bocahlugu14Avatar border
TS
bocahlugu14
Ambrolnya Tol Salatiga - Kertasura Kebetulan?



Jalan tol memiliki fungsi strategis dalam menjaga kelancaran distribusi barang dan jasa dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Keberadaanya juga menjadi stimulus positif munculnya pusat-pusat ekonomi yang baru dalam suatu kawasan. Juga mampu memberikan revenue yang tinggi dalam dunia investasi. Bahkan jalan tol bisa menjadi tulang punggung utama sistem transportasi darat yang mampu memberikan kontribusi positif bagi gerak pembangunan di suatu negara.

Presiden Jokowi saat ini bekerja sangat keras menciptakan berbagai infrastruktur di Indonesia. Pemerintah tentu sudah melihat jauh ke depan bahwa betapa pentingnya pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Gebrakan Presiden Joko Widowo dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia terangkai dalam Proyek Strategis Nasional. Dalam merealisasi ratusan mega proyek infrastruktur tersebut, Jokowi menghadapi berbagai problema. Antara lain: masalah pendanaan, penyediaan lahan, ganti untung para pemilik lahan, birokrasi, kordinasi antar lembaga, keamanan dan sebagainya. Di lain pihak, ada saja segelintir orang yang berpandangan negatif terhadap program kerja Jokowi. Banyak yang mengatakan kebijakan tersebut tidak perlu dipaksakan pelaksanaannya, karena kondisi ekonomi sedang lesu. Ada pula yang mengatakan, pembangunan infrastruktur yang digerakkan Jokowi itu kurang memiliki arah yang jelas, yang terbaru muncul pernyataan sindiran kepada pemerintah mengenai tol baru Salatiga – Kartasura yang ambrol setelah diresmikan beberapa hari yang lalu. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini, mengatakan bahwa pemerintah  harus dapat meyakinkan masyarakat bahwa tol yang dibangun bukan tol kerupuk. Sehingga masyarakat dapat melewati tol tersebut dengan aman. Namun perlu kita ketahui bersama bahwa pembangunan tol ini bukan perkara yang mudah, karena banyak faktor dan banyak pihak yang harus diperhatikan dalam pembangunan tol ini, seperti kontraktor, tenaga kerja, kondisi tanah, penyediaan lahan dll. Padahal berdasarkan data dari kementerian PUPR rencana pembangunan jalan tol ini sudah direncanakan secara baik oleh banyak pihak dengan mempertimbangkan banyak faktor tersebut. Namun, manusia hanya dapat merencanakan dan sisanya adalah kehendak Tuhan. Selain itu, peristiwa ambrolnya talut tol Salatiga-Kertasura tersebut dipastikan terjadi bukan karena bahan “kerupuk” yang digunakan seperti pernyataan Jubir tim Prabowo, karena jalan tol sepanjang 72 km tersebut hanya ambrol di titik 489, hal ini disebabkan tekstur tanah yang gembur disekitar persawahan dan menyebabkan pergerakan tanah yang labil serta sulit untuk diprediksi. Menurut saya pribadi tidak adil rasanya kita mengkerdilkan kinerja Presiden Jokowi akibat ambrolnya tol Salatiga-Kertasura beberapa hari yang lalu, karena ambrolnya talut di satu titik pada tol Salatiga-Kertasura tidak sebanding dengan prestasi Presiden Jokowi yang sudah membangun jalan tol sekitar 800 km lebih di berbagai pelosok daerah Indonesia. Untuk itu, sebagai masyarakat Indonesia yang cerdas seharusnya kita dapat membandingkan kedua fakta diatas dalam masalah dengan sudut pandang yang benar serta memberikan saran dan masukan dalam mewujudkan pembangunan Indonesia yang berkeadilan dan berpihak kepada rakyat secara luas. Semua itu demi Indonesia yang lebih adil, maju, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya sesuai cita-cita Trisakti.
0
419
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan