bocahlugu14Avatar border
TS
bocahlugu14
HAM dalam Perspektif Munir
Demokrasi merupakan hal yang sangat dijunjung tinggi di Indonesia, karena demokrasi merupakan salah satu wujud keadilan dan kesetaraan seluruh rakyat Indonesia menyatakan pendapat, dengan demokrasi pula Indonesia dapat mendengarkan suara rakyatnya sehingga pemerintah dapat mengerti kekurangan, kebutuhan dan keinginan rakyat Indonesia yang harus dipenuhi. Selain itu, perhatian pemerintah terhadap HAM melalui pembentukan terhadap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menunjukkan bahwa Indonesia menjunjung tinggi HAM sebagai salah satu pondasi berdemokrasi. Perlu diketahui bahwa isu HAM merupakan salah satu isu yang paling sensitif ketika diangkat kepada masyarakat. Hal ini diperparah menjelang pelaksanaan Pilpres dan Pileg pada April 2019, banyak pihak yang menyalahgunakan teknologi dalam menyebarkan hoax untuk merebut simpatisan dan suara masyarakat baik dengan mengangkat harkat martabat atau menjatuhkan lawan politik tertentu melalui isu HAM. Baru-baru ini kembali beredar rekaman wawancara 1 bulan sebelum kematian Alm. Munir dan Fadli Zon di sebuah stasiun televisi yang mengatakan bahwa Prabowo tidak bersalah dalam kasus pelanggaran HAM 1998. Munculnya isu ini berpotensi membuat kegaduhan di tengah masyarakat menjelang Pilpres 2019. Di sisi lain hal ini meningkatkan elektabilitas Prabowo dalam memperbaiki citra di masayarakat. Namun perlu diketahui bahwa, rekaman tersebut hanyalah cuplikan beberapa menit dari keseluruhan wawancara, sehingga sulit rasanya untuk mengambil kesimpulan dalam melihat permasalahan HAM 1998 ini dan klaim yang dilakukan dalam rekaman ini tidaklah sepenuhya betul. Seharusnya sebagai masyarakat kita sepatutnya mencari kebenaran dan fakta dalam permasalahan HAM 1998 ini serta bekerjasama dalam menciptakan Pemilu yang adil dan jujur setidaknya dengan menilai sebuah informasi dengan akal sehat dan logika berpikir yang cerdas. Karena demokrasi akbar yang kita selenggarakan 5 tahun sekali ini, seharusnya disuguhkan dengan inovasi serta adu ide dan gagasan antar pasangan capres dan cawapres, bukan menonjolkan sisi pragmatis demokrasi dengan berpihak kepada suatu kelompok/golongan tertentu untuk mendulang suara terhadap satu calon tertentu, yang pada akhirnya akan menciptakan Pemimpin yang gagal dan tidak tepat bagi Indonesia.
1
279
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan