Kaskus

News

bangzaldiAvatar border
TS
bangzaldi
300 Mahasiswa Indonesia Jadi Korban Kerja Paksa di Taiwan, Bahkan Dikasih Makan Babi
300 Mahasiswa Indonesia Jadi Korban Kerja Paksa di Taiwan, Bahkan Dikasih Makan Babi

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Sekitar 300-an mahasiswa asal Indonesia diduga telah menjadi korban kerja paksa di Taiwan. Mahasiswa-mahasiswa yang masih berusia di bawah 20 tahun itu kabarnya tertipu program magang antara kampus yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan.


Temuan itu berdasarkan hasil investigasi anggota parlemen Taiwan bernama Ko Chih-en. Ia menyebut mahasiswa Indonesia yang terdaftar kuliah di Universitas Hsing Wu di Taipei itu sebelumnya masuk perguruan tinggi melalui pihak ketiga atau perantara.


Mengutip Taiwan News, Rabu 2 Januari 2019, mereka menempuh kelas internasional khusus di bawah Departemen Manajemen Informasi sejak Oktober 2018 lalu.


Parahnya menurut Ko, mahasiswa Indonesia itu dipaksa bekerja empat hari di pabrik selama 10 jam. Sedangkan belajar di kelas hanya dilakukan dua hari saja, selebihnya sehari untuk libur.


Mereka dipekerjakan di sebuah pabrik lensa kontak di Hsinchu, mulai 07.30 pagi hingga 19.30 malam. Mahasiswa -mahasiswa itu harus berdiri selama 10 jam dan wajib membungkus 30 ribu lensa kontak sehari, dengan waktu istirahat hanya dua jam.


Selain itu, yang lebih parah lagi, mahasiswa yang rata-rata Muslim itu kabarnya diberi makanan yang tidak halal dan mengandung unsur daging babi.


Mereka terpaksa melakukan pekerjaan tersebut karena jika menolak, maka pejabat universitas hingga pihak perusahaan tidak akan mau bekerja sama membantu kelancaran studi mereka.


Pihak universitas diduga akan menerima subsidi dari Kementerian Pendidikan Taiwan (MOE) jika berhasil mempekerjakan para mahasiswanya ke pabrik-pabrik. Uang tersebut kemudian dipakai sekolah untuk membayar para calo sebagai imbalan telah merekrut para pelajar tersebut.


Kabar pahit ini juga dibenarkan media lokal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Mereka menyebut informasi itu didapat langsung dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Taiwan.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia atas perlakuan biadab pihak-pihak tersebut. (Ryan)


Sumber


1
3.7K
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan