- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Demokrat: Zaman Orde Baru, Atribut Parpol Selalu Diberi Ruang
TS
kroco.ri
Demokrat: Zaman Orde Baru, Atribut Parpol Selalu Diberi Ruang
Spoiler for Foto : voa-islam.com:
Hal itu dikatakan politisi Partai Demokrat Andi Arief terkait perusakan baliho dan spanduk selamat datang SBY yang diduga dilakukan oknum dari PDI-P.
Indonesiainaide.id, Jakarta— Satu terduga pelaku perusakan baliho selamat datang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga bendera Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau diamankan oleh aparat kepolisian. Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan, berdasarkan keterangan pelaku, ia mendapatkan order dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).
“Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh Pengurus PDIP,” kata Andi Arief melalui akun Twitter-nya seperti dikonfirmasi Indonesiainside.id, Ahad (16/12).
Lebih lanjut, Andi menyinggung pemasangan atribut parpol di masa kepemimpinan Soeharto. Pada zaman Orde Baru atribut parpol seperti PDIP dan PPP selalu diberi ruang.
“Zaman Orde Baru, atribut PPP dan PDI tetap diberi kesempatan tampil. Tidak dirusak massa. Cara Orde Baru atau Golkar waktu itu membuat atribut di tempat yang sama dengan lebih besar dan menutupi atribut PPP dan PDI. Itu cara orang politik. Bukan dengan merusak,” katanya.
Berdasarkan pengakuan orang yang ditangkap polisi, Andi mengatakan ada 35 orang yang diperintahkan untuk merusak baliho, spanduk, dan bendera tersebut. Ke-35 orang tersebut dibagi dalam 5 kelompok.
“Satu regu 7 orang. Mereka dibayar Rp150.000 per orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari partai berkuasa,” ujar Andi Arief.
Meski demikian, kata Andi, Partai Demokrat tak akan meladeni provokasi murahan dengan merusak atribut. Ia yakin polisi akan profesional dalam menangani dan mengungkap dengan adil sampai jelas.
“Info awal itu terlalu gegabah jika dipercaya begitu saja. Selama ini hubungan kami baik. Tugas polisi menyimpulkannya. Tidak ada alasan, pelakunya ada. Beda dengan kasus lain,” tukasnya.
Atas peristiwa itu, polisi telah mengamankan pemuda bernama Heryd Swanto (22), terduga pelaku perusakan baliho selamat datang SBY, spanduk, hingga bendera Partai Demokrat (PD), di Pekanbaru, Riau. Heryd hingga kini masih diperiksa secara intensif terkait motifnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara di hadapan kader partainya dalam acara konsolidasi partai di Stabat, Kota Langkat, Sumatera Utara.
“Kalau ada yang mengatakan, di Pekanbaru sana, kita dituduh kader PDI Perjuangan ada yang merusak bendera Demokrat, itu bukan watak, dan bukan karakter PDI Perjuangan,” ujar Hasto, Sabtu (15/12).
Ia menambahkan, anggota dan Kader PDI Perjuangan berdisiplin, tidak ada untungnya rusak atribut kampanye pihak Lain. Lanjut Hasto, PDI Perjuangan mengutuk keras berbagai provokasi yang menganggu jalannya tahapan pemilu termasuk cara2 kotor dengan merusak atribut kampanye Parpol lain.
“PDI Perjuangan tidak pernah main sembunyi-sembunyi, kami selalu di ruang terbuka, tidak ada untungnya bagi kami merusak atribut partai lain, apalagi Demokrat, sebab kami tidak punya ilmu merusak. Secara survei, terbukti tidak ada irisan pemilih antara Demokrat dan PDI Perjuangan. Sebab jika elektoral Demokrat turun, larinya ke Gerindra, bukan ke PDI Perjuangan,” katanya.
(Ahmad Z.R)
SUMUR
BIJIMANE MENURUT AGAN??
-1
2K
20
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan