- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[ CERPEN ] In Dead She Soared #1


TS
penyairberdarah
[ CERPEN ] In Dead She Soared #1
In Dead She Soared (dalam kematian dia bersinaR)

Lebih Enak Bacanya Sambil Di Play Ya Videonya Gan/Sist XD
“Sepertinya dia akan sangat bahagai malam ini” ucap Jimy wajahnya tersenyum pandanganya terlepas jauh ke ramainya antrian orang-orang sementara beberapa petugas mulai terlihat sibuk karena tiket yang mereka jual hampir habis terjual sedang antrian bukanya berkurang tapi semakin bertambah dan terus bertambah, tidak ingin membuat kecewa fans yang terus berdatangan apalagi banyak diantara mereka yang sudah datang jauh hari dari luar kota untuk mendengar dan menyaksikan album terbaru dari penyanyi idola mereka itu dan dengan cepat tentu saja karena mereka semua yang sudah pro dalam kondisi itu tidak perlu waktu lama untuk mereka mengatasinya.Waktu acarapun hampir tiba nampak raut khawatir dari wajah Jimy "dimana dia kenapa belum juga tiba, bahkan telfonpun tidak diangkat" dalam hati Jimy semakin khawatir bercampur sedikit kesal lalu tiba-tiba handphone ditanganya berbunyi "hallo" jawab Jimy yang hendak menegur namun suara dari telfon itu langsung membuat tubuh Jimy terdiam tanganya bergetar raut wajahnya pucat perlahan tangannya menyibak rambutnya dengan kuat lalu perlahan tubuh, hati dan air matanya jatuh sementara Alex yang melihat sahabatnya itu langsung menghampiri dan terus bertanya-tanya melihat Jimy yang tidak bisa berucap itu Alex kemudian mengambil handphone dalam genggaman Jimy dan jawaban dari telfon itupun membuat Alex sejenak melihat ke arah Jimy Alexpun menguatkan dirinya untuk mengakhiri telfon itu.Sementara itu dari panggung pembukaan acara yang seharusnya sudah di mulai saat itu nampak dari atas panggung yang sudah mengetahui kabar dari telfon itu kini penuh isak tangis sedang para fans yang terus menunggu dan bertanya-tanya mencari jawaban.Hampir satu jam kemudian tidak ingin membuat fans terlalu lama menunggu Jimy melangkah berdiri diatas panggung disoroti lampu panggung megah itu dan tatapan para fans membuat sejenak Jimy menundukan wajahnya lalu kemudian melihat ke arah fans dengan lukisan senyum menutup wajah sedihnya itu, air matanya tiba-tiba jatuh tak lagi terbendung kemudian Jimy mulai bicara " In Dead She Soared (dalam kematian dia bersinar)" ucap Jimy singkat, "itulah tema kita malam malam ini" lanjutnya lagi, sejenak membuat suana sunyi dalam selimut tanya dari para fans, "Terima kasih sekali lagi saya ucapkan terimakasih kalian sudah hadir pada malam ini, terimakasih.Kalian tentunya bertanya kenapa yang berdiri dipanggung saat ini adalah saya bukan dia,malam ini saya teringat pada sebuah kalimat yang pernah diucapkan seorang teman kepada saya orang baik hidup lebih singkat dari pada orang jahat dan malam ini saya merasa diri saya adalah orang jahat yah sangat jahat" ucap jimy lirih yang dilanjutkan dengan mengumumkan tentang kepergian idola para fans karena sebuah kecelakaan dalam perjalan dari hotel.Langsung saja pengumuman malam itu membuat suasana penuh tangis tidak hanya yang hadir saat itu berita yang begitu cepat menyebar membuat siapapun yang mendengarnya merasa sangat kehilangan hingga malam itupun berlalu.
[CENTER]~TIGA BULAN KEMUDIAN~
[CENTER]~TIGA BULAN KEMUDIAN~
Dari disebuah ruangan studio jimy terus memandang iklan poster penyanyi yang membuat karyanya itu dikenal dan masih terus terdengar dari disetiap tempat dan orang-orang.Air matanya seakan tak pernah kering mengingat semua kenangan mereka bersama "Jim, sudahlah aku mengerti perasaanmu kami semua juga merasakan hal yang sama, aku yakin suatu saat nanti kita pasti akan mendapatkan penyanyi seperti dia lagi, percayalah Tuhan pasti memiliki rencana yang lebih baik dari kejadian ini" Alex mencoba untuk menguatkan sahabatnya itu "lihatlah dia, dia selalu tersenyum, bahkan dalam kematiannya dia masih terus bersinar, para fans benar-benar tidak ingin kehilangan dia sepenuhnya.Lex aku ingin berhenti dan memulai kehidupan baru maukah kamu mengurus studio musik ini" pinta Jimyi pada Alex. "Jim percayalah padaku kita pasti akan mendapatkan kembali masa itu aku janji, jangan menyerah, jangan pernah menyerah!, bukankah itu yang selalu kamu ajarkan kepada kami semua, aku akan membuat audisi untuk album terakhir itu di suatu tempat diluar sana pasti kita akan menemukannya kembali parcayalah padaku" ucap Alex wajahnya penuh kesungguhan.Audisipun mulai dibuka yang di pimpin langsung oleh Jimy dan Alex nampaknya audisi itu membuat banyak sekali orang ingin bisa menjadi seperti idolanya itu Jimy dan Alex bahkan kewalahan mulai dari peserta bertingkah jenaka sampai pada salah seorang peserta yang datang jauh dari luar kota "aku datang dan berdiri disini tidak untuk bernyanyi karena sampai kapanpun dia tidak akan tergantikan,tidak akan pernah tergantikan dalam hati kami" ucap peserta itu sambil menangis lalu keluar dan berlalu pergi.Jimy dan Alex hanya terdiam "gadis itu benar" ucap Jimy singkat lalu bangkit dan pergi sedang Alex masih dalam posisi duduk sambil memainkan memutar-mutar handphone dengan tangan kananya setelah beberapa putaran hanphone itu tiba-tiba berbunyi mendapat panggilan masuk dari seoran yang sangat Alex kenal spontan membuat wajah alex yang tadinya nampak murung dengan sidikit putus asa menjadi ceria lalu bangkit dan berlari ketempat parkir menuju mobilnya dengan cepat Alex melesat sampai akhirnya tiba sebuah bandara, perasaan Alex sedikit gugup dalam memulai langkahnya, Alex yang mencari berjalan kesana kemari "apa aku terlambat" dalam hentian langkahnya dengan wajah sedikit kesal lalu "hai" tiba-tiba tepukan pundak Alex dari belakang oleh seorang Gadis membuat Alex berbalik "mencariku?" lanjut ucap Gadis itu kemudian membuat wajah Alex sedikit merona hampir salah tingkah "kenapa tidak memberi tahuku lebih awal," nada Alex sedikit keras dalam perjalan dari bandara "apa kamu sedang memarahiku" balas sigadis "ah tidak bagaimana disana apa kamu melewatkan musim salju dengan baik" singkat Alex berusaha meredam suasana "aku sengaja melakukannya untuk memberikan kalian kejutan" lanjut si gadis "kalian?" nada Alex pelan agak tertahan "yah kamu dan Jimy bukan kah kalian berdua masih bekerja sama, aku sudah mendengar tentang kejadian itu, aku turut berduka cita, tapi kenapa kalian tidak memberitahuku kalau saja aku tidak melihatnya di siaran tv mungkin aku akan
sangat terkejut setengah mati begitu aku sampai disini, kenapa kalian bisa sekejam itu" ucap sigadis sedikit ketus dengan raut sedikit kesal diwajah imutnya itu."benarkah kamu menontonya ditelevisi" Alex dengan wajah sedikit penasaran "tentu saja bahkan aku bisa membeli kasetnya disana" tambah sigadis itu lagi, "wah dia benar-benar seorang legenda" ucap Alex rasa penuh bangga bisa mengenal peyanyi sehebat itu dalam hatinya sepenjang perjalanan yang tersisa sigadis hanya terus melihat keluar dari balik jendela sedang Alex sesekali mencuri pandang sambil terus mencari topik pembicaraan namun sampai perjalan berakhir tidak ada satupun topik pimbacaran dia dapatkan dan tentu saja itu membuatnya sangat kesal kepada dirinya sendiri.Malam harinya Jimy Alex dan Sigadis mengadakan pesta perayaan penyambutan sigadis di ikuti juga oleh beberapa orang yang bekerja distudi karena memang sebelumnya sigadis sudah akrab dengan karyawan distudio itu "maaf atas suananya sekarang tidak seramai seperti dulu selama tiga bulan terakhir ini banyak yang mengundurkan diri" ucap Jimy pada sigadis datar "ah benar-benar mereka hanya datang saat membutuhkan lalu pergi dengan begitu saja" ucap sigadis ketus "jangan begitu aku juga tidak bisa menghalangi keinginan mereka dalam kondisi perusahaan yang terus menurun seperti ini mereka juga memiliki beban keluarga mereka layak mendapatkan pekerjaan lebih baik" jelas Jimy tersenyum menutup rasa sedihnya."baiklah nampak kamu punya cara sendiri untuk menutupi mereka yang meninggalkanmu,sekarang bagaimana kalau kita bernyanyi" sigadispun mulai memilih lagu dan kemudian bernyanyi. "hei bukankah suara sangat bagus" ucap Alex singkat "bagaimana kalau kita cobanya untuk Album terakhir itu" tambah Alex membuat Jimy menatapnya dengan tajam melihat itu Alex seperti berpura-pura tidak mengucapkan sesuatu lalu diambilnya gelas yang berisi minuman diatas meja tidak jauh didepannya itu kemudian diminumnya habis dalam sekali teguk hingga malam itupun berlalu.
Ke esokan paginya suara bel rumah jimy terus berbunyi dengan wajah mengantuk dan sedikit kesal terbangun dari tidurnya jimy oleh suara bell pintu berjalan kearah pintu dan membukanya "Vi..na,? kenapa kamu berkeliaran di pagi buta seperti ini" ucap Jimy merasa seperti sebuah ejekan membuat wajah sigadis sedikit cemberut lalu melangkah masuk "hei apa yang kamu lakukan" ucap jimy sedikit kaget melihat tingkah Vina tidak lama kemudian Vina keluar membawa sepasang sepatu lalu dengan sedikit paksaan dipasangkan sepatu itu dikaki Jimy.Jimy yang berusaha berontah menerima dengan pasrah sikap Vina kepadanya yang sudah dianggap Adik dan sahabatnya itu "nah sekarang sudah selesai,ayo." ucap sigadis sambil menarik tangan Jimy setelah selesai memasangkan sepatu dikaki Jimy.Jimy yang masih berusaha menahan meminta untuk mencuci mukapun tidak diperdulikan oleh Vina "kita mau kemana" ucap jimy masih dengan wajah ngantuk "sekarang kan hari libur banyak orang-orang berlari berolahga ditaman, ayo kita kesana" ucap Vina dengan tingkah sedikit jenaka sementara Jimy hanya ikut saja kemana Vina membawanya pergi.Sampai pada sebuah danau kecil buatan pinggir taman keduanya berhenti "bahkan wajahnya masih terlihat jelas dari sini" ucap sigadis tiba-tiba sambil melihat ke iklan poster penyanyi itu. "apa kamu benar-benar tidak akan menurunkanya" tambah sigadis kemudian "aku juga berharap dia akan terus berada disana" singkat Jimy "kamu tidak serius kan kamu tahu kan berapa besar biaya untuk pemasangan iklan ditempat itu" balas sigadis kemudian Jimy tersenyum "bukan aku yang melakukannya" ucap Jimy singkat "mereka yang melakukannya mereka para fanslah yang membuatnya terus berada disana" Alex tersenyum "dia benar-benar hebat bahkan aku juga melihat beberapa pakaian dan sepatu diperbejaan menggunakan namanya" nada Vina datar. "lalu boleh aku bertanya sesuatu" ucap Vina kemudian dibalas dengan anggukan oleh Jimy "apa kamu sudah mengatakan perasaanmu padanya" nada Vina sedikit pelan agak tertahan Jimy sejenak diam lalu melangkah pergi dalam diam tidak ingin menjawab pertanyaan itu.Vina yang mengerti lalu melihat kearah iklan poster penyanyi itu "ada apa dengan kalian berdua, kenapa aku yang merasa begitu sakit" ucap Vina dalam isak tangisnya dan pagi itupun berlalu.
suatu malam Alex nampak sedikit sibuk milih-milih baju yang cocok untuknya satu persatu baju yang tersusun rapi dalam lemarinya itu kini berserakan dilantai, tidak lama kemudian "ah sepertinya ini sudah terlihat keren"ucapnya sambil menata sedikit rambutnya depan cermin sesetelah dirasanya semuanya sudah siap Alex bergegas keluar menuju kegarasi dan langsung melesat ketempat yang telah dia janjikan itu sampai disana "apakah aku terlambat" ucapnya sedikit gugup sambil melihat ke arloji ditangan kananya (salah satu ciri khas Alex menggunakan arloji di tangan kananya) "ah tidak bahkan aku datang lebih awal sepuluh menit" ucapnya lagi lalu membuka pintu mobil dan turun berjalan "ah maaf Vin apa kamu sudah lama menunggu" tanya Alex merasa khawatir kalau dirinya benar-benar datang terlambat, "ah tidak aku sengaja datang lebih awal, aku juga ada sesuatu yang ingin aku sampaikan" ucap sigadis kemudian lalu berbalik kesampinh kini kedua tanganya memegang pagar besi dengan cat warna putih pembatas cafe itu,"bukan kah kamu juga ingin mengatakan sesuatu" tambah Vina lagi "kamu bisa menyampaikannya terlebih dahulu, yang ingin aku sampaikan mungkin tidak terlalu penting" balas Alex "oh" Vina mencari suasa hati untuk membuka obrolan "aku akan kembali besok" singkat Vina membuat Alex terkejut "kembali ?!", bukankah liburan kamu masih satu bulan lagi" nada dan sikap Alex sedikit panik "lalu kenapa kamu hanya memberitahuku, apa Jimy sudah mengetahui hal ini,?" nada Alex agak tertahan."tiga tahun aku menunggu dan sekarang aku kira kesempatan itu datang, ternyata dia tidak berubah sedikitpun" nada sigadis nampak matanya dengan sangat kuat sedang membendung air matanya "dia maksud kamu Jimy" Alex mencoba menebak, merasa tebakanya benar Alex yang malam itu berencana untuk menyampaikan perasaannya ke Vina menahan kuat dirinya meskipun dalam hatinya menangis."sekarang giliranmu" ucap Vina mengejutkan Alex "ah tidak sepertinya aku tidak jadi mengatakanya,lagi pula ini bukan sesuatu yang penting" nada Alex masih dengan menahan kesedihan hatinya "oh" ucap Vina singkat lalu berpamitan pada Alex dan mengambil langkah pulang meninggalkan Alex, setelah diarasanya Vina sudah tidak melihatnya barulah Alex meluapkan kesedihanya itu.Ke esokan paginya Alex menelfon Jimy pembicaraan singkat tentang kepergian Vina walaupun Jimy adalah persaingan Cintanya Alex tetap teguh Jimy adalah sahabatnya dan tidak bisa membencinnya bagi Alex bukan masalah menang ataupun kalah toh hasilnya tetap sama cintanya untuk Jimy bukan untuk dirinya.Jimy yang mendapat kabar dari Alexpun langsung mengambil langkah lesat dengan cepat menamcap gas mobilnya menyusul Vina kebandara, baru saja beberapa puluh langkah Jimy memasuki bandara dari arah sampingnya brukkk seorang gadis yang berlari menabraknya dari samping membuat tubuh Jimy sedikit terpental begitu juga sigadis.Jimy yang merasa kesal baru saja hendak bermaksud menegur gadis itu sejenak terdiam dalam sekilas melihat wajah gadis itu yang langsung ditutupinya dengan jaket berwarna putih biru ditangannya itu melihat reaksi Jimy yang terus menatapnya sigadis langsung berdiri dan meminta maaf pada Jimy lalu bergegas pergi sementara Jimy masih dalam perasaan penuh tanya lalu mengambil posisi berdiri "kemana dia, cepat sekali perginya" dalam hati Jimy merasa sangat penasaran dengan gadis yang menabraknya itu, kini Jimy lupa akan tujuannya datang kebandara untuk Vina Jimy terus mencari sampai keluar bandara namun Jimy benar-benar telah kehilangan jejak sejenak dalam hentian langkahnya ingatan kembali mengingat kembali tujuan datang untuk Vina Jimy langsung membalikan langkah dengan cepat "ada apa dengan hari ini" gumanya Jimy dalam hati setelah kembali dengan wajah lelah dan nafas mengebuhnya itu Jimy kehilangan jejak gadis yang menabraknya itu dan juga karena mengejar gadis yang menabraknya itu jimy terlambat untuk Vina.
-"10 TAHUN KEMUDIAN"-
Diubah oleh penyairberdarah 01-01-2019 15:00


anasabila memberi reputasi
1
1.1K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan