- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Minta Suara Guru Honorer, Bupati Bandung Barat Dilaporkan ke Bawaslu


TS
sukhoivsf22
Minta Suara Guru Honorer, Bupati Bandung Barat Dilaporkan ke Bawaslu
Rachmadi Rasyad - detikNews

Foto: Rachmadi Rasyad
Bandung Barat - Bupati
Bandung Barat Aa Umbara
Sutisna dilaporkan ke Bawaslu
atas dugaan melakukan
kampanye dengan mendorong
guru honorer agar memilih calon
legislatif yang merupakan anak
dan adiknya pada Pemilu 2019
mendatang.
Dugaan kampanye yang
dilakukan Aa saat tengah
berdinas itu direkam oleh
seseorang dan tersebar di
media sosial WhatsApp.
Melalui rekaman berdurasi 1
menit 22 detik, terlihat Aa
mengenakan pakaian dinas
bupati, duduk di kursi berwarna
cokelat di sebuah ruangan dan
berbincang dengan beberapa
orang yang salah satunya
diduga Kepala Dinas Pendidikan
Bandung Barat Imam Santoso. Ia
berbincang dengan
menggunakan bahasa Sunda
bercampur Indonesia.
Mulanya, Aa menegaskan dirinya
kini telah menjadi Bupati
Bandung Barat. Kemudian, dia
sempat menyampaikan
keingiannya agar anak dan
adiknya menjadi anggota dewan
di pusat dan provinsi.
"Hari ini Aa Umbara sudah jadi
Bupati Bandung Barat. Kalau
saya bukan bupati, ga mungkin
ACC. Tapi, cita-cita Pak Kadis
naon (apa)? Hayang (ingin) anak
saya jeung (dan) adik saya jadi
anggota DPR RI jeung anggota
DPR Provinsi, kitu kan (gitu
kan)?" kata Aa.
Kemudian Aa menyebut dirinya
sudah berupaya meningkatkan
kesejahteraan guru
honorer.Setelah itu, Aa pun
bertanya kepada orang yang ia
sebut Kadis mengenai jumlah
guru honorer di KBB yang
dijawab berjumlah 3.792.
"Jadi sugan we (mungkin saja)
atuh kan ayeuna (sekarang) guru
honorer teh ku abdi dibere
(sama saya dikasih). Abdi (saya)
mah teu menta nanaon (tidak
minta apa-apa), menta sora we
(minta suara saja). Nya wajar
nya? (Wajar kan?)," ucap Aa yang
dijawab orang-orang 'wajar'.
Aa juga mengatakan jika anak
dan adiknya kelak terpilih
menjadi anggota DPR maka
akan mempermudah urusan.
Diketahui anaknya Rian
Firmansyah dan adiknya Usep
Sukarna menjadi caleg pada
Pilpres 2019. Rian untuk DPR RI
dan Usep untuk DPRD Bandung
Barat.
"Sekarang misalna (misalnya)
saya boga (punya) anak, boga
adi (punya adik) bukan itu tapi
buat kepentingan kita juga kan?
Jangan salah ini teh. Kalau butuh
provinsi ada orang, lamun butuh
pusat aya (ada) orang," ujar Aa.
Terakhir terdengar suara diduga
kepala dinas yang mengakhiri
pembicaraan. "Deal ya, deal. Nah
tadi pak bupati menyampaikan
titip. Nu di provinsinya Kang
Usep, nu di pusatnya Kang Rian.
Tanggungjawab?" ujarnya yang
disambut jawaban 'siap' lalu
tertawa.
"Mangga bapak ibu, setelah ke
luar dari sini tenang, silahkan
mengajar anak-anaknya dengan
tenang," ujar suara itu yang
dipotong oleh Aa. "Dan buat tim
sukses," ujarnya yang disambut
gelak tawa.
Sementara itu, Komisioner
Bawaslu Bidang Penindakan Ai
Wildani Sri Aidaha mengaku
sudah mengetahui perihal video
tersebut dan menunggu
pelapor menjelaskan
keterangannya berdasarkan
bukti yang diperoleh.
Jika telah diterima, sambung Ai,
pihaknya akan melakukan kajian
terlebih dahulu. Apabila
memenuhi syarat akan
dilimpahkan ke penyidik dan
kejaksaan. Dengan demikian, dia
menyebut penyidikan ke depan
akan melibatkan Gakumdu yang
terdiri dari Bawaslu, kepolisian,
dan kejaksaan.
"Tetapi untuk kejelasannya, kami
harus menunggu laporan resmi
dari pelapor untuk menjelaskan
bagaimana informasi itu
didapatkan, kemudian buktinya
seperti apa," kata Ai ketika
ditemui di Kantor Bawaslu KBB,
Rabu (26/12/2018).
Lebih lanjut, Ai mengaku
memang terdapat pasal yang
tidak membolehkan pejabat
negara melakukan kampanye di
hari kerja. Adapun dalam video
tersebut, Aa terlihat
menggunakan pakaian dinas
berwarna cokelat.
"Bila terbukti, ancaman
sanksinya apakah terkena pasal
280 atau 282 (UU Pemilu 2017).
Tapi untuk menentukan
sanksinya, kita akan bahas dulu
di sentra Gakumdu," tandasnya.
(ern/ern)
https://m.detik.com/news/berita-jawa...kan-ke-bawaslu

Foto: Rachmadi Rasyad
Bandung Barat - Bupati
Bandung Barat Aa Umbara
Sutisna dilaporkan ke Bawaslu
atas dugaan melakukan
kampanye dengan mendorong
guru honorer agar memilih calon
legislatif yang merupakan anak
dan adiknya pada Pemilu 2019
mendatang.
Dugaan kampanye yang
dilakukan Aa saat tengah
berdinas itu direkam oleh
seseorang dan tersebar di
media sosial WhatsApp.
Melalui rekaman berdurasi 1
menit 22 detik, terlihat Aa
mengenakan pakaian dinas
bupati, duduk di kursi berwarna
cokelat di sebuah ruangan dan
berbincang dengan beberapa
orang yang salah satunya
diduga Kepala Dinas Pendidikan
Bandung Barat Imam Santoso. Ia
berbincang dengan
menggunakan bahasa Sunda
bercampur Indonesia.
Mulanya, Aa menegaskan dirinya
kini telah menjadi Bupati
Bandung Barat. Kemudian, dia
sempat menyampaikan
keingiannya agar anak dan
adiknya menjadi anggota dewan
di pusat dan provinsi.
"Hari ini Aa Umbara sudah jadi
Bupati Bandung Barat. Kalau
saya bukan bupati, ga mungkin
ACC. Tapi, cita-cita Pak Kadis
naon (apa)? Hayang (ingin) anak
saya jeung (dan) adik saya jadi
anggota DPR RI jeung anggota
DPR Provinsi, kitu kan (gitu
kan)?" kata Aa.
Kemudian Aa menyebut dirinya
sudah berupaya meningkatkan
kesejahteraan guru
honorer.Setelah itu, Aa pun
bertanya kepada orang yang ia
sebut Kadis mengenai jumlah
guru honorer di KBB yang
dijawab berjumlah 3.792.
"Jadi sugan we (mungkin saja)
atuh kan ayeuna (sekarang) guru
honorer teh ku abdi dibere
(sama saya dikasih). Abdi (saya)
mah teu menta nanaon (tidak
minta apa-apa), menta sora we
(minta suara saja). Nya wajar
nya? (Wajar kan?)," ucap Aa yang
dijawab orang-orang 'wajar'.
Aa juga mengatakan jika anak
dan adiknya kelak terpilih
menjadi anggota DPR maka
akan mempermudah urusan.
Diketahui anaknya Rian
Firmansyah dan adiknya Usep
Sukarna menjadi caleg pada
Pilpres 2019. Rian untuk DPR RI
dan Usep untuk DPRD Bandung
Barat.
"Sekarang misalna (misalnya)
saya boga (punya) anak, boga
adi (punya adik) bukan itu tapi
buat kepentingan kita juga kan?
Jangan salah ini teh. Kalau butuh
provinsi ada orang, lamun butuh
pusat aya (ada) orang," ujar Aa.
Terakhir terdengar suara diduga
kepala dinas yang mengakhiri
pembicaraan. "Deal ya, deal. Nah
tadi pak bupati menyampaikan
titip. Nu di provinsinya Kang
Usep, nu di pusatnya Kang Rian.
Tanggungjawab?" ujarnya yang
disambut jawaban 'siap' lalu
tertawa.
"Mangga bapak ibu, setelah ke
luar dari sini tenang, silahkan
mengajar anak-anaknya dengan
tenang," ujar suara itu yang
dipotong oleh Aa. "Dan buat tim
sukses," ujarnya yang disambut
gelak tawa.
Sementara itu, Komisioner
Bawaslu Bidang Penindakan Ai
Wildani Sri Aidaha mengaku
sudah mengetahui perihal video
tersebut dan menunggu
pelapor menjelaskan
keterangannya berdasarkan
bukti yang diperoleh.
Jika telah diterima, sambung Ai,
pihaknya akan melakukan kajian
terlebih dahulu. Apabila
memenuhi syarat akan
dilimpahkan ke penyidik dan
kejaksaan. Dengan demikian, dia
menyebut penyidikan ke depan
akan melibatkan Gakumdu yang
terdiri dari Bawaslu, kepolisian,
dan kejaksaan.
"Tetapi untuk kejelasannya, kami
harus menunggu laporan resmi
dari pelapor untuk menjelaskan
bagaimana informasi itu
didapatkan, kemudian buktinya
seperti apa," kata Ai ketika
ditemui di Kantor Bawaslu KBB,
Rabu (26/12/2018).
Lebih lanjut, Ai mengaku
memang terdapat pasal yang
tidak membolehkan pejabat
negara melakukan kampanye di
hari kerja. Adapun dalam video
tersebut, Aa terlihat
menggunakan pakaian dinas
berwarna cokelat.
"Bila terbukti, ancaman
sanksinya apakah terkena pasal
280 atau 282 (UU Pemilu 2017).
Tapi untuk menentukan
sanksinya, kita akan bahas dulu
di sentra Gakumdu," tandasnya.
(ern/ern)
https://m.detik.com/news/berita-jawa...kan-ke-bawaslu
0
2.4K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan