- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
INACA: 11 Maskapai Nasional Sudah "Megap-megap


TS
sukhoivsf22
INACA: 11 Maskapai Nasional Sudah "Megap-megap
Rabu, 16 Januari 2019 | 10:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com —
Ketua Indonesia National Air
Carrier Association (INACA) Ari
Askhara meminta pemerintah
memproteksi maskapai
nasional dari serbuan
maskapai asing.
Menurut pria yang juga
menjabat Direktur Utama
Garuda Indonesia ini, jika
maskapai nasional tak
diproteksi, hal itu akan
mengancam masa depan
penerbangan Indonesia.
"Pemerintah harus
memproteksi maskapai
nasional. Jangan terlalu
gampang memberikan slot
kepada maskapai asing untuk
bandara kita dan juga ke hub
kita," ujar Ari di Jakarta, Selasa
(15/1/2019).
Selain itu, Ari sebagai Ketua
Asosiasi Maskapai Nasional
juga meminta pemerintah
tidak menambah "pemain" di
dunia penerbangan Indonesia.
Sebab, hal tersebut akan
makin mempersulit kondisi
maskapai nasional.
"Dan juga jangan menambah
pemain di maskapai nasional,
karena ini sudah 11 maskapai
nasional sudah megap-megap
semua, jangan ditambah lagi,"
kata Ari.
Selain kepada pemerintah, Ari
juga meminta kepada
pemangku kepentingan terkait
untuk membantu maskapai
domestik bertahan hidup.
Salah satu caranya adalah
dengan menurunkan biaya
kebandarudaraan dan bahan
bakar.
"Kami hanya meminta, kalau
meminta enggak harus
memaksa. Kalau yang AP I dan
II serta Airnav kita meminta
(penurunan biaya
kebandarudaraan) sekitar 30
persen, kalau Pertamina kita
minta (harga avtur turun) 10
persen," ucap dia.
Penulis: Akhdi Martin Pratama
Editor: Bambang Priyo
Jatmiko
https://ekonomi.kompas.com/read/2019...ah-megap-megap
JAKARTA, KOMPAS.com —
Ketua Indonesia National Air
Carrier Association (INACA) Ari
Askhara meminta pemerintah
memproteksi maskapai
nasional dari serbuan
maskapai asing.
Menurut pria yang juga
menjabat Direktur Utama
Garuda Indonesia ini, jika
maskapai nasional tak
diproteksi, hal itu akan
mengancam masa depan
penerbangan Indonesia.
"Pemerintah harus
memproteksi maskapai
nasional. Jangan terlalu
gampang memberikan slot
kepada maskapai asing untuk
bandara kita dan juga ke hub
kita," ujar Ari di Jakarta, Selasa
(15/1/2019).
Selain itu, Ari sebagai Ketua
Asosiasi Maskapai Nasional
juga meminta pemerintah
tidak menambah "pemain" di
dunia penerbangan Indonesia.
Sebab, hal tersebut akan
makin mempersulit kondisi
maskapai nasional.
"Dan juga jangan menambah
pemain di maskapai nasional,
karena ini sudah 11 maskapai
nasional sudah megap-megap
semua, jangan ditambah lagi,"
kata Ari.
Selain kepada pemerintah, Ari
juga meminta kepada
pemangku kepentingan terkait
untuk membantu maskapai
domestik bertahan hidup.
Salah satu caranya adalah
dengan menurunkan biaya
kebandarudaraan dan bahan
bakar.
"Kami hanya meminta, kalau
meminta enggak harus
memaksa. Kalau yang AP I dan
II serta Airnav kita meminta
(penurunan biaya
kebandarudaraan) sekitar 30
persen, kalau Pertamina kita
minta (harga avtur turun) 10
persen," ucap dia.
Penulis: Akhdi Martin Pratama
Editor: Bambang Priyo
Jatmiko
https://ekonomi.kompas.com/read/2019...ah-megap-megap
0
2.8K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan