

TS
pecintamiliter
[Ulasan] RBU-6000 Peluncur Roket Anti Kapal Selam
![[Ulasan] RBU-6000 Peluncur Roket Anti Kapal Selam](https://s.kaskus.id/images/2018/12/21/10424000_20181221110128.jpg)
RBU-6000 Smerch-2 (Реактивно-Бомбовая Установка, Reaktivno-Bombovaja Ustanovka) adalah peluncur roket anti-kapal selam Soviet berukuran 213 mm. Pada prinsipnya sama dengan sistem Hedgehog Royal Navy yang digunakan selama Perang Dunia Kedua. Sistem ini mulai beroperasi pada tahun 1960-1961 dan dipasangkan ke berbagai macam kapal permukaan Rusia. Sistem peluncur ini susunanya berbentuk seperti tapal kuda dengan dua belas laras peluncur, yang diarahkan secara jarak jauh oleh sistem kontrol penembakan Burya / Burya fire control system, agar akurasi serta arah elevasi multi larasnya dapat terjaga (juga dapat mengontrol RBU-1000 dengan jangkauan yang lebih pendek). Peluncur ini menembakkan RGB-60 tak berpemandu untuk serangan pada suatu kedalaman. Roket biasanya ditembakkan secara salvo 1, 2, 4, 8, atau 12 putaran. Pengisian ulang dilakukan secara otomatis dengan teknologi 60UP loading system yang terletak dibawah dek peluncur. Pendinginan dengan air dilakukan untuk menetralisir laras yang panas setelah melakukan penembakkan. Masing-masing peluncur dapat memuat magazine yang berisi 72 hingga 96 roket. Peluncur roket ini juga dapat digunakan sebagai sistem pemboman pantai.

RBU-6000 memiliki berat 3.100 kg, lebar 2 meter, tinggi 2,25 meter dan lebar 1,75 meter. Untuk menembakkan arah sasaran, tingkat elevasi dapat disesuaikan mulai dari -15 sampai 60 derajat dengan sudut putar mencapai 180 derajat. RBU-6000 adalah peluncur roket anti-kapal selam yang paling luas digunakan di Angkatan Laut Soviet pada berbagai kelas kapal. Sistem RPK-8 adalah sistem senjata anti kapal selam yang relatif baru, yang diadopsi pada tahun 1991 upgrade dari sistem RBU-6000, menembakkan roket 90R, yang secara aktif dipandu di dalam air, yang memungkinkannya untuk menjelajah target pada kedalaman hingga 1.000 meter. Hulu ledak bermuatan eksplosif dengan rongga yang memfokuskan ledakan ke area kecil seberat 19,5 kg, yang memungkinkannya untuk menembus lambung kapal selam. Selain itu juga bisa digunakan untuk menyerang pasukan penyelam dan juga torpedo.
Respon yang dimiliki RPK-8 adalah 15 detik, dengan probabilitas tembakan satu-salvo yang mematikan 80 persen. Satu proyektil 90R memiliki berat 112,5 kg, termasuk proyektil gravitasi 67 kg. RPK-8 mulai beroperasi pada tahun 1991 dan dipasang di frigat Project 1154 dan 11356. Produksi serial dari roket 90R1 yang telah ditingkatkan diluncurkan pada tahun 2017 dan diyakini memiliki jangkauan yang lebih baik, meskipun belum diungkap secara terbuka. Bagaimanapun juga, Tuchkov mencatat bahwa "dapat diasumsikan bahwa para perancang senjata tersebut tidak meningkatkan karakteristik kedalamannya, karena 1.000 m berada di luar batas kapal selam NATO atau torpedo". Sistem ini merupakan suatu modernisasi yang lebih mendalam dari Smerch-2, yang telah dikembangkan tiga dekade sebelumnya. Efektivitas Smerch-2 sebagai alat perang anti-kapal selam tidak terlalu tinggi. Smerch-2 digunakan terutama untuk menangkis serangan torpedo musuh, karena itu tidak dilengkapi dengan torpedo swadaya, tetapi bom untuk menghantam musuh di kedalaman. Smerch-2 dibuat oleh Moscow Institute of Heat Engineering yang terkenal, yang kemudian akan terus mengembangkan pengangkut ICBM berbasis lahan Topol. Splav Scientific Production Concern mengadopsi dari Smerch-2 dengan dua belas laras peluncur 212mm untuk menciptakan peluncur roket anti-kapal selam RBU-6000. Sistem itu menampilkan sistem kontrol penembakan baru yang dikendalikan dari jarak jauh, dan yang lebih penting lagi, proyektil roket daripada bom untuk menyerang di kedalaman. Namun, peningkatan itu tidak mengarah pada hilangnya fungsionalitas, dan RBU-6000 dan upgrade RPK-8 mampu meluncurkan rentetan bom RGB-60 Smerch-2 sebagai bom di kedalaman laut.
RPK-8 90R dan roket upgrade 90R1 terdiri dari dua bagian, yaitu : roket itu sendiri, ditambah proyektil yang menyelam secara gravitasional yang terpisah. Roket ini menuju sasarannya (kapal atau torpedo) dengan menggunakan informasi tentang lokasinya yang diterima dari stasiun sonar kapal. Setelah mencebur ke dalam air, proyektil gravitasi terpisah dan dengan bantuan kepala homing akustik, menemukan targetnya dan mengarahkan diri ke sasarannya. 90R memiliki sekering kontak. "Sementara itu, 90R1 memiliki fitur sekering non-kontak induktif yang meledak ketika proyektil mencapai jarak tertentu yang ditentukan sebelumnya dari targetnya, sehingga lebih meningkatkan efisiensinya. Menurut ahli, rentetan tembakan 90R dan 90R1 yang dipandu akan meningkatkan keefektifan sistem ASW 8-10 kali lipat dibandingkan dengan pendahulunya Smerch-2. Selama Perang Dingin, Uni Soviet banyak mengembangkan varian RBU, diantaranya RBU-1000 (6 laras kaliber 300mm), RBU-1800 (5 laras kaliber 250mm), RBU-2500 (16 laras kaliber 250mm), dan RBU-4500 (6 laras kaliber 300mm). TNI AL tercatat sebagai salah satu operator yang mengandalkan jenis RBU-6000 yang terpasang pada armada korvet Parchim yang mana populasi korvet Parchim TNI AL mencapai 16 kapal perang, dan pada tiap kapal dilengkapi dengan dua peluncur RBU-6000 kaliber 213mm.
Spesifikasi : Launcher Weight: 3,100 kg (empty) Length: 2 m Height: 2.25 m Width: 1.75 m Elevation: -15° to +65° Traverse: 180° RGB-60 projectile Weight: 110 kg Warhead: 25 kg Diameter: 0.212 m Length: 1.83 m Range: 350 m to 5800 m Depth: 10 to 500 m Sink rate: 11.5 m/s 90R projectile Weight: 112.5 kg Warhead: 19.5 kg Diameter: 0.212 m Length: 1.83 m Range: 600 m to 4,300 m Effective radius: 130 m Depth range: Submarines: 0 to 1,000 m Torpedoes and divers: 4–10 m
Sumber : [url]https://militerhebatdunia.blogspot.com/2018/12/rbu-6000-peluncur-roket-anti-kapal-selam.html[/url]
1
4.4K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan