- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Peneliti sedang berusaha membuat tomat jadi pedas


TS
kangjati
Peneliti sedang berusaha membuat tomat jadi pedas

Apa yang terlintas dipikiran agan mengenai tomat? Pastinya manis, gurih gitu kan.

Tapi siap-siap nih gan, persepsi agan mengenai tomat bakalan berubah nih, soalnya penelitian lagi nyoba bikin tomat jadi pedes loh.

Quote:

Cabai dan tomat yang berasal dari satu nenek moyang | Pixabay
Berbicara mengenai rasa tomat, mungkin yang teringat oleh kita adalah rasa manis, asam, dan jauh dari kata pedas. Bahkan, jika dalam urusan rasa, tomat seperti bermusuhan dengan cabai.
Kini, para ilmuwan sedang memperdebatkan apakah mereka akan melakukan langkah pengaktifkan gen yang tidak aktif dalam buah tomat untuk membuatnya terasa pedas.
Mereka mengatakan, langkah ini akan memberi mereka akses yang lebih mudah dan murah ke bahan kimia guna menciptakan rasa pedas khas cabai yang memiliki sifat antibiotik dan properti bermanfaat lainnya.
Nenek moyang tomat dan cabai menempuh jalur evolusi terpisah hampir 20 juta tahun yang lalu. Berasal dari buah beri seukuran kacang polong, tomat menjadi lebih ringan rasanya ketika petani asli Amerika di Amerika Selatan dan Tengah mulai mendomestikasi tomat lebih dari 8.000 tahun yang lalu.
Sementara itu, hortikultura asli Amerika di Meksiko 6.000 tahun yang lalu mengubah cabai liar menjadi varietas peliharaan yang terus menghasilkan kapsaisin.
Zat yang disebut kapsaisin itu memberi karakter rasa pedas pada cabai. Ada 23 jenis kapsaisinoid yang diketahui dan mereka semua diyakini berasal dari empulur cabai.
Pedas sebenarnya bukan rasa yang menghasilkan sensasi hangat di lidah dan di mulut, tetapi merupakan reaksi terhadap rasa sakit.
Tingkat kepedasan cabai ditentukan oleh gen yang mengatur produksi kapsaisinoid, cabai yang kurang tajam rasanya mengalami mutasi yang memitigasi proses ini.
Molekul-molekulnya telah diketahui memiliki sifat nutrisi dan antibiotik yang digunakan dalam obat penghilang rasa sakit serta alat pertahanan diri yaitu semprotan merica.
Sekarang, tim peneliti yang dipimpin oleh Agustin Zsögön, seorang ahli biologi tanaman di Federal University of Viçosa di Brazil, melaporkan dalam jurnal Trends in Plant Sciencebahwa gen untuk memproduksi kapsaisin pedas tidak aktif dalam tomat dan kemungkinan dapat dihidupkan kembali melalui proses bioteknologi.
“Kapsaisinoid adalah senyawa yang sangat berharga; digunakan dalam industri senjata untuk semprotan merica, anestesi dan ada beberapa penelitian yang menunjukkan bisa mendorong penurunan berat badan,” kata Zsögön dikutip dari The Guardian (7/1).
Mengomentari manfaat kesehatan tambahan kapsaisinoid, Zsögön menulis bahwa buah-buahan capsicum mengandung antioksidan tingkat tinggi seperti vitamin A, C, dan flavonoid. Cabai pedas juga menghasilkan sejumlah besar kapsaisinoid, yang telah menunjukkan sifat anti-inflamasi, antioksidan, antitumoral, dan penurunan berat badan.
"Semua efek ini menunjukkan bahwa asupan kapsaisinoid secara teratur bermanfaat bagi kesehatan," katanya. “Kita memiliki alat yang cukup kuat untuk merekayasa genom spesies apa pun; tantangannya adalah untuk mengetahui gen mana yang akan direkayasa dan di mana.”
Penelitian di masa lalu telah menemukan bahwa gen yang diperlukan untuk produksi kapsaisinoid ada dalam genom tomat, tetapi tanaman tidak memiliki infrastruktur yang diperlukan untuk mengaktifkannya.
"Secara teori Anda bisa menggunakan gen ini untuk menghasilkan kapsaisinoid dalam tomat," kata Zsögön. “Karena kita tidak memiliki data yang kuat tentang pola ekspresi jalur kapsaisinoid dalam buah tomat, kita harus mencoba pendekatan alternatif.”
“Pertama adalah untuk mengaktifkan gen kandidat satu per satu dan melihat apa yang terjadi, senyawa mana yang diproduksi. Kami sedang mencoba ini dan sejumlah hal lainnya.”
Seperti yang disinggung sebelumnya, alih-alih menyambungkan gen baru ke dalam tomat, para peneliti ingin mengaktifkan gen yang ada di tanaman. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk memulai sintesis kapsaisin, salah satunya adalah melalui CRISPR, alat pengeditan gen yang dapat menargetkan DNA di lokasi yang tepat.
Pilihan lain melibatkan Transcription Activator-Like Effector Nucleases (TALENs), yang juga menargetkan wilayah genom tertentu dan pada masa lalu telah digunakan untuk mengubah gen beberapa spesies tanaman.
Jadi, tujuan utama para peneliti bukan untuk membawa tomat pedas ke kanal produksi untuk dijual di pasar, tetapi menggunakan tomat untuk memproduksi senyawa kapsaisin secara massal untuk keperluan farmasi serta sebagai pencegah hama.
Cabai merupakan tanaman yang agak rentan. Mereka tumbuh di ladang terbuka, membuatnya rentan terhadap kondisi yang merusak seperti curah hujan tinggi dan suhu tinggi, dan tingkat kapsaisinoid mereka dapat sangat bervariasi berdasarkan pada lingkungan di mana mereka dibudidayakan.
Cabai juga rentan terhadap penyakit yang ditularkan melalui tanah dan perkecambahan bijinya bisa sangat lambat.
Berbeda dengan tomat yang tangguh yang sering ditanam di dalam ruangan, memiliki hasil tinggi, dan umumnya lebih mudah untuk dibudidayakan.
Tomat, dengan kata lain, dapat menawarkan kesempatan yang menjanjikan untuk memproduksi kapsaisinoid dalam lingkup komersial.
Kini, para ilmuwan sedang memperdebatkan apakah mereka akan melakukan langkah pengaktifkan gen yang tidak aktif dalam buah tomat untuk membuatnya terasa pedas.
Mereka mengatakan, langkah ini akan memberi mereka akses yang lebih mudah dan murah ke bahan kimia guna menciptakan rasa pedas khas cabai yang memiliki sifat antibiotik dan properti bermanfaat lainnya.
Nenek moyang tomat dan cabai menempuh jalur evolusi terpisah hampir 20 juta tahun yang lalu. Berasal dari buah beri seukuran kacang polong, tomat menjadi lebih ringan rasanya ketika petani asli Amerika di Amerika Selatan dan Tengah mulai mendomestikasi tomat lebih dari 8.000 tahun yang lalu.
Sementara itu, hortikultura asli Amerika di Meksiko 6.000 tahun yang lalu mengubah cabai liar menjadi varietas peliharaan yang terus menghasilkan kapsaisin.
Zat yang disebut kapsaisin itu memberi karakter rasa pedas pada cabai. Ada 23 jenis kapsaisinoid yang diketahui dan mereka semua diyakini berasal dari empulur cabai.
Pedas sebenarnya bukan rasa yang menghasilkan sensasi hangat di lidah dan di mulut, tetapi merupakan reaksi terhadap rasa sakit.
Tingkat kepedasan cabai ditentukan oleh gen yang mengatur produksi kapsaisinoid, cabai yang kurang tajam rasanya mengalami mutasi yang memitigasi proses ini.
Molekul-molekulnya telah diketahui memiliki sifat nutrisi dan antibiotik yang digunakan dalam obat penghilang rasa sakit serta alat pertahanan diri yaitu semprotan merica.
Sekarang, tim peneliti yang dipimpin oleh Agustin Zsögön, seorang ahli biologi tanaman di Federal University of Viçosa di Brazil, melaporkan dalam jurnal Trends in Plant Sciencebahwa gen untuk memproduksi kapsaisin pedas tidak aktif dalam tomat dan kemungkinan dapat dihidupkan kembali melalui proses bioteknologi.
“Kapsaisinoid adalah senyawa yang sangat berharga; digunakan dalam industri senjata untuk semprotan merica, anestesi dan ada beberapa penelitian yang menunjukkan bisa mendorong penurunan berat badan,” kata Zsögön dikutip dari The Guardian (7/1).
Mengomentari manfaat kesehatan tambahan kapsaisinoid, Zsögön menulis bahwa buah-buahan capsicum mengandung antioksidan tingkat tinggi seperti vitamin A, C, dan flavonoid. Cabai pedas juga menghasilkan sejumlah besar kapsaisinoid, yang telah menunjukkan sifat anti-inflamasi, antioksidan, antitumoral, dan penurunan berat badan.
"Semua efek ini menunjukkan bahwa asupan kapsaisinoid secara teratur bermanfaat bagi kesehatan," katanya. “Kita memiliki alat yang cukup kuat untuk merekayasa genom spesies apa pun; tantangannya adalah untuk mengetahui gen mana yang akan direkayasa dan di mana.”
Penelitian di masa lalu telah menemukan bahwa gen yang diperlukan untuk produksi kapsaisinoid ada dalam genom tomat, tetapi tanaman tidak memiliki infrastruktur yang diperlukan untuk mengaktifkannya.
"Secara teori Anda bisa menggunakan gen ini untuk menghasilkan kapsaisinoid dalam tomat," kata Zsögön. “Karena kita tidak memiliki data yang kuat tentang pola ekspresi jalur kapsaisinoid dalam buah tomat, kita harus mencoba pendekatan alternatif.”
“Pertama adalah untuk mengaktifkan gen kandidat satu per satu dan melihat apa yang terjadi, senyawa mana yang diproduksi. Kami sedang mencoba ini dan sejumlah hal lainnya.”
Seperti yang disinggung sebelumnya, alih-alih menyambungkan gen baru ke dalam tomat, para peneliti ingin mengaktifkan gen yang ada di tanaman. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk memulai sintesis kapsaisin, salah satunya adalah melalui CRISPR, alat pengeditan gen yang dapat menargetkan DNA di lokasi yang tepat.
Pilihan lain melibatkan Transcription Activator-Like Effector Nucleases (TALENs), yang juga menargetkan wilayah genom tertentu dan pada masa lalu telah digunakan untuk mengubah gen beberapa spesies tanaman.
Jadi, tujuan utama para peneliti bukan untuk membawa tomat pedas ke kanal produksi untuk dijual di pasar, tetapi menggunakan tomat untuk memproduksi senyawa kapsaisin secara massal untuk keperluan farmasi serta sebagai pencegah hama.
Cabai merupakan tanaman yang agak rentan. Mereka tumbuh di ladang terbuka, membuatnya rentan terhadap kondisi yang merusak seperti curah hujan tinggi dan suhu tinggi, dan tingkat kapsaisinoid mereka dapat sangat bervariasi berdasarkan pada lingkungan di mana mereka dibudidayakan.
Cabai juga rentan terhadap penyakit yang ditularkan melalui tanah dan perkecambahan bijinya bisa sangat lambat.
Berbeda dengan tomat yang tangguh yang sering ditanam di dalam ruangan, memiliki hasil tinggi, dan umumnya lebih mudah untuk dibudidayakan.
Tomat, dengan kata lain, dapat menawarkan kesempatan yang menjanjikan untuk memproduksi kapsaisinoid dalam lingkup komersial.
Semoga segera teralisasi, supaya yang doyan pedes gak usah keluar budget gede di dapur dan kira-kira bakalan lebih pedes atau gimana yah.
Terus gimana nasip petani cabai yah? Bakalan protes gak yah mereka?

Semoga threat ane bermanfaat

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 
Kisah George, siput langka yang akhirnya punah
Macam-macam makanan yang bikin risiko kanker meningkat
Mengenal 5 tipe insomnia
Merawat wajah ala artis Korea
Cara menjadi pemimpin yang tak biasa
Mengatasi sakit kepala tanpa obat
3 Kesalahan kirim email yang tidak profesional
Kenapa prostitusi online marak di Indonesia?
Trik memulai bisnis sambil bekerja
Bulan kini didiami makhluk hidup berkat Tiongkok


Kisah George, siput langka yang akhirnya punah
Macam-macam makanan yang bikin risiko kanker meningkat
Mengenal 5 tipe insomnia
Merawat wajah ala artis Korea
Cara menjadi pemimpin yang tak biasa
Mengatasi sakit kepala tanpa obat
3 Kesalahan kirim email yang tidak profesional
Kenapa prostitusi online marak di Indonesia?
Trik memulai bisnis sambil bekerja
Bulan kini didiami makhluk hidup berkat Tiongkok

0
813
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan