Malam ini aku masih terjaga tepat di jam 10 malam, entah mata ini belum bisa terpejam dan masih ingin menikmati dunia di hari ini. Rasa kantuk memang datang tapi pikiran masih melayang-layang tentang apa yang akan dilalui hari esok saat aku kan menikah nanti.

Benarkah aku akan menikah? Terkadang lintasan pikiranku terpikirkan hal tersebut. Rasanya baru kemarin saja aku tunangan dengannya, padahal itu sudah berbulan-bulan lamanya. Teringat kala itu saat masa-masa pertunangan dengannya saat ku pasangkan cincin di jarinya sebagai tanda aku akan menikahinya suatu saat nanti. Ada rasa canggung kala itu saat memasangkan cincin di jarinya, sosok dia yang belum dikenal lama namun mampu menaklukkan hatiku dan membuatku mengambil keputusan untuk melamarnya sebagai pendamping hidupku suatu saat nanti.

Bersama keluargaku aku ke rumahnya dan dirumahnya disambut ramah oleh mereka, keluarga besarnya dia.

"Selamat atas pertunangannya" ucap hadirin yang hadir saat itu memberikan selamat kepadaku dan juga dia. Senang memang hadir di dalam hati, tapi masih terbesit rasa yang belum sempurna bila acara pernikahan belum terlaksana.

Bukan hanya acara pertunangan saja waktu itu, tapi ditentukan pula tanggal berapa waktu pernikahannya. Untungnya saat itu penentuan tanggal menikahnya tak dekat-dekat banget dan aku bisa mempersiapkan apa saja yang bisa dipersiapkan untuk acara pernikahan dan resepsinya.

Mengingat masa-masa itu memang cukup berkesan dan besok adalah hari klimaks dari penantian semua itu

"Sampai jumpa nanti ya.." ucap dia saat selepas keluar dari KUA mendaftar menikah, ada rasa canggung memang saat berada di sampingnya, karena aku mengenalnya tak dari dulu-dulu. Wajahnya bila ku ingat memang dia begitu manis dan indah saat ku lihat, tapi bisakah aku mencintai dirinya sepenuh hati dengan segala kelebihan dan kekurangannya? Entahlah.. semoga aja aku bisa

Drettt.. Dreet..

Tiba-tiba ada pesan masuk ke hp dan ternyata ada pesan darinya

"Udah tidur belum? Besok mau akad loh hehe.." tulisnya dengan sedikit tawa

" Belum nih, kok kamu belum tidur juga? Besok kan mau nikah" balasku menyindirnya balik

"Oh ya.. kata orang tuaku titip pesan keluarga besarmu mau kesini kapan? Soalnya mau persiapan di sininya entah itu konsumsi atau tempat" tambahku di pesan

" Entar saya tanyain dulu ya.." jawabnya di pesan

"Oke" jawabku pendek


Tak lama kemudian..

"Besok katanya pas sorenya" tulisnya di pesan

"Oke.. aku akan kabarin ke orang tuaku" tanggapku pada pesannya.

Aku yang terbaring di kasur segera bergegas bangun dan keluar dari kamar, terlihat di luar rumah banyak yang nongkrong dan ada yang teriak dan bercanda

" Mau kemana calon pengantin? Pengantin harusnya jangan kelayapan" Canda mereka, entah udah keberapa kali aku dibercandain banyak orang karena sebentar lagi akan menikah.

Terlihat di dapur ada bapak dan ibu dan segera aku kabarkan kepada mereka

"Pak, Buk mereka mau kesininya besok sore hari setelah acara pernikahan" ucapku pada mereka

" Oh begitu.. berarti besok harus siap-siap" ucap bapak padaku sembari menoleh ke ibu yang masih sibuk untuk persiapan besok. Suasana di dapur sendiri sudah sedikit sepi karena mereka-mereka yang bantu masak di dapur udah pulang ke rumah masing-masing kecuali keluarga jauh yang menginap di rumah.

"Huammzz" rasa kantuk mulai datang dan aku bergegas kembali menuju kamar tidur. Sejenak aku cek hp dan tak ada pesan masuk darinya.

Ku baringkan tubuhku di kasur sembari berpikir, lancarkah aku di pernikahan besok? Siapkah untuk mengucapkan ijab kabul? Lintasan pikiran masih menyeruak namun rasa kantuk semakin kuat dan inilah saat yang tepat untuk memejamkan mata dan yang pasti esok aku harus siap, karena esok aku akan menikah, ya.. aku akan segera menikah






Story by tafakoer on 10 january 2019
Gambar : dokumentasi pribadi dengan editan