

TS
inoakanaufal
L.U.B.A.N.G D.A.L.A.M H.A.T.I
Hati ini terasa berlubang selama bertahun tahun..
mencari jawaban kegelisahan yang ku alami..
tak berani tuk menceritakan pada siapapun..
karna kupikir..
ini adalah masalah yang harus kuselsaikan sendiri..
Hari demi hari kujalani..
hingga ku bertemu dia......
tatapan dan senyumnya..
mengobati sedikit lubang dalam hati ini..
ku merenung..
mungkinkah dia satu satunya yang dapat mengobati lubang dalam hati ini..
Hingga pada akhirnya saya bangkit..
menggantungkan mimpi setinggi tingginya..
dengan harapan besar untuk mendapatkan dia..
segala cara akan kulakukan..
apapun itu..
meski harus terluka.. tetap berjuang..
Namun tak jarang dalam pikiran..
terlintas dia takkan pernah bisa kumiliki..
ku berusaha mengabaikan pikiran itu..
Berusaha.. untuk dapat mendekatinya..
membuatnya senang..
dan berharap mendapat tanggapan positif darinya..
Setelah lama ku berjuang..
akhirnya kusadari..
bahwa perjuangan ku sama sekali tak menyentuh hatinya..
setelah ku tingkatkan perjuanganku..
ternyata hanya membuatnya timbul rasa risih..
hingga pada akhirnya..
dia semakin menjauh... menjauh.. dan menghilang...
Pikiran negatif terhadapnya..
semakin menjadi jadi..
lubang hati yang telah mengecil..
kembali meluas bagai kertas yang terbakar..
Ku hanya dapat merenung..
berpikir.. mencari caralain untuk mengobati hati ini...
Namun tak lama ku mendapatkan jawabannya..
satu satunya cara mengobati hati ini adalah..
kematian....
-end-
mencari jawaban kegelisahan yang ku alami..
tak berani tuk menceritakan pada siapapun..
karna kupikir..
ini adalah masalah yang harus kuselsaikan sendiri..
Hari demi hari kujalani..
hingga ku bertemu dia......
tatapan dan senyumnya..
mengobati sedikit lubang dalam hati ini..
ku merenung..
mungkinkah dia satu satunya yang dapat mengobati lubang dalam hati ini..
Hingga pada akhirnya saya bangkit..
menggantungkan mimpi setinggi tingginya..
dengan harapan besar untuk mendapatkan dia..
segala cara akan kulakukan..
apapun itu..
meski harus terluka.. tetap berjuang..
Namun tak jarang dalam pikiran..
terlintas dia takkan pernah bisa kumiliki..
ku berusaha mengabaikan pikiran itu..
Berusaha.. untuk dapat mendekatinya..
membuatnya senang..
dan berharap mendapat tanggapan positif darinya..
Setelah lama ku berjuang..
akhirnya kusadari..
bahwa perjuangan ku sama sekali tak menyentuh hatinya..
setelah ku tingkatkan perjuanganku..
ternyata hanya membuatnya timbul rasa risih..
hingga pada akhirnya..
dia semakin menjauh... menjauh.. dan menghilang...
Pikiran negatif terhadapnya..
semakin menjadi jadi..
lubang hati yang telah mengecil..
kembali meluas bagai kertas yang terbakar..
Ku hanya dapat merenung..
berpikir.. mencari caralain untuk mengobati hati ini...
Namun tak lama ku mendapatkan jawabannya..
satu satunya cara mengobati hati ini adalah..
kematian....
-end-
Inoakanaufal
0
291
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan