- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gerindra Tanggapi Tudingan PDI Perjuangan Soal Soeharto
TS
kroco.ri
Gerindra Tanggapi Tudingan PDI Perjuangan Soal Soeharto
Ketua DPP Parai Gerindra Nizar Zahro merespons tudingan Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan mengenai Soeharto sebagai Bapak Korupsi. Menurut Nizar, hal tersebut sangat tak etis dan tak tepat
Indonesiainside.id, Jakarta: “Karena pertama, perkara Pak Harto perlu diketahui sudah diselesaikan secara hukum, terakhir ada penyetaan aset, keluarga terima kok,” kata Nizar saat dikonfirmasi, Rabu, 28 November 2018.
Menurutnya, pernyataan Basarah sangat politis dan tak pantas diucapkan. Pihaknya juga menilai PDI Perjuangan sengaja membawa isu tersebut ke Soeharto. Terlebih, ia juga mengingatkan bahwa Megawati Soekarnoputri pernah meminang Prabowo di Pilpres 2004.
“Kalau karena sekarang menjadi komptetitornya segala jurus ia lakukan. Sekali lagi ini tidak mendidik,” sebut Nizar.
Lebih lanjut, ia menduga pernyataan Basarah sengaja dimaksudkan untuk memperburuk citra Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Sebab secara posisi, Basarah merupakan petinggi partai pengusung Capres kompetitor, bukan hanya simpatisan.
“Jadi sangat tidak pantas membangun opini begitu,” imbuhnya.
Terkait korupsi, Nizar meminta Basarah melihat data hari ini. Misalnya tentang partai dengan kader yang plaing bnayak tersangkut kasus korupsi. Hal itu bisa dibandingkan dengan kader dari Gerindra.
“Dalam kasus OTT saja perlu diketahui banyak dari kader partai Basarah. Apa perlu saya beri label Basarah sebagai Senior Koruptor demi membangun setigma demi kepemtingan Pilpres? Tidak dan jangan, karena sekali lagi ini tidak mendidik,” beber Nizar.
Ia lantas mengajak semua pihak memaparkan ide-ide yang lebih cemerlang. Lebih mendidik dan lebih membangun kualitas demokrasi Indonesia.
SUMUR
Indonesiainside.id, Jakarta: “Karena pertama, perkara Pak Harto perlu diketahui sudah diselesaikan secara hukum, terakhir ada penyetaan aset, keluarga terima kok,” kata Nizar saat dikonfirmasi, Rabu, 28 November 2018.
Menurutnya, pernyataan Basarah sangat politis dan tak pantas diucapkan. Pihaknya juga menilai PDI Perjuangan sengaja membawa isu tersebut ke Soeharto. Terlebih, ia juga mengingatkan bahwa Megawati Soekarnoputri pernah meminang Prabowo di Pilpres 2004.
“Kalau karena sekarang menjadi komptetitornya segala jurus ia lakukan. Sekali lagi ini tidak mendidik,” sebut Nizar.
Lebih lanjut, ia menduga pernyataan Basarah sengaja dimaksudkan untuk memperburuk citra Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Sebab secara posisi, Basarah merupakan petinggi partai pengusung Capres kompetitor, bukan hanya simpatisan.
“Jadi sangat tidak pantas membangun opini begitu,” imbuhnya.
Terkait korupsi, Nizar meminta Basarah melihat data hari ini. Misalnya tentang partai dengan kader yang plaing bnayak tersangkut kasus korupsi. Hal itu bisa dibandingkan dengan kader dari Gerindra.
“Dalam kasus OTT saja perlu diketahui banyak dari kader partai Basarah. Apa perlu saya beri label Basarah sebagai Senior Koruptor demi membangun setigma demi kepemtingan Pilpres? Tidak dan jangan, karena sekali lagi ini tidak mendidik,” beber Nizar.
Ia lantas mengajak semua pihak memaparkan ide-ide yang lebih cemerlang. Lebih mendidik dan lebih membangun kualitas demokrasi Indonesia.
SUMUR
0
1.5K
11
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan