- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mainan terbaik untuk anak menurut para ahli
TS
kangjati
Mainan terbaik untuk anak menurut para ahli
Sekarang ini banyak orang tua yang nyodorin anaknya gadget berupa smartphone buat nemenin anaknya main dengan harapan itu dapat menambah kecerdasan si anak.
Bener emang ada beberapa game di smartphone yang dapat memberikan manfaat pada anak, tapi menurut para ahli mainan klasik alias mainan lawas lah yang punya manfaat lebih banyak dibanding permainan di gadget. Kenapa?
Quote:
Ilustrasi mainan tradisional. | StudioByTheSea /Shutterstock
Mainan terbaik untuk tumbuh kembang anak adalah mainan jadul alias zaman dahulu. Rekomendasi para ahli ini bisa jadi pedoman bagi orang tua saat memilihkan mainan untuk anak.
Rekomendasi ini dirilis American Academy of Pediatrics (AAP) dalam laporan Selecting Appropriate Toys for Young Children in the Digital Era di AAP News & Journals Gateway.
Menukil Time, Alan Mendelsohn, MD, salah satu penulis laporan AAP menyampaikan mainan hands-on yang bisa dimainkan anak dan orang tua secara bersama-sama lebih baik untuk kesehatan tumbuh kembang anak. Biasanya ini merupakan mainan klasik yang ada sejak zaman dahulu.
"Bahkan kardus pun punya nilai main yang besar. Bisa digunakan untuk media gambar atau dibuat rumah-rumahan," tukas Mendelsohn.
Untuk laporan tersebut, AAP mengamati beberapa laporan mereka belakangan ini yang mempelajari topik-topik "bermain, media, kesiapan sekolah, stres, promosi literasi, pencegahan cedera, toksikologi, dan kemiskinan" Seperti yang tertulis dalam ringkasan AAP tentang laporan baru, mereka menyimpulkan bahwa mainan sederhana bukan elektronik adalah hadiah terbaik.
Kenapa mainan zaman dahulu dianggap para ahli sebagai pilihan terbaik untuk anak-anak? "Mereka memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menggunakan imajinasi guna menciptakan mainan, bukan sebaliknya."
Tidak hanya itu, AAP juga menyarankan orang tua memilih mainan yang bisa "tumbuh bersama anak." Mainan yang terbuat dari bahan sederhana seperti kayu misalnya, akan bertahan selamanya. Sementara kebanyakan mainan elektronik pada akhirnya akan ketinggalan zaman atau rusak.
Selain itu, AAP mencatat poin penting dari mainan adalah untuk "membina interaksi dengan pendamping anak, mendorong eksplorasi dan pemecahan masalah, dan memicu imajinasi anak."
Ikatan antara orang tua dan pendamping anak lainnya seperti keluarga atau pengasuh jauh lebih mudah tercipta lewat mainan yang nyata daripada permainan elektronik.
"Ingatlah bahwa mainan bukan pengganti hubungan yang hangat, penuh kasih, dan dapat diandalkan," tambah AAP. "Gunakan mainan untuk meningkatkan interaksi antara pendamping dan anak alih-alih mengarahkan anak-anak cara bermain."
Untuk membantu mengasah kreativitas lebih lanjut dan menambah kualitas waktu main, AAP merekomendasikan penggunaan buku anak-anak yang dapat dengan mudah ditemukan di perpustakaan secara gratis.
Seperti apa mainan klasik yang dimaksud AAP?
Laporan mereka memuat beberapa jenis mainan Pertama, mainan simbolis atau bermain peran, misalnya boneka, figur aksi, mobil-mobilan. Kedua, mainan motorik halus seperti puzzle, balok-balokan, atau kereta api mainan.
Ada pula kategori mainan seni, mainan bahasa atau konsep termasuk permainan papan dan berbagai kartu. Terakhir mainan motorik kasar atau fisik seperti sepeda atau mainan lain yang mengajak anak bergerak.
Selain mencari mainan non elektronik, hal lain yang perlu diperhatikan adalah apakah mainan itu bisa melanggengkan stereotip jenis kelamin atau ras. Selain itu AAP juga menyarankan orang tua membatasi waktu anak di depan layar.
Durasi yang direkomendasikan AAP adalah kurang dari satu jam sehari untuk anak-anak dua sampai lima tahun. Sementara anak-anak di bawah dua tahun tidak disarankan menggunakan gawai.
Penggunaan media dan interaksi pendamping anak sangat penting untuk meminimalkan efek media yang merugikan bagi pikiran anak-anak. Artinya, pengawasan adalah kunci.
Saat anak-anak sudah bukan balita lagi, penting untuk mengajarkan anak-anak kebiasaan konsumsi media yang sehat.
Dalam wawancara dengan NPR, Dr. Jenny Radesky penulis utama pedoman AAP soal media dan anak-anak, berbagi bagaimana ia menerapkan pembatasan waktu di depan layar ke tingkat berikutnya pada anak-anaknya sendiri.
"Saya mencoba membantu anak laki-laki saya yang lebih tua agar sadar akan cara dia bereaksi terhadap gim video atau bagaimana cara menginterpretasikan informasi yang ditemukan secara daring," kata Radesky.
Radesky juga mengajari anaknya bahwa gim yang bisa meminta pemainnya melakukan pembelian itu bersifat manipulatif.
AAP menilai membatasi paparan anak-anak terhadap elektronik itu penting berdasarkan penelitian lain yang dilakukan AAP dengan tajuk The Importance of Play in Promoting Healthy Child Development and Maintaining Strong Parent-Child Bond.
Studi ini mengklaim: "Sangat kontras dengan manfaat bermain aktif dan kreatif, ada bukti kuat bahwa waktu di depan layar yang berlebihan memiliki efek buruk."
Tidak hanya AAP, pada September 2018 The Lancet Child & Adolescent Health menerbitkan studi Associations between 24 hour movement behaviours and global cognition in US children: a cross-sectional observational study.
Penulis studi menemukan bahwa kombinasi pengurangan waktu di depan layar, tidur yang tepat, dan aktivitas fisik yang sehat "dikaitkan dengan kognisi global superior," yang menyoroti "pentingnya membatasi waktu di depan layar sebagai hiburan dan mendorong tidur yang sehat untuk meningkatkan kognisi pada anak-anak."
Membelikan mainan klasik buat anak-anak juga punya aspek menguntungkan lain bagi orang tua. Yang pasti, sering kali harganya lebih ramah kantung ketimbang mainan elektronik pun gawai.
Rekomendasi ini dirilis American Academy of Pediatrics (AAP) dalam laporan Selecting Appropriate Toys for Young Children in the Digital Era di AAP News & Journals Gateway.
Menukil Time, Alan Mendelsohn, MD, salah satu penulis laporan AAP menyampaikan mainan hands-on yang bisa dimainkan anak dan orang tua secara bersama-sama lebih baik untuk kesehatan tumbuh kembang anak. Biasanya ini merupakan mainan klasik yang ada sejak zaman dahulu.
"Bahkan kardus pun punya nilai main yang besar. Bisa digunakan untuk media gambar atau dibuat rumah-rumahan," tukas Mendelsohn.
Untuk laporan tersebut, AAP mengamati beberapa laporan mereka belakangan ini yang mempelajari topik-topik "bermain, media, kesiapan sekolah, stres, promosi literasi, pencegahan cedera, toksikologi, dan kemiskinan" Seperti yang tertulis dalam ringkasan AAP tentang laporan baru, mereka menyimpulkan bahwa mainan sederhana bukan elektronik adalah hadiah terbaik.
Kenapa mainan zaman dahulu dianggap para ahli sebagai pilihan terbaik untuk anak-anak? "Mereka memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menggunakan imajinasi guna menciptakan mainan, bukan sebaliknya."
Tidak hanya itu, AAP juga menyarankan orang tua memilih mainan yang bisa "tumbuh bersama anak." Mainan yang terbuat dari bahan sederhana seperti kayu misalnya, akan bertahan selamanya. Sementara kebanyakan mainan elektronik pada akhirnya akan ketinggalan zaman atau rusak.
Selain itu, AAP mencatat poin penting dari mainan adalah untuk "membina interaksi dengan pendamping anak, mendorong eksplorasi dan pemecahan masalah, dan memicu imajinasi anak."
Ikatan antara orang tua dan pendamping anak lainnya seperti keluarga atau pengasuh jauh lebih mudah tercipta lewat mainan yang nyata daripada permainan elektronik.
"Ingatlah bahwa mainan bukan pengganti hubungan yang hangat, penuh kasih, dan dapat diandalkan," tambah AAP. "Gunakan mainan untuk meningkatkan interaksi antara pendamping dan anak alih-alih mengarahkan anak-anak cara bermain."
Untuk membantu mengasah kreativitas lebih lanjut dan menambah kualitas waktu main, AAP merekomendasikan penggunaan buku anak-anak yang dapat dengan mudah ditemukan di perpustakaan secara gratis.
Seperti apa mainan klasik yang dimaksud AAP?
Laporan mereka memuat beberapa jenis mainan Pertama, mainan simbolis atau bermain peran, misalnya boneka, figur aksi, mobil-mobilan. Kedua, mainan motorik halus seperti puzzle, balok-balokan, atau kereta api mainan.
Ada pula kategori mainan seni, mainan bahasa atau konsep termasuk permainan papan dan berbagai kartu. Terakhir mainan motorik kasar atau fisik seperti sepeda atau mainan lain yang mengajak anak bergerak.
Selain mencari mainan non elektronik, hal lain yang perlu diperhatikan adalah apakah mainan itu bisa melanggengkan stereotip jenis kelamin atau ras. Selain itu AAP juga menyarankan orang tua membatasi waktu anak di depan layar.
Durasi yang direkomendasikan AAP adalah kurang dari satu jam sehari untuk anak-anak dua sampai lima tahun. Sementara anak-anak di bawah dua tahun tidak disarankan menggunakan gawai.
Penggunaan media dan interaksi pendamping anak sangat penting untuk meminimalkan efek media yang merugikan bagi pikiran anak-anak. Artinya, pengawasan adalah kunci.
Saat anak-anak sudah bukan balita lagi, penting untuk mengajarkan anak-anak kebiasaan konsumsi media yang sehat.
Dalam wawancara dengan NPR, Dr. Jenny Radesky penulis utama pedoman AAP soal media dan anak-anak, berbagi bagaimana ia menerapkan pembatasan waktu di depan layar ke tingkat berikutnya pada anak-anaknya sendiri.
"Saya mencoba membantu anak laki-laki saya yang lebih tua agar sadar akan cara dia bereaksi terhadap gim video atau bagaimana cara menginterpretasikan informasi yang ditemukan secara daring," kata Radesky.
Radesky juga mengajari anaknya bahwa gim yang bisa meminta pemainnya melakukan pembelian itu bersifat manipulatif.
AAP menilai membatasi paparan anak-anak terhadap elektronik itu penting berdasarkan penelitian lain yang dilakukan AAP dengan tajuk The Importance of Play in Promoting Healthy Child Development and Maintaining Strong Parent-Child Bond.
Studi ini mengklaim: "Sangat kontras dengan manfaat bermain aktif dan kreatif, ada bukti kuat bahwa waktu di depan layar yang berlebihan memiliki efek buruk."
Tidak hanya AAP, pada September 2018 The Lancet Child & Adolescent Health menerbitkan studi Associations between 24 hour movement behaviours and global cognition in US children: a cross-sectional observational study.
Penulis studi menemukan bahwa kombinasi pengurangan waktu di depan layar, tidur yang tepat, dan aktivitas fisik yang sehat "dikaitkan dengan kognisi global superior," yang menyoroti "pentingnya membatasi waktu di depan layar sebagai hiburan dan mendorong tidur yang sehat untuk meningkatkan kognisi pada anak-anak."
Membelikan mainan klasik buat anak-anak juga punya aspek menguntungkan lain bagi orang tua. Yang pasti, sering kali harganya lebih ramah kantung ketimbang mainan elektronik pun gawai.
Buat agan yang mau jadi calon orangtua, jadi nanti jangan lupa tetep kasih mainan lawas yah, biar anak agan lebih interaktif lagi dalam kesehariannya.
Semoga info ane bermanfaat
Quote:
Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini 
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh
SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 
Nih arti adegan tambahan dalam film Aquaman
Helium dan bahaya yang mengintai
Yang perlu ente tahu tentang sayur kol~
Semut drakula terpilih jadi hewan tercepat di dunia
Sisi positif dari kemarahan
Rating hampir sempurna! Spider-Man: Into the Spider-Verse menurut para kritikus
Pilihan pekerjaan yang cocok buat agan si introvert
Stop tanpa busana depan kamera !
Vaksin perdana untuk serangga
Mengatasi ketombe menurut pakar biologi
Nih arti adegan tambahan dalam film Aquaman
Helium dan bahaya yang mengintai
Yang perlu ente tahu tentang sayur kol~
Semut drakula terpilih jadi hewan tercepat di dunia
Sisi positif dari kemarahan
Rating hampir sempurna! Spider-Man: Into the Spider-Verse menurut para kritikus
Pilihan pekerjaan yang cocok buat agan si introvert
Stop tanpa busana depan kamera !
Vaksin perdana untuk serangga
Mengatasi ketombe menurut pakar biologi
1
2K
13
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan