Kaskus

News

sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Penyaluran Kredit Perbankan Melambat, Bagaimana Respons Pemerintah
Rabu, 02/01/2019 17:00 WIB

Penyaluran Kredit Perbankan Melambat, Bagaimana Respons Pemerintah

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -
Home Kabar Finansial Perbankan
Rabu, 02/01/2019 17:00 WIB
Penyaluran Kredit
Perbankan
Melambat, Bagaimana
Respons Pemerintah?
Foto Berita Penyaluran Kredit
Perbankan Melambat, Bagaimana
Respons Pemerintah?
Penyaluran kredit perbankan
pada periode November 2018
sebesar Rp5.185,5 triliun atau
tumbuh 11,9% year on year (yoy),
lebih rendah dibandingkan bulan
sebelumnya sebesar 13,1% yoy.
Perlambatan penyaluran kredit
terjadi pada seluruh golongan
debitur.

Direktur Eksekutif Departemen
Komunikasi Bank Indonesia (BI)
Agusman mengatakan,
pertumbuhan kredit korporasi
dengan pangsa 49,7% dari total
penyaluran kredit, tercatat
tumbuh sebesar 14,1% yoy atau
melambat dibandingkan bulan
sebelumnya sebesar 15,9% yoy.
Demikian juga kredit untuk
debitur perseorangan dengan
pangsa 45,9% dari total kredit
tercatat tumbuh melambat dari
10,1% yoy menjadi 9,7% yoy pada
bulan berjalan.

"Berdasarkan jenis
penggunaannya, perlambatan
terjadi pada seluruh jenisnya, baik
kredit modal kerja, kredit
investasi, maupun kredit
konsumsi," kata Agusman di
Jakarta, Senin (31/12/2018).

Sementara itu, Kredit Modal Kerja
(KMK) tumbuh melambat dari
14,2% yoy menjadi 13,6% yoy. Hal
ini terutama disebabkan oleh
perlambatan pertumbuhan KMK
di sektor konstruksi dan sektor
industri pengolahan. KMK sektor
konstruksi tumbuh melambat dari
19,1% yoy menjadi 16,4% yoy,
terutama disebabkan oleh kredit
yang disalurkan untuk konstruksi
gedung industri di DKI Jakarta
dan Jawa Timur.

Menurut dia, perlambatan
pertumbuhan juga terjadi pada
KMK ke sektor industri
pengolahan yang mengalami
perlambatan dari 15,4% yoy
menjadi 14,3% yoy, khususnya
pada subsektor industri
pengilangan minyak bumi,
pengolahan gas bumi, serta
subsektor industri semen, kapur,
dan gips di wilayah Banten dan
Jawa Barat.

Pertumbuhan Kredit Investasi (KI)
melambat dari 13,1% yoy menjadi
9,4% yoy pada November 2018
terutama disebabkan oleh sektor
perdagangan, hotel, dan restoran
(PHR), serta sektor pertanian,
peternakan, kehutanan, dan
perikanan.

Dia melanjutkan, perlambatan
pertumbuhan KI pada sektor PHR
terutama pada subsektor hotel
berbintang di wilayah DKI Jakarta
dan Jawa Barat. Adapun di sektor
pertanian, peternakan, kehutanan,
dan perikanan, perlambatan
terjadi pada kredit subsektor
perkebunan kelapa sawit di
Sumatera Utara dan Riau.

Kredit Konsumsi (KK) pada
November 2018 tumbuh 11,1%
yoy, lebih rendah dari bulan
sebelumnya sebesar 11,4% yoy,
terutama pada penyaluran kredit
multiguna.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Foto: Antara/Sigid Kurniawan

https://m.wartaekonomi.co.id/berita2...ons-pemerintah
0
1.4K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan