Kerap mengaku sebagai anggota polisi berpangkat AKP (Ajun Komisaris Polisi), seorang warga Desa Sadabuan, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, BL, diamankan petugas Polres Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut).

Bukan karena hanya berpura-pura sebagai polisi, tersangka ini juga dinilai kerap memeras warga dengan pistol mainan yang dibawanya. Lalu, saat diringkus jajaran Polres Padangsidimpuan juga mendapati BL menyimpan narkoba jenis sabu di saku baju dan celananya.

"Dia mengaku aktif berdinas di kepolisian, pas ditangkap ternyata ditemukan 2 paket kecil sabu," kata Kasat Resnarkoba Polres Padangsidimpuan, AKP Charles Jhonson Panjaitan, di Mapolres Padangsidimpuan, Sumut, Senin (7/1/2018).



Padahal, tersangka BL ini merupakan mantan polisi. Bekas anggota Polri lulusan Bintara pada 1993 ini terakhir berpangkat Bripka (Brigadir Kepala) pada 2014 silam sebelum diberhentikan.

Alasannya masih kerap mengaku sebagai polisi, kata Charles, dikarenakan tersangka merasa depresi atas pemecatan tersebut. Padahal, dia pernah memiliki karier yang bagus, bahkan pernah menjadi personil detasemen khusus 88 anti teror selama 2 tahun.

"Pernah jadi anggota densus pada 2004-2006. Terakhir sebagai Bripka di Polres Samosir," ujar dia.



Charles juga mengakui, tersangka BL ini kerap melakukan aksi pemerasan terhadap warga. Namun, tidak ada laporan ke polisi, karena mereka takut dengan korban yang merupakan anggota kepolisian.

Selain 2 paket kecil sabu-sabu, barang bukti yang diamankan polisi antara lain, pistol mainan dan lencana polisi. Kini BL diamankan ke Mapolres Padangsidimpuan, terancam dijerat UU Narkotika dengan hukuman minimal 6 tahun penjara.

https://www.inews.id/daerah/sumut/ke...narkoba/422569
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Namanya juga profesi adat tradisional PekKang Klan, mau masih jadi polkis, maupun sesudah jadi mantan polkis, yah budaya palak sebagai identitas putera mamak sumut yah dipertahankan donk

Petisi Mari bung,ciracaskan mukapetak di seluruh penjuru Nusantara