
Perkembangan zaman semakin pesat dan tak terbendung terutama dalam hal teknologi yang sekarang ini terus meningkat cepat seperti air yang mengalir. Salah satu perkembangan yang begitu pesat dalam bidang teknologi adalah cara orang menonton film. Seperti yang sudah diketahui cara paling tua menonton film adalah di Bioskop yang terus bertahan sampai sekarang. Tapi selain di Bioskop ada beberapa cara orang menonton film dan berbeda-beda di setiap zamannya. Berikut ini adalah cara orang menonton film dari generasi ke generasi.
1. Layar Tancap
Quote:

Di era 80an atau bahkan sebelumnya, Bioskop bisa dibilang adalah tempat yang jarang dan tidak semua orang bisa pergi ke Bioskop terutama bagi masyarakat di daerah. Itulah mengapa muncul Layar Tancap yang biasanya dikelola oleh penyedia Layar Tancap yang kerap digelar di kampung-kampung untuk acara-acara tertentu. Masyarakat bisa menonton film-film yang diputar secara gratis di tempat terbuka dan menggunakan proyektor serta layar putih yang cukup besar. Biasanya akan banyak pedagang yang berkumpul dan turut menghangatkan suasana dan kebersamaan. Layar Tancap bertahan sampai era 90an sebelum tergerus oleh penemuan media pemutar film rumahan.
2. VHS dan Betamax
Quote:

VHS (Video Home System) buatan JVC dan Betamax buatan Sony adalah media semacam kaset yang bisa menyimpan dan diputar video melalui media pemutarnya. Pada era awal 1990an, VHS dan Betamax cukup banyak digunakan orang untuk menonton video khususnya film. Akan tetapi saat itu hanya orang-orang tertentu yang bisa membelinya karena saat itu harganya cukup mahal bagi sebagian orang Indonesia. Dengan adanya VHS dan Betamax, banyak serial anime dan Tokusatsu yang masuk ke Indonesia. Salah satu yang paling terkenal adalah Uchu Keiji Gavan alias Gaban.
3. VCD
Quote:

Beralih ke pertengahan 1990an, VCD mulai marak di Indonesia. Dengan harga yang lebih murah, masyarakat Indonesia pun banyak yang mempunyai VCD player. Akhirnya bermunculan tempat rental film dalam bentuk VCD Original. Ayo agan dulu pernah nyewa film di rental VCD enggak?

. Dulu, biasanya harga sewa untuk satu judul film adalah sekitar Rp.3000,- untuk dua hari dan mengharuskan KTP sebagai jaminan agar VCD dikembalikan tepat waktu. Bisa nonton bareng teman waktu itu seru banget gan.
4. DVD dan Blu Ray
Quote:

Memasuki era 2000an, VCD mulai ditinggalkan karena kapasitas penyimpanan yang terbatas. Satu judul film saja membutuhkan 2 sampai 3 disc. DVD muncul dengan resolusi video yang lebih tajam dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Muncul film DVD bajakan di mana-mana dan satu DVD bisa terisi 8 film bajakan. Tak lama kemudian muncul Blu Ray yang jauh lebih baik dari DVD dan agak susah untuk dibajak. Namun hanya sebagian kalangan yang biasa menonton film lewat Blu Ray player.

5. Streaming Digital
Quote:

Nah, memasuki era digital dan kejayaan Smartphone seperti sekarang. Cara orang untuk menonton sudah berubah total. Streaming atau download menjadi pilihan banyak orang. Tentu saja ada yang legal dan ada yang ilegal alias download bajakan. Layanan streaming legal pun menawarkan harga yang cukup terjangkau dan kira-kira setara dengan harga 3 atau empat buah tiket Bioskop per bulannya. Kini orang-orang bisa menonton film favoritnya di layar smartphonenya dan bisa ditonton di mana saja. Atau juga bisa ditonton di Laptop atau Smart TV jika ingin nonton bareng teman atau keluarga.
Itu dia gan cara orang nonton film dari masa ke masa, thanks udah mampir ke thread ane.
Quote: