v- Pemerintah Israel akan melakukan peninjauan ulang tentang kersama yang sudah dilakukan dengan perusahaan asal Tiongkok Shanghai International Port Group (SIGP) tentang pengelolaan Pelabuhan Haifa, sejak 2015.
Dilansir China Morning Post yang dikutip aceHTrend, Selasa (18/12/2018) lahirnya peninjauan kembali tersebut setelah dilakukan analisa politik mengenai investasi Tiongkok di pelabuhan itu oleh Kabinet Keamanan Nasional. Perjanjian pengelolaan pelabuhan ketiga terbesar di Israel itu sudah dilakukan pada tahun 2015.
SIPG menjanjikan US $ 2 miliar untuk proyek tersebut dan berencana untuk mengubah terminal teluk pelabuhan menjadi pelabuhan terbesar di negara tersebut. Kesepakatan dengan pemerintah Israel diberikan kontrol pelabuhan kepada SIPG selama 25 tahun.

Tekanan diberikan oleh Washington, karena Angkatan Laut AS telah mengakui bahwa operasi jangka panjangnya di Haifa dapat berubah, setelah SIPG mengambil alih pelabuhan sipil Haifa pada 2021, Jerusalem Post melaporkan pada hari Minggu.
Haifa adalah kota pelabuhan terbesar di Israel, yang secara teratur menyelenggarakan latihan dan kapal angkatan laut AS-Israel. Kesepakatan antara Israel dan SIPG telah meningkatkan kekhawatiran intelijen dan keamanan.
Haifa bukan satu-satunya pelabuhan Israel yang melibatkan uang China. Anak perusahaan dari China Harbour Engineering memenangkan kontrak untuk membangun pelabuhan senilai 876 juta dolar AS di Ashdod di pantai Mediterania Israel.
Oded Eran, seorang peneliti senior di Institute for National Security Studies dan seorang diplomat veteran Israel, mengatakan ada kekhawatiran di banyak negara tentang kekuatan ekonomi China.
“Dalam kasus Israel, kekhawatiran sebagian besar terkait dengan keamanan, karena persaingan global tumbuh. Sehingga ada kebutuhan untuk melindungi aset nasional,” kata Eran. Ia menambahkan bahwa Pemerintah Israel dan sektor swasta menghargai kerjasama dengan China dalam semua sektor.
Ehud Gonen, yang merupakan pakar kebijakan dan strategi maritim di Universitas Haifa Israel, mengatakan bahwa peningkatan tajam investasi Cina di Israel telah menimbulkan kekhawatiran.
“Karena ruang lingkup investasi Cina yang sangat signifikan di seluruh dunia, debat publik telah diadakan di banyak bagian dunia tentang dampak dan motif dari investasi ini,” kata Gonen.
Dewan Hubungan Luar Negeri AS mengatakan kerjasama antara China dan Israel telah melampaui US $ 11 miliar, angka ini 200 kali lebih besar dari 25 tahun yang lalu. Pada periode yang sama – 1992 hingga 2017 – perdagangan AS-Cina tumbuh 20 kali,
Namun Liu Naiya, peneliti pada Institut Studi Asia Barat dan Afrika di Akademi Ilmu Sosial China, mengatakan peninjauan kembali Israel atas kontrak pelabuhan Haifa adalah pertimbangan politik semata.
“Alasan mengapa AS ingin sekutunya meninjau kesepakatan ini adalah untuk mencoba menghalangi kerjasama antara China dan Israel. Ini adalah metode konsisten Washington dalam menghambat operasi internasional China, ”kata Liu.

https://www.acehtrend.com/2018/12/18...ikat-khawatir/