- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Mentari - Part 2


TS
agusmulyanti
Mentari - Part 2
Pernikahan dalam bingkai segitiga, tidak sesimpel yang biasa terlihat dalam drama, butuh perjuangan extra keras dan keteguhan hati sekuat baja, serta keikhlasan yang tiada tara.
Pernikahan mentari dan Iman yang semula disetujui Rindu, mulai melahirkan benih2 cemburu, yang semakin hari semakin memuncak. Apalagi ketika Rindu melihat betapa Iman sangat mencintai Mentari, yang sudah memberinya buah hati yang pintar dan shalihah.
Iman lebih sering menghabiskan waktunya bersama mentari dan ank2nya, sementara dengan Rindu, ia hanya datang memenuhi tugasnya sebagai suami, sesudah itu ia kembali lagi menemui mentari.
Mentari melihat ketimpangan itu, dan perlahan mengingatkan suaminya.
"Mas....ehm," mentari mencoba membuka percakapan, meski ia agak takut, takut suaminya marah dengan ucapannya.
"Ada apa dik??", ujar mas Iman sambil menatap wajah mentari dengan mesra, jemarinya membelai lembut rambut mentari yang tak tertutup hijab.
"Gini mas, akhir2 ini aku merasa mas Iman lebih sering bersama aku dan anak2 ketimbang bersama mbak Rindu,"
"Kenapa dik, apakah kamu gak suka, kalau mas ingin dekat sama kamu," ujar mas Iman sambil mencubit mesra hidung bangir mentari.
"Enggak mas, aku suka...bahkan sangat bahagia, tapi kita kan bukan seperti dulu lagi, ada mbak Rindu diantara kita. Mas harus berlaku adil, karena itu yang Allah perintahkan."
Tiba tiba wajah Iman berubah kecut, tangannya tak lagi membelai mesra Mentari, ia terlihat gusar. Ia pikir dengan lebih banyak menghabiskan waktu bersama Mentari, bisa membuat Mentari bahagia, ternyata ia salah. Mentari yang sekarang masih seperti Mentari yang dahulu, yang senantiasa mengedepankan perasaan orang lain, ketimbang dirinya. Diraihnya kunci mobil yang terletak diatas meja, lalu ia pergi dengan perasaan marah. Mentari mengejar dan memanggilnya, tapi Iman tak memperdulikannya, ia terus memasuki mobil, dan melarikannya dengan kecepatan tinggi.
Sudah satu bulan, sejak pertengkaran itu, Iman tak datang menemui Mentari, SMS dan telpon Mentaripun tak dihiraukannya. Mentari resah, hatinya gelisah, ia tak menyangka apa yang ia lakukan, bisa membuat suaminya begitu marah.
Adzan Isya berkumandang, Mentari bergegas mengambil wudhu, ia shalat sendiri, karena anak2nya pun sedang bersama bunda mereka. Bunda adalah sebutan mereka kepada istri kedua Mas Iman.
Mentari shalat dengan khusuk dan berdoa, terdengar isaknya disela doa doa yang dipanjatkan.
"Ya Allah, apakah hamba salah, jika hamba mengingatkan suami hamba, untuk berlaku adil. Hamba hanya ingin, suami hamba berjalan di jalan yang sudah Engkau tetapkan. Bukakanlah pintu hati suami hamba, agar ia dapat memaafkan hamba."
Mentari terus menangis, hingga tak terasa ia tertidur di sajadah, dan terbangun ketika adzan subuh berkumandang..
"Astagfirullah..aku tertidur," gumamnya dan bergegas kekamar mandi untuk berwudhu.
-----
Rindu yang berada ditempat terpisah merasa sangat bahagia, karena sudah satu bulan lebih suaminya tinggal bersama dengannya. Ia tidak tau, kalau suaminya bisa seperti itu, karena pengorbanan Mentari. Berbeda dengan Mentari, Rindu tak pernah sedikitpun mengingatkan Iman untuk menjenguk Mentari, justru yang tertanam dalam hatinya adalah keinginan, agar Iman melupakan Mentari, dan selalu bersamanya. Betapa ini merupakan dua pribadi yang bertolak belakang. Keduanya sama sama cantik dan pintar, tapi pribadi Mentari yang shalihah, tidak terlihat dalam diri Rindu.
Bulan kedua, setelah kepergian Iman, Mentari memberanikan diri, bersilaturahim ketempat madunya, meski terasa berat kakinya melangkah, tetapi hal itu harus ia lakukan, agar tidak timbul masalah yang berkepanjangan, ia ingin minta maaf pada suaminya.
Bismillah...ia mulai melangkah menaiki bus, yang akan membawanya ke Jakarta. Mentari selama ini tinggal di kota kecil di salah satu sudut pulau Jawa, hanya sendiri, karena buah hatinya ikut bersama bundanya, untuk menuntut ilmu, dan hanya pulang disaat liburan.
Oke..gan dan sista, sampai sini dulu ya


anasabila memberi reputasi
1
478
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan