- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Data Terbaru Tsunami Selat Sunda 429 Tewas 16 Ribu Mengungsi


TS
mendoan76
Data Terbaru Tsunami Selat Sunda 429 Tewas 16 Ribu Mengungsi
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20181225133159-20-356215/data-terbaru-tsunami-selat-sunda-429-tewas-16-ribu-mengungsi
Data Terbaru Tsunami Selat Sunda 429 Tewas 16 Ribu Mengungsi*

CNN Indonesia
Selasa, 25/12/2018 13:37
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban meninggal korban tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung untuk sementara berjumlah 429 orang. Data ini masih mungkin akan terus bertambah mengingat pendataan masih terus dilakukan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, data ini tercatat hingga, Selasa (25/12) pukul 13.00 WIB atau hari H+3.
"Total 429 orang meninggal. 1.485 luka-luka, 154 orang hilang dan 16.082 orang mengungsi," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta.
Menurutnya data ini terus berubah karena Tim SAR gabungan terus menyisir lima kabupaten di Banten dan Lampung yang terdampak tsunami.
Sejauh ini Kabupaten Pandeglang di Banten jadi wilayah yang paling parah terdampak tsunami. Wilayah lain yang terdampak adalah Kabupaten Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
Tsunami di Selat Sunda diyakini dipicu oleh longsor oleh bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau yang ada di tengah laut.
Tsunami datang tanpa peringatan dini dan tanda-tanda alam seperti surutnya air laut di pantai.
Sampai saat ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika masih mengimbau warga untuk tidak beraktifitas di kawasan pesisir terutama di Selat Sunda. (fhr/sur)
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un..
++++
*Tsunami Selat Sunda, BPPT Akui Remehkan Longsoran Krakatau*
CNN Indonesia
Selasa, 25/12/2018 12:53
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengaku meremehkan terjadinya longsoran di Gunung Anak Krakatau yang berimbas menjadi tsunami di Lampung dan Banten. Kecolongan terjadi lantaran tidak ada alat pendeteksi tsunami, atau biasa disebut buoy, yang berada di Selat Sunda.
Pakar Teknik Kelautan Laboratorium Otomasi BPPT Iyan Turyana menuturkan instansinya paham bahwa tsunami akan datang ratusan tahun mendatang kala letusan besar Gunung Anak Krakatau diperkirakan terjadi. Namun, ia tak menduga bahwa akan ada longsoran kepundan yang juga sama-sama menyebabkan gelombang besar.
"Di Selat Sunda kami terlalu meremehkan terjadinya longsoran. Beberapa artikel memang, ada beberapa geolog yang menduga longsornya tersebut. Saya sendiri sebagai yang membuat buoy tidak menerima info tersebut, sehingga kami tidak merencanakan memasang buoy di sana," kata Iyan kepada CNN Indonesia TV, Senin (24/12).
Sebelumnya, menurut Iyan, beberapa buoy sempat dipasang di Selat Sunda sebagai lokasi tes buoy generasi 1 dan generasi 2 yang diproduksi Indonesia. Hanya saja, buoy itu diambil lagi setelah tes buoy dinyatakan berhasil dan dipindahkan ke lokasi lain yang lebih rentan tsunami.
Saat itu, buoy pun tidak dipasang di antara Gunung Anak Krakatau dan pantai. Adapun, buoy sempat dipasang di zona subduksi dua lempeng tektonik di Selat Sunda bagian selatan dan mendekati pesisir barat Sumatera.
"Saat itu, kami hanya benar-benar mencoba buoy. Kami kemudian ambil lagi dan deploy di tempat lain. Dan kami tidak menyangka bahwa itu (buoy) bisa berfungsi memberikan informasi tsunami di sekitar itu," kata Iyan.
Maka dari itu, rencananya BPPT beserta Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang menyusun proposal untuk merevitalisasi pendeteksian tsunami di Indonesia. Salah satu isi proposalnya adalah menaruh buoy di Selat Sunda.
Di dalam proposal tersebut, pemerintah berencana menyebar buoy di tahun pertama, membangun sistem kabel di tahun kedua, membangun radar di tahun kedua dan ketiga. Dengan ini, diharapkan sistem peringatan tsunami bisa lebih akurat karena data dihasilkan dari tiga sistem berbeda.
"Buoy-nya buatan Indonesia, mungkin teknologinya mirip seperti Amerika Serikat dalam bentuk pressure gauge.
++++
*Ini Foto Dahsyatnya Letusan Gunung Anak Krakatau Sehari Setelah Tsunami Banten yang Dipotret Awak Susi Air*
Suar.id
2018/12/24 20:28
@natgeoindonesia
Letusan Gunung Anak Krakatau sehari setelah tsunami Banten yang berhasil dipotret awak Susi Air.
Suar.ID - Tak lama setelah tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12), sejumlah foto letusan Gunung Anak Krakatau beredar di media sosial.
Foto-foto itu, dilansir akun Instagram @natgeoindonesia, dijepret oleh awak Susi Air pada Minggu (23/12) atau sehari setelah kejadian tsunami.
“Erupsi gunung Anak Krakatau yang difoto awal Susy Air pada Minggu, 23 Desember 2018.
“Erupsi sehari sebelumnya telah mengempaskan gelombang Selat Sunda yang mengoyak pesisir Jawa dan Sumatra..”
Begitu tulis @natgeoindonesia sebagai keterangan foto.
Dalam foto itu kita bisa melihat betapa dahsyatnya letusan Gunung Anak Krakatau.
Erupsi Gunung Anak Krakatau yang difoto oleh awak Susy Air pada Minggu, 23 Desember 2018. Erupsi pada sehari sebelumnya telah mengempaskan gelombang Selat Sunda yang mengoyak pesisir Jawa dan Sumatra. Sejauh ini BNPB melaporkan lebih dari 160 orang tewas dan lebih dari 700 korban luka. Krakatau pernah bererupsi dahsyat pada Agustus 1883.
Beritanya banyak dikenang oleh catatan sohor dari luar negeri. Kendati kurang populer, terdapat satu manuskrip setempat dan semasa yang merekam peristiwa nan mendunia itu. Karya itu bertajuk "Syair Negeri Lampung yang Dinaiki oleh Air dan Hujan Abu" yang digubah Muhammad Saleh sekitar November 1883 hingga Oktober 1884.
Karya seni anonim yang muncul untuk mengabadikan kengerian bencana Krakatau adalah gambang kromong "Keramat Karam". Indonesia ditakdirkan menjadi negeri untaian gunung api. Mitigasi dan adaptasi terhadap kebencanaan sepatutnya menjadi upaya dan perhatian kita. #krakatau
Seperti dilaporkan sebelumnya, setidaknya ada dua faktor alam yang menyebabkan terjadinya tsunami Banten.
Pertama gelombang tinggi akibat faktor cuaca,
kedua aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang ada di tengah Selat Sunda.
Di antara keduanya, faktor kedua dianggap yang paling kuat.
Dan kini, dua hari setelah terjadinya tsunamin, ilmuwan semakin yakin bahwa faktor kedualah yang menjadi faktor terbesarnya.
Skenario terkuatnya didasari pada hasil pemodelan yang dilakukan Aditya Gusman, ahli tsunami Indonesia di GNS Science Selandia Baru.
Menggunakan data waktu tiba yang didapatkan dari tide gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG), Aditya memodelkan lokasi sumber tsunami dan waktu.
Metode ini dikenal sebagai backward tsunami propagation time.
“Hasilnya sumber diprediksi berada di sekitar kepulauan Anak Krakatau dan waktu kejadian sumber tsunami pada 21.02 WIB," katanya.
Berikut foto-foto letusan Gunung Anak Krakatau yang berhasil dipotret awak Susi Air:
Hipotesis itu semakin kuat lantaran dalam beberapa hari terakhir Gunung Anak Krakatau terus menerus bererupsi.
Dilansir Fotokita.id pada Senin (24/12/2018), sesaat sebelum bencana tsunami ini memporak-porandakan pantai Anyer sebuah video aktivitas vulkanik Anak Krakatau beredar.
Hal itu direkam oleh Tim Patroli Keplulauan Krakatau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung Bengkulu.
Video tersebut didokumentasikan pada Sabtu (22/12) pada pukul 18.00 WIB, dalam video tersebut terlihat lontaran material pijar yang terjadi terus-menerus.
Menurut pantauan Tim Patroli Pengamanan Kepulauan Krakatau, Sabtu Pagi (22/12/2018), Gunung Anak Krakatau menunjukkan aktivitas vulkanologi aktif.
Hal itu ditandai dengan semburan asap dan material disertai dengan getaran-getaran gempa kecil (tremor) yang terus berlanjut hingga siang hari, dan intensitasnya semakin tinggi serta disertai suara-suara letusan.
Aktivitas tersebut, tidak hanya berhenti bahkan bertambah.
Data Terbaru Tsunami Selat Sunda 429 Tewas 16 Ribu Mengungsi*


CNN Indonesia
Selasa, 25/12/2018 13:37
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban meninggal korban tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung untuk sementara berjumlah 429 orang. Data ini masih mungkin akan terus bertambah mengingat pendataan masih terus dilakukan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, data ini tercatat hingga, Selasa (25/12) pukul 13.00 WIB atau hari H+3.
"Total 429 orang meninggal. 1.485 luka-luka, 154 orang hilang dan 16.082 orang mengungsi," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta.
Menurutnya data ini terus berubah karena Tim SAR gabungan terus menyisir lima kabupaten di Banten dan Lampung yang terdampak tsunami.
Sejauh ini Kabupaten Pandeglang di Banten jadi wilayah yang paling parah terdampak tsunami. Wilayah lain yang terdampak adalah Kabupaten Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
Tsunami di Selat Sunda diyakini dipicu oleh longsor oleh bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau yang ada di tengah laut.
Tsunami datang tanpa peringatan dini dan tanda-tanda alam seperti surutnya air laut di pantai.
Sampai saat ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika masih mengimbau warga untuk tidak beraktifitas di kawasan pesisir terutama di Selat Sunda. (fhr/sur)
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un..
++++
*Tsunami Selat Sunda, BPPT Akui Remehkan Longsoran Krakatau*
CNN Indonesia
Selasa, 25/12/2018 12:53
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengaku meremehkan terjadinya longsoran di Gunung Anak Krakatau yang berimbas menjadi tsunami di Lampung dan Banten. Kecolongan terjadi lantaran tidak ada alat pendeteksi tsunami, atau biasa disebut buoy, yang berada di Selat Sunda.
Pakar Teknik Kelautan Laboratorium Otomasi BPPT Iyan Turyana menuturkan instansinya paham bahwa tsunami akan datang ratusan tahun mendatang kala letusan besar Gunung Anak Krakatau diperkirakan terjadi. Namun, ia tak menduga bahwa akan ada longsoran kepundan yang juga sama-sama menyebabkan gelombang besar.
"Di Selat Sunda kami terlalu meremehkan terjadinya longsoran. Beberapa artikel memang, ada beberapa geolog yang menduga longsornya tersebut. Saya sendiri sebagai yang membuat buoy tidak menerima info tersebut, sehingga kami tidak merencanakan memasang buoy di sana," kata Iyan kepada CNN Indonesia TV, Senin (24/12).
Sebelumnya, menurut Iyan, beberapa buoy sempat dipasang di Selat Sunda sebagai lokasi tes buoy generasi 1 dan generasi 2 yang diproduksi Indonesia. Hanya saja, buoy itu diambil lagi setelah tes buoy dinyatakan berhasil dan dipindahkan ke lokasi lain yang lebih rentan tsunami.
Saat itu, buoy pun tidak dipasang di antara Gunung Anak Krakatau dan pantai. Adapun, buoy sempat dipasang di zona subduksi dua lempeng tektonik di Selat Sunda bagian selatan dan mendekati pesisir barat Sumatera.
"Saat itu, kami hanya benar-benar mencoba buoy. Kami kemudian ambil lagi dan deploy di tempat lain. Dan kami tidak menyangka bahwa itu (buoy) bisa berfungsi memberikan informasi tsunami di sekitar itu," kata Iyan.
Maka dari itu, rencananya BPPT beserta Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang menyusun proposal untuk merevitalisasi pendeteksian tsunami di Indonesia. Salah satu isi proposalnya adalah menaruh buoy di Selat Sunda.
Di dalam proposal tersebut, pemerintah berencana menyebar buoy di tahun pertama, membangun sistem kabel di tahun kedua, membangun radar di tahun kedua dan ketiga. Dengan ini, diharapkan sistem peringatan tsunami bisa lebih akurat karena data dihasilkan dari tiga sistem berbeda.
"Buoy-nya buatan Indonesia, mungkin teknologinya mirip seperti Amerika Serikat dalam bentuk pressure gauge.
++++
*Ini Foto Dahsyatnya Letusan Gunung Anak Krakatau Sehari Setelah Tsunami Banten yang Dipotret Awak Susi Air*
Suar.id
2018/12/24 20:28
@natgeoindonesia
Letusan Gunung Anak Krakatau sehari setelah tsunami Banten yang berhasil dipotret awak Susi Air.
Suar.ID - Tak lama setelah tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12), sejumlah foto letusan Gunung Anak Krakatau beredar di media sosial.
Foto-foto itu, dilansir akun Instagram @natgeoindonesia, dijepret oleh awak Susi Air pada Minggu (23/12) atau sehari setelah kejadian tsunami.
“Erupsi gunung Anak Krakatau yang difoto awal Susy Air pada Minggu, 23 Desember 2018.
“Erupsi sehari sebelumnya telah mengempaskan gelombang Selat Sunda yang mengoyak pesisir Jawa dan Sumatra..”
Begitu tulis @natgeoindonesia sebagai keterangan foto.
Dalam foto itu kita bisa melihat betapa dahsyatnya letusan Gunung Anak Krakatau.
Erupsi Gunung Anak Krakatau yang difoto oleh awak Susy Air pada Minggu, 23 Desember 2018. Erupsi pada sehari sebelumnya telah mengempaskan gelombang Selat Sunda yang mengoyak pesisir Jawa dan Sumatra. Sejauh ini BNPB melaporkan lebih dari 160 orang tewas dan lebih dari 700 korban luka. Krakatau pernah bererupsi dahsyat pada Agustus 1883.
Beritanya banyak dikenang oleh catatan sohor dari luar negeri. Kendati kurang populer, terdapat satu manuskrip setempat dan semasa yang merekam peristiwa nan mendunia itu. Karya itu bertajuk "Syair Negeri Lampung yang Dinaiki oleh Air dan Hujan Abu" yang digubah Muhammad Saleh sekitar November 1883 hingga Oktober 1884.
Karya seni anonim yang muncul untuk mengabadikan kengerian bencana Krakatau adalah gambang kromong "Keramat Karam". Indonesia ditakdirkan menjadi negeri untaian gunung api. Mitigasi dan adaptasi terhadap kebencanaan sepatutnya menjadi upaya dan perhatian kita. #krakatau
Seperti dilaporkan sebelumnya, setidaknya ada dua faktor alam yang menyebabkan terjadinya tsunami Banten.
Pertama gelombang tinggi akibat faktor cuaca,
kedua aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang ada di tengah Selat Sunda.
Di antara keduanya, faktor kedua dianggap yang paling kuat.
Dan kini, dua hari setelah terjadinya tsunamin, ilmuwan semakin yakin bahwa faktor kedualah yang menjadi faktor terbesarnya.
Skenario terkuatnya didasari pada hasil pemodelan yang dilakukan Aditya Gusman, ahli tsunami Indonesia di GNS Science Selandia Baru.
Menggunakan data waktu tiba yang didapatkan dari tide gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG), Aditya memodelkan lokasi sumber tsunami dan waktu.
Metode ini dikenal sebagai backward tsunami propagation time.
“Hasilnya sumber diprediksi berada di sekitar kepulauan Anak Krakatau dan waktu kejadian sumber tsunami pada 21.02 WIB," katanya.
Berikut foto-foto letusan Gunung Anak Krakatau yang berhasil dipotret awak Susi Air:
Hipotesis itu semakin kuat lantaran dalam beberapa hari terakhir Gunung Anak Krakatau terus menerus bererupsi.
Dilansir Fotokita.id pada Senin (24/12/2018), sesaat sebelum bencana tsunami ini memporak-porandakan pantai Anyer sebuah video aktivitas vulkanik Anak Krakatau beredar.
Hal itu direkam oleh Tim Patroli Keplulauan Krakatau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung Bengkulu.
Video tersebut didokumentasikan pada Sabtu (22/12) pada pukul 18.00 WIB, dalam video tersebut terlihat lontaran material pijar yang terjadi terus-menerus.
Menurut pantauan Tim Patroli Pengamanan Kepulauan Krakatau, Sabtu Pagi (22/12/2018), Gunung Anak Krakatau menunjukkan aktivitas vulkanologi aktif.
Hal itu ditandai dengan semburan asap dan material disertai dengan getaran-getaran gempa kecil (tremor) yang terus berlanjut hingga siang hari, dan intensitasnya semakin tinggi serta disertai suara-suara letusan.
Aktivitas tersebut, tidak hanya berhenti bahkan bertambah.
1
2.9K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan