Kaskus

Entertainment

jhonaryaAvatar border
TS
jhonarya
Cerita Mistis Pendakian Surya Kencana Gunung Gede
PENGALAM MISTIS SURYA KENCANA

Jumat 21 april 2017 pendakian ku menuju puncak gunung gede VIA gunung PUTRI
Perkenalkan aku Jhon arya dan ini adalah sederet kisah ku di surya kencana gunung gede jawa barat yang indah dan menyenangkan namun menyimpan misteri, tepat pukul 12:00 siang aku dan ketiga teman ku ghoco,wahyu,adit tiba di gerbang surya kencana, aku tiba disana setelah melewati perjalan yg cukup panjang mulai dari jam 04:00 subuh kemarin, setibanya di surya kencana aku langsung terpesona akan keindahanya lantas aku mengambil ponsel dan mengabadikannya dengan merekam selfie ala ala vloger setelah berlalu ghoco,wahyu dan adit bergegas terlebih dahulu untuk mencari lokasi untuk mendirikan tenda, aku masih duduk di surken sambil melihat rekaman ku yang baru aku buat, tersentak aku kaget setelah meliat dan mendengarkan hasil vidio ku.
karena ada suarana aneh yang sangat jelas dan aku yakin sungguh tidaklah mungkin suara ini harusnya berada didataran tinggi dan cuaca yang sangat dingin ala surken, suara itu adalah suara tangisan anak bayi yang sangat kencang dan jelas anehnya waktu saat aku merekam aku pastikan tidak ada pendaki lain yang membawa anak bayi disekitar ku. Aku masih duduk sendiri di jalur surken dan setelah melihat hasil rekaman ku seluruh tubuh ku merinding mendengar suara tangis bayi di ponsel ku, bergegas aku bangun dan berjalan menyusul ketiga teman ku, lalu setelah beberapa waktu berlalu tendaku sudah berdiri kokoh seakan siap untuk menjadi tempat ternyaman ku hari ini, siang berlalu menjadi sore kira-kira waktu itu pukul 16:00 kurang lebihnya aku dan temanku gocho menikmati secangkir kopi hangat, rokok dan duduk memandang indahnya surken dikala menjelang senja, teman ku gocho lantas mengambil ponsel dan mengabadikan moment ini dengan merekamnya dan waktu itu aku sangatlah yakin sekali hanya kita berdua dan beberapa pendaki lain yang berada di sekitar kita, setelah sore menjelang malam, kita berempat sudah berada di dalam tenda tanpa basa-basi kita bercengkramah menghangatkan suasan di tengah dinginnya suasan surken, lalu aku meminjam ponsel temanku gocho, untuk melihat hasil rekaman ku yang diambil sore tadi dan keanehan kembali terjadi suara tangis bayi yang aku dengar pertama di gerbang pintu masuk surken itu terdengar kembali padahal jarak dari gerbang sampai tempat aku mendirikan tenda sangatlah jauh. Beberapa teman ku menyingkapi kejadian ini dengan biasa saja tapi ada juga yang bingung dengan kejadian ini. Setelah kita makan kita memutuskan untuk beristirahat karana perjalanan menuju puncak akan kita lanjutkan siang esok harinya. Setelah kita berempat tidur aku terbangun karena menahan rasa ingin membuang air kecil ku, teryata waktu menunjukan pukul 02:00 di ponsel ku, aku merasa segan sekali untuk keluar tenda karena cuaca yang sangat dingin waktu itu. Tapi karena terpaksa aku harus keluar setelah aku kembali sehabis membuang air kecil aku kembali kedalam tenda, baru beberapa saat keanehan kembali terjadi.
Kali ini bukan suara anak bayi menangis lagi yang ku dengar melainkan suara wanita yang memangil-mangil namaku dengan tempo suara yang agak sedikit lambat Arya... arya... 2x terdengar ada suara wanita yang memangil nama ku, mendengar itu aku langsung menarik sleppingbag ku dan menutup telingaku dengan buff . Dan tanpa sadar pagi menjelang waktu itu pukul 10:00 cuaca surken sangatlah cerah. Kita berempat bergegas merapihkan tenda dan packing seluruh perlengkapan kita untuk menuju puncak gunung gede.
Seperti biasa aku berada dibarisan paling belakang berada di depanku ada gocho , adit dan wahyu yang terlebih dulu berjalan. cuaca yang cerah menjadi gelap dan mendung dan benar saja, gerimis pun turun menemani pendakian kami menuju puncak gunung gede. Dan akhirnya kita tiba dipuncak namun sayang suasana indah pemandangan puncak tidak kami dapatkan karena ada banyak kabut yang menutupinya. Setelah beberapa saat hujan mulai turun kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami untuk turun melewati jalur turun cibodas, kami turun diterpa hujan mengenakan mantel jas hujan. Dan kali ini formasi kami berbeda gocho berjalan di barisan depan disusul adit, wahyu dan terakhir aku. Setibanya kami di jalur sebelum TANJAKAN SETAN yang kami lalui, saya dan wahyu berhenti melepas lelah waktu itu saya sudah tidak melihat kedua teman saya yang jalan terlebih dahul gocho dan adit saya hanya bedua bersama wahyu. Kabut menutupi pandangan saya ditambah hujan yang turun membuat suasana semakin mencekam, saya duduk melepas lelah sambil sedikit berteriak memangil gocho dan adit tapi rupanya mereka tidak merespon, dan lagi-lagi ke anehan mulai terjadi kali ini tidak aku alami sendiri melainkan berdua bersama wahyu, sewaktu aku duduk di atas dan wahyu berada tepat dibawah ku, aku merasakan ada batu kecil yang seakan dilempar sengaja ke arah ku dan arah batu yang dilempar itu persis dari arah atas belakang ku. Setelah batu itu mengenai kepala belakang ku aku sontak menoleh kebelakang, namun tidak ada siapa- siapa di atas dan rupanya wahyu menyadari kalau ada batu yang dilempar ke arah ku dia pun menoleh ke arahku dan berkata "siapa yang nyambit bang", aku hanya tersenyum dan bergeleng menyikapi pertanyaan wahyu. Beberapa saat setelah itu ternya aku melihat ada batu yang dilempar dari atas menuju ke arah wahyu dan pas jatuh dan mendarat di kepala belakang wahyu, sontak wahyu menengok ke arahku dan seakan bertanya tapi segan hanya memandang ku dan memandang disekitarku, wahyu pun langsung berdiri dan mengajaku untuk melanjutkan perjalanan ku menuju cibodas, karena jalur yang kita lewati tertutup kabut dan hujan berubah menjadi gerimis kecil itu sangat menghalangi pengelihatan kami berdua hampir kami tersesat, kami sempat
Sedikit bingung dan pada akhirnya wahyu sedikit lebih menambah kecepatan jalanya sambil berkata "sebentar bang gw nanya orang dibawah" aku dan wahyu melihat ada 1 orang pendaki pria mengenakan pakaian serba hitam dengan membawa cariel hitam tanpa jas hujan menuju ke bawah berada agak jauh didepan ku, lalu wahyu mengejarnya dengan maksut ingin bertanya arah menuju KANDANG BADAK, tapi setelah wahyu menuju ke arah pria itu, ternya pria yang kita lihat menghilang dari jangkauan mata kita.
Aku dan wahyu bertambah panik ..
Setelah kita berjalan akhirnya syukur alhamdulillah kita telah tiba di TANJAKAN SETAN dan kita melihat pendaki lain yang berjakan keatas menuju puncak, setibanya di KANDANG BADAK ternyata gocho dan adit sudah ada disana menumpang berteduh dari hujan ditenda lain.
Setelah itu kami berempat kembali melanjuti perjalan turun kami beberapa pos kami lalui sore itu bersama tanpa ada kejadian-kejadian aneh. Dan sampailah kami dipos terakhir pertigaan cibodas menuju air terjun kira-kira pukul 18:00 dan hari mulailah gelap. Kita berhenti sejenak untuk menyiapkan alat penerangan kita berupa senter dan headlamp, aku berjalan paling belakang lagi dan didepan ku ada gocho wahyu dan adit. Setelah melewati jembatan kayu cibodas sisa kita berdua karena wahyu dan adit sudah jauh meninggalkan kita terlebih dahulu. Aku dan gocho lagi-lagi mengabadikan moment kita berdua dijalur malam, dengan merekamnya mengunakan ponsel milik gocho dan semua nampak normal. Setelah berlalu aku berjalan sendiri sambil mendengarkan musik mengenakan headset ditelinga ku dan aku lihat gocho masih ada dibelakang ku. Tanpa aku sadari ternyata aku meninggalkan gocho jauh dibelakang ku. Aku mulai sedikit agak panik melalu jalur turun malam sendirian . Dan tampak didepan ku aku melihat darikejauhan dipingir jalur bebatuan aku melihat entah itu rumah atau apa itu aku kuranglah paham ang jelas bangunan itu menyerupai rumah kecil dan ternyata disana aku melihat ada sosok pria berdiri sambil membawa cariel mengenakan baju berwana gelap tanpa mengenakan penerangan, aku mulai merasa aneh dan agak takut untuk melewatinya perasan ku mulai bercampur aduk malam itu, aku pun berfikir jangan-jangan orang itu adalah orang yang aku dan wahyu liat di TANJAKAN SETAN.
Aku tak berani mengarahkan senter ku ke arahnya namun aku memberanikan diri untuk melewati dengan membaca doa apa saja yang aku ketahui untuk mengusir rasa takut dan sambil berkata PERMISI setelah berada didekatnya dan pria itu hanya diam tanpa ada respon apapun akupun semakin panik dan melangkahkan kaki ku dengan cepat namun tetap berhati-hati sambil berdoa didalam hati.
Setelah itu aku melanjutkan perjalanan ku menuju pos terakhir cibodas dan alhamdulillah aku mendengar suara adzan isya yang menandakan aku sudahlah sangat dekat menuju pintu masuk cibodas, setelah beberapa menit berjalan tibalah aku dibawah dengan selamat, aku bertemu wahyu dan adit yang sudah menunggu ku dibawah dan tak lama gocho juga sudah terlihat turun bersama 2 orang pendaki lainnya yang dia temui dijalur turun cibodas.

Alhamdulillah pendakian ku ini memberikan pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga bagi ku, menggapai puncak bukan sekedar keren belaka tapi disana kita harus tahu
"SETINGGI APAPUN POSISI KITA SAAT ITU, BERENDAH HATILAH KITA SEBAGAI MANUSIA"
bukan sekedar hebat menaklukan puncak tapi seberapa besar rasa cinta kita mensyukuri karunia yang Allah swt berikan.

Thaks : IG @jhon_aryajhon @jhonarya

Cerita Mistis Pendakian Surya Kencana Gunung Gede
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
2
2.6K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan