- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anies resmikan pembangunan pengolahan sampah ITF di Sunter, dana 3.6T NGUTANG


TS
winner4016
Anies resmikan pembangunan pengolahan sampah ITF di Sunter, dana 3.6T NGUTANG

BERITA 1
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan pagi ini meletakkan baru pertama (groundbreaking), untuk menandakan dimulainya pembangunan pengolahan sampah di dalam kota alias Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter.
"Hari ini kita masuki sejarah baru, babak baru di Jakarta. Pertama kali kita bangun ITF dengan kapasistas yang bisa mengolah seperempat dari produksi sampah yang ada," ujar Anies Baswedan di lokasi, Kamis (20/12/2018).
Dibangunnya ITF ini bisa mengolah 2.200 ton sampah dari 8.000 ton setiap hari di Jakarta. agar bisa mengurangi pembuangan di Bantargebang Bekasi.
"Kita tahu bahwa selama ini kita hanya membuang sampah dikumpulkan di Bantargebang, itu sudah tidak lagi sanggup untuk menampung di tahun 2021," kata Anies Baswedan.
Tak kalah penting, ITF juga dirancang agar ramah lingkungan dan memenuhi standar lingkungan tertinggi Uni Eropa.
"Dioperasikan dengan standar lingkungan hidup sangat tinggi, jadi ITF dibangun dengan seluruh standar ramah lingkungan mengikuti ketentuan di Uni Eropa," tutur Anies Baswedan
Teknologi yang dipakai bisa mengonversi energi panas menjadi energi listrik yang menghasilkan 35 megawatt.
"Residu-residunya semuanya bisa dipakai kembali, baik berbentuk debu, baik berbentuk mepal, maupun bisa juga digunakan sebagai bentuk tanaman, jadi insyallah pemanfaatanya sangat optimal," jelas Anies Baswedan.
ITF diharapkan bisa dimanfaatkan hingga 25 tahun untuk membantu pengolahan sampah di Jakarta. (*)
Sumber
http://wartakota.tribunnews.com/2018/12/20/anies-baswedan-resmikan-pembangunan-pengolahan-sampah-itf-di-sunter-berstandar-uni-eropa
BERITA 2
Bisnis.com, JAKARTA – Proyek fasilitas pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter yang dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bekerjasama dengan Fortum, perusahaan yang bergerak di sektor pembangkit listrik dari Finlandia.
Dirut PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto menyebut ITF yang dibangun di Sunter mampu mengonversi sampah menjadi energi listrik menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, dan sudah terbukti di banyak negara Eropa dan Asia.
Baca Juga : Malam Tahun Baru, Kereta Commuter Beroperasi Sampai Pukul 02.00
Teknologi yang akan digunakan pun memenuhi sudah standar Uni Eropa yaitu European Union Directive 2010/75/EU.Nilai investasi atas pembangunan ITF sendiri sebesar US$250 juta atau sekitar Rp3,6 triliun.
Untuk memenuhi pembiayaan yang diperlukan tersebut, Dwi mengaku pihaknya mendapat pinjaman dari World Bank dan kontrak kerjasamanya sudah ditandatangani oleh kedua pihak saat World Bank Conference di Bali pada Oktober 2018 lalu.
Dwi beralasan dana yang diberikan oleh APBD terlalu sedikit untuk menjalankan proyek tersebut sehingga pinjaman dari Wolrd Bank diperlukan.
Terkait dengan pengembalian pinjaman, Dwi menerangkan pihaknya masih mempertimbangkan berbagai bentuk skema pengembalian.
"Bila perlu nanti siapa tahu lembaga pembiayaan tersebut akan masuk dalam organisasi joint venture sebagai investor," imbuh Dwi.
Seperti yang diketahui, ITF mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 35 megawatt setiap harinya. Berdasarkan keterangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, listrik yang dihasilkan oleh ITF akan dijual untuk dikelola oleh PLN.
Terkait dengan sistem pengelolaan ITF nantinya, Dwi menyebut pengelolaannya, terutama dalam hal biaya yang perlu dikeluarkan oleh Pemprov DKI untuk pengelolaan sampah, sedang dikaji oleh konsultan internasional dan akan diajukan dalam Raperda pada 2019 nanti.
ITF sendiri ditargetkan selesai dalam jangka waktu tiga tahun, akan tetapi Anies minta proyeksi tersebut dikaji kembali. Anies menargetkan proyek ITF tersebut bisa selesai dalam jangka waktu dua tahun enam bulan. Dia juga menekankan bahwa percepatan pembangunan yang ditargetkan olehnya jangan sampai mengorbankan keamanan dan kualitas.
"Jadi dua itu tetap dijaga. Nanti teman-teman di PT Jakpro dan Fortum mereview aspek-aspek apa saja yang bisa dikerjakan secara bersamaan sehingga hasilnya mempercepat masa pembangunan," kata Anies.
Setelah ITF kelar, Anies berharap tidak ada lagi masalah penimbunan sampah seperti yang terjadi di PTSP Bantargebang dan setiap sampah yang dihasilkan oleh DKI Jakarta bisa terolah.
Pemprov DKI Jakarta tidak hanya membangun ITF di Sunter untuk menanggulangi produksi sampah di DKI Jakarta yang mencapai 7000 hingga 8000 ton setiap harinya. ITF di Sunter hanya mampu mengolah sampah sebesar 2200 ton setiap harinya.
Sumber: https://m.bisnis.com/jakarta/read/20181220/77/871556/proyek-itf-sunter-butuh-dana-rp36-triliun
BERITA 3
Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menunjuk BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun sistem pengolahan sampah berbasis Intermediate Treatment Facility (ITF). Pembangunan akan dibangun mulai tahun depan.

"Nanti ITF mau dibangun di Sunter. Nah sekarang Jakpro kita tugaskan bangun, bangun kan mesti duit, PMP (Penyertaan Modal Pemerintah) baru akan dilakukan tahun depan," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (6/11/2015).
Menurut Ahok, untuk membangun satu ITF hanya butuh dana Rp 1,2 triliun untuk dibangun selama 3 tahun. Bila dana sebesar itu diberikan selama 3 tahun berturut-turut, Jakarta sudah punya 3 unit ITF yang bisa dioperasikan sendiri.
"PMP kepada Jakpro sebetulnya tuh gampang, kamu tahu enggak sih bangun satu ITF berapa duit? Hanya Rp 1,2 triliun, bangunnya 3 tahun, kalau tiap tahun kita kasih Rp 1,2 triliun dapat berapa ITF? Dapat 3. Ini malah Rp 1,2 triliun buat beli UPS, bagaimana coba," jelas Ahok.
Sejauh ini masalah pembangunan memang terkendala pada anggaran pada APBD. Tak terkecuali tahun 2015. Berbagai temuan dana siluman membuat APBD 2015 menggunakan Peraturan Gubernur dengan nilai APBD sama dengan 2014.
"Makanya sekarang enggak bisa lagi, karena anggaran siluman enggak bisa lagi main masuk. Itu program UPS itu tanpa KUAPPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) lho, misalnya dalam KUAPPAS disebutin, salah satunya adalah pengolahan sampah, berarti uang kita itu harusnya dipakai buat beli truk sampah, alat sementara ya, sampai titipan duit kepada Jakpro. Tapi malah UPS yang muncul," tutup Ahok. (Ron/Mut)
Sumber:
https://m.liputan6.com/news/read/2359186/ahok-tunjuk-jakpro-bangun-sistem-pengolahan-sampah-itf
Komen TS:
Kenapa ga pakai APBD? Aspirasi dr rakyat ke DPRD ga sampe ke KUAPPAS?
Kenapa 3.6T langsung? itu untuk berapa ITF? Karena kalo kata si napi penghuni mako biaya ITF itu 1.2T sebijinya
Ane nunggu siapa yg mau gali dan peduli dr kalangan media, ga tau sberapa efektif dana APBD digunakan selama Anies menjabat
DAAAAAAAAN GERINDRA PAN PKS YG NYINYIR PEMERINTAH NGUTANG UNTUK INFRASTRUKTUR PUN MINGKEM

Diubah oleh winner4016 29-12-2018 21:05
7
5.2K
76


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan