Kaskus

News

.haiyaaAvatar border
TS
.haiyaa
Hotel Diserang, 14 Orang Tewas
Hotel Diserang, 14 Orang Tewas

Hotel Diserang, 14 Orang Tewas

NAIROBI—Sejumlah pria bersenjata menyerang sebuah hotel dan kompleks perkantoran di ibukota Kenya, pada Selasa waktu setempat, menewaskan sedikitnya 14 orang. Serangan diklaim dilakukan oleh kelompok Islam Somalia al Shabaab.

Delapan jam setelah serangan di kompleks Riverside Drive 14 Nairobi, terdengar suara tembakan di daerah itu, menunjukkan bahwa situasinya belum terkendali. Puluhan orang masih bersembunyi di dalam kompleks, kata sumber keamanan. Seorang pekerja kamar mayat mengatakan kepada Reuters sekitar tengah malam (2100 GMT) bahwa 14 orang tewas dalam serangan itu.

Menteri Dalam Negeri Fred Matiang’i mengatakan bahwa semua bangunan telah diamankan dan sejumlah orang dievakuasi dari tempat kejadian. Namun dia tidak mengomentari keberadaan penyerang dan mengatakan pasukan keamanan masih "membersihkan". Satu jam setelah dia berbicara, suara tembakan terdengar. Listrik di hotel padam, kata seorang wartawan Reuters di tempat kejadian.

Nairobi adalah pusat ekspatriat utama, dan kompleks yang ditargetkan berisi kantor-kantor berbagai perusahaan internasional. “Pintu utama hotel itu terbuka dan ada lengan manusia di jalan terputus dari bahu," kata Serge Medic, pemilik perusahaan keamanan Swiss yang berlari ke tempat kejadian untuk membantu ketika dia mendengar terjadinya serangan dari supir taksi.

Tenaga medis, yang bersenjata, memasuki gedung dengan seorang polisi dan dua tentara, katanya, tetapi mereka diserang dan mundur. Sebuah granat yang tidak meledak tergeletak di lobi, katanya. “Seorang pria mengatakan dia melihat dua pria bersenjata dengan syal di kepala mereka dan bandolier peluru,” kata Medic kepada Reuters, ketika tembakan bergema di latar belakang.

Kenya sering menjadi sasaran oleh al Shabaab, yang menewaskan 67 orang di pusat perbelanjaan Westgate pada 2013 dan hampir 150 mahasiswa di universitas Garissa pada 2015. Al Shabaab mengatakan serangannya merupakan balas dendam atas pasukan Kenya yang ditempatkan di Somalia, yang telah dibombardir perang sipil sejak 1991.

Lebih dari enam jam setelah serangan Selasa, banyak pekerja kantor masih bersembunyi di dalam kompleks ketika petugas mengawal kelompok-kelompok kecil ke tempat yang aman, beberapa dengan tangan di udara. Penasihat keamanan asing di wilayah itu bergegas untuk memastikan klien mereka aman.


Kepala polisi Kenya Joseph Boinnet mengatakan serangan itu dimulai sekitar jam 3 sore dengan sebuah ledakan yang menargetkan mobil di luar sebuah bank diikuti dengan ledakan dari seorang pembom bunuh diri di lobi hotel. Ketika dia berbicara, seorang wartawan Reuters di tempat kejadian melaporkan tembakan keras, kemudian sebuah ledakan tak lama setelah itu.

Rekaman CCTV menunjukkan tiga penyerang berpakaian hitam berlari melintasi tempat parkir pada pukul 3:30 malam. Mereka segera diikuti oleh orang yang keempat. Paling tidak dua dari pria itu mengenakan syal hijau dalam rekaman close-up. Seseorang tampak mengenakan sabuk hijau dengan granat di dalamnya.

Paling tidak tujuh orang tewas dan 25 lainnya cedera, kata para pejabat dan saksi rumah sakit kepada Reuters. Dua warga Kenya berusia awal 30-an yang bekerja dengan konsultan tata kelola Adam Smith International termasuk di antara yang tewas, kata seorang anggota keluarga.

Seorang warga negara Spanyol termasuk di antara yang terluka, kata seorang diplomat Spanyol kepada Reuters. Kedutaan Besar AS telah "secara aktif" menawarkan bantuan kepada pihak berwenang setempat, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri seraya menambahkan semua diplomat Amerika aman.

Seorang wanita ditembak di kaki dibawa keluar dari kompleks, dan tiga pria muncul berlumuran darah. Beberapa pekerja kantor turun lewat jendela. Banyak yang mengatakan kepada Reuters bahwa mereka harus meninggalkan rekan kerja, masih berkerumun di bawah meja mereka. "Ada granat di kamar mandi," teriak seorang petugas ketika polisi bergegas keluar dari satu gedung.

Geoffrey Otieno, yang bekerja di salon kecantikan di kompleks itu, mengatakan ia mendengar suara keras dari sesuatu yang dilemparkan ke dalam gedung, lalu melihat kaca yang pecah. "Kami bersembunyi sampai kami diselamatkan," katanya.

Sementara itu, Simon Crump, seorang Australia yang bekerja untuk sebuah perusahaan internasional di kompleks itu, membarikade dirinya di dalam kamar cadangan bersama dua orang lainnya. Mereka menunggu di sana sekitar 2 jam sebelum bantuan tiba. “Anda bersembunyi di bawah meja berusaha mencari tahu apa yang terjadi, dan Anda tidak tahu, karena ada begitu banyak informasi yang salah,” katanya.

Al Shabaab, yang ingin menggulingkan pemerintah Somalia yang lemah, yang didukung oleh AS, dengan cepat mengatakan bertanggung jawab. “Kami berada di balik serangan di Nairobi. Operasi sedang berlangsung," kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer kelompok itu, kepada Reuters melalui telepon di Somalia.



haleluyaaa ciilaaka luuwa weelas waaa

betapa sepi nyeee duniyee tanpa mereka waaa!!!


RIP emoticon-rose

sebelahblogAvatar border
sebelahblog memberi reputasi
2
1.3K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan