- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Ramal Ekonomi 2018 Tumbuh 5,17%, Lebih Kecil dari Target


TS
sukhoivsf22
Jokowi Ramal Ekonomi 2018 Tumbuh 5,17%, Lebih Kecil dari Target
Jumat, 28 Des 2018 16:41 WIB
Sylke Febrina Laucereno -
detikFinance
Jakarta - Presiden Joko
Widodo (Jokowi) hari ini resmi
menutup perdagangan saham di
2018. Dalam pidatonya Jokowi
pun memberikan rasa
optimisme kepada para pelaku
pasar.
Jokowi mengatakan, meskipun
kondisi ekonomi global tengah
bergejolak, namun
perekonomian Indonesia masih
bisa bertahan dengan baik. Hal
itu menurutnya bisa terjadi
lantaran adanya sinergi antara
sektor moneter, fiskal dan riil
industri.
"Ketiganya bisa konsolidasikan
dengan baik. Bisa bekerja sama
kolaborasi saling mengisi, saling
kontribusi," ujarnya di Gedung
BEI, Jakarta, Jumat
(28/12/2018).
Jokowi mengatakan,
pemerintah memperkirakan
tahun ini pertumbuhan ekonomi
bisa mencapai 5,17%.
Sementara inflasi diyakini bisa
ditahan di sekitar 3%.
"Pak Menko Ekonomi bisiki saya
kurang lebih 5 koma. Ini belum
dihitung tapi 5,17% dan
didukung oleh inflasi yang
rendah. Akan rendah dari tahun
lalu. Sehingga betul betul
pertumbuhan ekonomi dan
inflasi bisa dijaga," tambahnya.
Dengan catatan data makro
ekonomi itu, Jokowi percaya
bisa meningkatkan rasa
kepercayaan para investor
terhadap pasar modal
Indonesia.
Meski begitu, Jokowi
mengingatkan, bahwa
perekonomian Indonesia dalam
proses hijrah. Proses itu pun
masih berlangsung.
"Hijrah ekonomi kita ini baru
dimulai belum selesai dan
diharapkan ada sebuah
lompatan dan kebijakan yang
dilakukan termasuk kemajuan di
pasar modal ini," ujarnya.
(das/ang)
https://m.detik.com/finance/bursa-da...il-dari-target
ayo nastak nasbung semangat bekerja,belanja,berinvestasi,berlibur.
biar makin tumbuh...

Sylke Febrina Laucereno -
detikFinance
Jakarta - Presiden Joko
Widodo (Jokowi) hari ini resmi
menutup perdagangan saham di
2018. Dalam pidatonya Jokowi
pun memberikan rasa
optimisme kepada para pelaku
pasar.
Jokowi mengatakan, meskipun
kondisi ekonomi global tengah
bergejolak, namun
perekonomian Indonesia masih
bisa bertahan dengan baik. Hal
itu menurutnya bisa terjadi
lantaran adanya sinergi antara
sektor moneter, fiskal dan riil
industri.
"Ketiganya bisa konsolidasikan
dengan baik. Bisa bekerja sama
kolaborasi saling mengisi, saling
kontribusi," ujarnya di Gedung
BEI, Jakarta, Jumat
(28/12/2018).
Jokowi mengatakan,
pemerintah memperkirakan
tahun ini pertumbuhan ekonomi
bisa mencapai 5,17%.
Sementara inflasi diyakini bisa
ditahan di sekitar 3%.
"Pak Menko Ekonomi bisiki saya
kurang lebih 5 koma. Ini belum
dihitung tapi 5,17% dan
didukung oleh inflasi yang
rendah. Akan rendah dari tahun
lalu. Sehingga betul betul
pertumbuhan ekonomi dan
inflasi bisa dijaga," tambahnya.
Dengan catatan data makro
ekonomi itu, Jokowi percaya
bisa meningkatkan rasa
kepercayaan para investor
terhadap pasar modal
Indonesia.
Meski begitu, Jokowi
mengingatkan, bahwa
perekonomian Indonesia dalam
proses hijrah. Proses itu pun
masih berlangsung.
"Hijrah ekonomi kita ini baru
dimulai belum selesai dan
diharapkan ada sebuah
lompatan dan kebijakan yang
dilakukan termasuk kemajuan di
pasar modal ini," ujarnya.
(das/ang)
https://m.detik.com/finance/bursa-da...il-dari-target
ayo nastak nasbung semangat bekerja,belanja,berinvestasi,berlibur.
biar makin tumbuh...

0
1.4K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan