TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan tidak memberikan sumbangan berupa dana kampanye pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin. Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan partainya berkontribusi dengan memerintahkan para calon anggota legislatif mengkampanyekan Jokowi.  

"Kalau caleg-caleg PPP membuat baliho yang memuat Paslon 01, itu kan kontribusi juga," ujar Arsul saat dihubungi Tempo pada Kamis, 3 Januari 2019.

Baca: Dana Kampanye Dilaporkan, Partai Apa Paling Tajir dan yang Cekak ...

Begitupun dengan PSI yang memilih menyumbang dengan cara lain di luar bantuan dana. "Kami mewakafkan para kader untuk mengkampanyekan Pak Jokowi di media," kata Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni.


Begitupun dengan PSI yang memilih menyumbang dengan cara lain di luar bantuan dana. "Kami mewakafkan para kader untuk mengkampanyekan Pak Jokowi di media," kata Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni.

Menurut Antoni, PSI sebagai partai anak muda lebih pas berkontribusi di sektor itu. "Namun, tidak menutup kemungkinan PSI juga berkontribusi di pendanaan, apabila ada rezeki."


Sudah empat bulan masa kampanye pemilihan presiden 2019, Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Sakti Wahyu Trenggono mencatat baru dua partai pendukung yang menyumbang dana kampanye, yakni Nasdem dan Perindo.

Dalam laporan awal dana kampanye, kedua partai itu menyumbang barang senilai Rp 3,4 miliar. Sedangkan dalam laporan penerimaan sumbangan dana kampanye pada 23 September 2018 sampai 1 Januari 2019, keduanya menyumbang lagi sebesar Rp 2 miliar, terdiri dari barang senilaiRp 1,53 miliar dan jasa sebesar Rp 478,2 juta.

https://pilpres.tempo.co/read/1161144/ppp-dan-psi-tak-bantu-dana-kampanye-untuk-jokowi-maruf/full

Tak nyumbang dana