Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Saat masih bocah dulu, di kampung jarang sekali ada hiburan yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Sehingga sekalinya ada hiburan yang digelar, orang akan berbondong - bondong untuk mendatanginya. Salah satu hiburan yang sering menyambangi kampung di jaman dulu yaitu layar tancap. Hiburan gratis menampilkan pemutaram film menggunakan layar raksasa dari kain mori ini sangat sukses menarik massa. Sehingga tak jarang, acara semacam ini digunakan untuk promosi produk, rokok misalnya.

Kenangan beberapa puluh tahun yang lalu itu masih sangat lekat diingatan saya. Bagaimana orang - orang datang ke tanah lapang dengan senyum lebar menembus kegelapan malam. Bagaimana roda ekonomi berputar karena banyak orang yang berjualan (ceile.. Cem capres aja bahasanya..). Layar tancap kala itu bak oase di tengah kering kerontangnya hiburan. Lha wongjaman dulu stasiun televisi adanya hanya TVRI doang. Itupun yang punya pesawat televisi bisa dihitung jari. Boro - boro mau nonton film terbaru di bioskop, bisa lihat film jadul yang di puter bolak - balik dilayar tancap saja sudah syukur.

Berbeda dengan era kekinian. Layar tancap yang dulu bak primadona sudah mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, layar - layar bioskop mulai banyak yang terkembang. Dari kota metropolitan hingga kota kecil sudah banyak yang terjamah hiburan yang satu ini. Bedanya, jika di kota besar pemain yang bermain di bisnis ini beragam, mulai dari bioskop berjaringan hingga bioskop lokal, di kota kecil pemainnya kebanyakan masih bermain di level lokal saja. Namun meskipun bioskop lokal, film yang ditayangkan sama dengan bioskop berjaringan, yaitu film - film terbaru.

Memori masa kecil menoton film melalui layar tancap membuat saya penasaran bagaimana rasanya menonton film di bioskop. Saat awal merantau ke kota, saya pun mencoba datang ke bioskop. Tanpa perencanaan film yang akan di lihat, saya langsung datang ke bioskop. Awalnya agak kagok, bagimana cara membeli tiketnya, dimana tempat menontonnya, dan tentunya film apa yang sekarang sedang tayang. Karena kebetulan saat itu sedang banyak antrian, sehingga saya tahu di mana saya harus membeli tiket. Di belakang kasir pun terpampang judul - judul film yang tayang disertai dengan jam mainnya, sehingga kebingungan saya akhirnya terjawab.

Entah waktu itu film apa yang pertama kali saya tonton. Tapi berkat pengalaman menonton pertama itu membuat saya menjadi ketagihan. Dari yang awalnya hanya sekedar "yang penting nonton di bioskop tanpa tahu film apa yang akan ditonton" hingga akhirnya benar - benar keranjingan menonton film - film terbaru yang sedang booming. Terlebih, istri saya juga punya hobi yang sama sehingga di waktu - waktu liburan, kami lebih banyak menghabiskan waktu ke bioskop ketimbang jalan - jalan ke tempat wisata.

Nonton film ke bioskop itu tak perlu bermacet - macet ria di panasnya jalanan, karena kebetulan gedung bioskopnya tak begitu jauh dari tempat saya tinggal sekarang. Apalagi kemajuan jaman membuat pembelian tiket bioskop jauh lebih mudah, tak perlu antri atau datang lebih awal ke bioskop, cukup buka aplikasi dari rumah, pilih film dan jam tayang yang sesuai keinginan, bayar via online banking, beres deh, tiket sudah di tangan. Datang ke bioskop bisa mepet dan tak perlu menunggu lama.

Tentu saja niat refreshing a.k.a menyegarkan pikiran tercapai. Apalagi kalau film yang kita tonton adalah genre komedi. Beda halnya kalau kita rekreasi ke tempat wisata. Bukannya menghilangkan penat, tapi malah capek di perjalanan. Menonton film di bioskop itu sesuatu banget, entah kenapa film yang kita lihat bisa jadi jauh lebih lucu, lebih dramatis, lebih seru kalau di lihat di bioskop ketimbang saat di putar di televisi atau streaming. Mungkin karena suasana remang dan fokus yang tidak terganggu dengan hal lain membuat suasana "lebih" itu muncul.













Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Dok. Pribadi