium, dan bikarbonat. Berbeda dengan dialisis, transplantasi ginjal merupakan prosedur bedah yang memindahkan ginjal sehat dari pendonor kepada orang yang memiliki ginjal yang sudah tidak dapat berfungsi lagi. Ginjal yang baru saja didonasikan, bekerja dengan beban sama seperti yang dulu dikerjakan oleh kedua ginjal. Sampai saat ini, transplantasi ginjal masih merupakan pilihan terbaik pada pasien yang mengalami gagal ginjal tahap lanjut.
Efek Jangka Panjang
Mengenai efek jangka panjang, transplantasi ginjal yang diambil dari donor hidup memiliki harapan hidup yang lebih baik (sebanyak 12-20 tahun) dibanding donor yang sudah meninggal (sebanyak 8-12 tahun). Namun, dialisis yang rutin dengan kualitas yang baik juga berhasil membuat pasien tetap hidup hingga rata-rata 5 tahun.
Menjaga fungsi ginjal tetap dalam batas normal masih merupakan cara terbaik untuk menghindari penyakit ginjal dan gagal ginjal. Sedangkan pada orang yang mengalami gagal ginjal, transplantasi ginjal masih menjadi pilihan yang terbaik. Jika anda masih merasa bugar dan belum mengalami gejala-gejala penyakit ginjal, maka inilah saat yang tepat untuk menjaga kesehatan dengan olahraga rutin, tidur cukup, makan yang sehat, melakukan pemeriksaan rutin dan juga mulai menilai risiko yang ada pada diri sendiri dan keluarga. Oleh sebab itu, mari jaga kesehatan ginjal kita mulai dari sekarang!
Polling
0 suara
Apakah artikel ini membantu?
Diubah oleh shinongid 17-01-2019 11:04
1
682
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan