Amerika Serikat diserang pada hari Senin oleh China dan Uni Eropa, dituduh oleh kedua mitra dagang utama mengambil langkah-langkah proteksionis dan membuat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bertekuk lutut.
Jepang, Swiss dan Kanada juga mengkritik Washington, tetapi duta perdagangan AS, Dennis Shea, menuduh bahwa "praktik persaingan tidak sehat China" merugikan perusahaan dan pekerja asing yang melanggar aturan WTO, dan berjanji Pimpin upaya reformasi dalam proses pengawasan.

Pemerintah Presiden Donald Trump mengatakan WTO tidak berfungsi karena gagal menahan pertanggungjawaban Tiongkok karena tidak membuka ekonominya seperti yang direncanakan ketika Beijing bergabung pada 2001.
Shea menerima teguran dari utusan Cina Zhang Xiangchen, yang mengatakan bahwa tarif AS pada produk baja dan aluminium telah memungkinkan proteksionisme dengan kedok kekhawatiran keamanan nasional yang meragukan.
"Sistem perdagangan multilateral berada dalam krisis yang dalam dan Amerika Serikat berada di pusatnya," kata Duta Besar UE Mark Vanheukelen.
Kata-kata panas itu dipertukarkan dalam tinjauan kebijakan perdagangan AS. UU., Yang dirayakan setiap dua tahun.

Untuk memaksa reformasi di WTO, tim Trump telah menolak untuk mengizinkan penunjukan baru ke Badan Banding, pengadilan perdagangan terbesar di dunia, sebuah proses yang membutuhkan konsensus di antara negara-negara anggota. Akibatnya, pengadilan kehabisan hakim dan tidak akan bisa mengeluarkan putusan yang mengikat dalam perselisihan.
Shea menyatakan keprihatinan atas sistem penyelesaian sengketa WTO yang salah dan mengatakan bahwa Badan Banding telah dibesar-besarkan dalam beberapa interpretasi hukum.
Zhang menjawab bahwa dengan menghalangi pemilihan hakim, Washington menempatkan sistem dalam kelumpuhan. Vanheukelen dari Uni Eropa mendesak Washington untuk mengadakan pembicaraan tentang proposal reformasi yang diajukan bulan lalu dengan 11 anggota lainnya.
Vanheukelen dan utusan Kanada, Stephan de Boer, mengutuk pembatasan ke pasar pengadaan AS, khususnya melalui undang-undang "Beli Amerika".
Jepang dan Swiss juga menyatakan keprihatinan atas penggunaan pembebasan keamanan nasional oleh Amerika Serikat untuk membenarkan tarif baja dan aluminium, kata seorang pejabat perdagangan.

https://radarbolmongonline.com/2018/...-dalam-krisis/