- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Terbebani Defisit Neraca Dagang, Rupiah Hanya Menguat 1 Poin


TS
sukhoivsf22
Terbebani Defisit Neraca Dagang, Rupiah Hanya Menguat 1 Poin
CNN Indonesia
Senin, 17/12/2018 16:47

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai
tukar rupiah berada di posisi
Rp14.580 per dolar Amerika
Serikat (AS) pada perdagangan
pasar spot Senin (17/12) sore.
Posisi ini menguat 1 poin atau
0,01 persen dari Jumat (14/12)
lalu yang di Rp14.581 per dolar
AS.
Sementara kurs referensi Bank
Indonesia (BI), Jakarta Interbank
Spot Dollar Rate (Jisdor)
menempatkan rupiah di posisi
Rp14.617 per dolar AS atau turut
melemah dari akhir pekan lalu di
Rp14.538 per dolar AS.
Di kawasan Asia, rupiah menguat
bersama mayoritas mata uang
lain, seperti rupee India 0,43
persen, ringgit Malaysia 0,17
persen, renminbi China 0,14
persen, baht Thailand 0,12
persen, dolar Singapura 0,12
persen, dan peso Filipina 0,12
persen. Namun, yen Jepang
stagnan. Sedangkan dolar Hong
Kong dan won Korea Selatan
tertahan di zona merah, dengan
melemah masing-masing 0,01
persen dan 0,07 persen dari
dolar AS.
Berbeda dengan mata uang Asia
yang masih bervariasi, mata uang
utama negara maju justru
kompak menguat dari dolar AS.
Dolar Australia menguat 0,01
persen, dolar Kanada 0,06
persen, poundsterling Inggris
0,11 persen, franc Swiss 0,14
persen, euro Eropa 0,17 persen,
dan rubel Rusia 0,58 persen.
Analis Monex Investindo Dini
Nurhadi Yasyi mengatakan rupiah
telah gagal memanfaatkan
momentum penguatan yang
berhasil dirasakan oleh mata
uang lain. Justru, pergerakan
rupiah terbilang lesu karena
dampak dari rilis neraca
perdagangan Indonesia.
Maklum, data BPS menunjukkan
kinerja neraca dagang dalam
negeri saat ini memburuk. Data
lembaga tersebut, defisit
neraca dagang November
mencapai US$2,05 miliar
melebihi ekspektasi pasar yang
hanya sekitar US$830 juta.
Defisit ini meningkat dari bulan
sebelumnya yang sebesar US
$1,82 miliar.
Bahkan, defisit ini menjadi angka
defisit perdagangan tertinggi
pada tahun ini. Walhasil, secara
kumulatif defisit perdagangan
Januari-November 2018
mencapai US$7,52 miliar atau
lebih buruk dari Januari-
November 2017 yang masih
surplus US$12,02 miliar.
"Pergerakan rupiah hari ini jelas
karena rilis neraca perdagangan
Indonesia yang kembali defisit,
karena sebenarnya dari
eksternal, pergerakan dolar AS
'adem-adem' saja," ujarnya
kepada CNNIndonesia.com,
Senin (17/12).
Sementara dari eksternal,
sentimen justru tidak besar
lantaran belum ada sentimen
baru yang menggerakkan mata
uang Negeri Paman Sam dan
sejumlah mata uang utama
negara maju.
Selain itu, pasar juga masih wait
and see menanti keputusan
bank sentral AS, The Federal
Reserve terkait tingkat bunga
acuan dan prospek ekonomi ke
depan pada Kamis (20/12)
mendatang.
Tak ketinggalan, pasar juga
mengantisipasi keputusan dari
Bank Sentral Inggris (Bank of
England/BoE) dan Bank Sentral
Jepang (Bank of Japan/BoJ)
pada pertengahan pekan ini.
Sedangkan dampak dari
keputusan Bank Sentral Eropa
(The European Central Bank/
ECB) yang kembali menahan
bunga acuan dan bakal
mengakhiri pelonggaran
kualitatifnya pada bulan ini sudah
mereda, sehingga tak lagi
menggerakkan pasar mata uang.
(uli/agt)
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/2...menguat-1-poin
Senin, 17/12/2018 16:47

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai
tukar rupiah berada di posisi
Rp14.580 per dolar Amerika
Serikat (AS) pada perdagangan
pasar spot Senin (17/12) sore.
Posisi ini menguat 1 poin atau
0,01 persen dari Jumat (14/12)
lalu yang di Rp14.581 per dolar
AS.
Sementara kurs referensi Bank
Indonesia (BI), Jakarta Interbank
Spot Dollar Rate (Jisdor)
menempatkan rupiah di posisi
Rp14.617 per dolar AS atau turut
melemah dari akhir pekan lalu di
Rp14.538 per dolar AS.
Di kawasan Asia, rupiah menguat
bersama mayoritas mata uang
lain, seperti rupee India 0,43
persen, ringgit Malaysia 0,17
persen, renminbi China 0,14
persen, baht Thailand 0,12
persen, dolar Singapura 0,12
persen, dan peso Filipina 0,12
persen. Namun, yen Jepang
stagnan. Sedangkan dolar Hong
Kong dan won Korea Selatan
tertahan di zona merah, dengan
melemah masing-masing 0,01
persen dan 0,07 persen dari
dolar AS.
Berbeda dengan mata uang Asia
yang masih bervariasi, mata uang
utama negara maju justru
kompak menguat dari dolar AS.
Dolar Australia menguat 0,01
persen, dolar Kanada 0,06
persen, poundsterling Inggris
0,11 persen, franc Swiss 0,14
persen, euro Eropa 0,17 persen,
dan rubel Rusia 0,58 persen.
Analis Monex Investindo Dini
Nurhadi Yasyi mengatakan rupiah
telah gagal memanfaatkan
momentum penguatan yang
berhasil dirasakan oleh mata
uang lain. Justru, pergerakan
rupiah terbilang lesu karena
dampak dari rilis neraca
perdagangan Indonesia.
Maklum, data BPS menunjukkan
kinerja neraca dagang dalam
negeri saat ini memburuk. Data
lembaga tersebut, defisit
neraca dagang November
mencapai US$2,05 miliar
melebihi ekspektasi pasar yang
hanya sekitar US$830 juta.
Defisit ini meningkat dari bulan
sebelumnya yang sebesar US
$1,82 miliar.
Bahkan, defisit ini menjadi angka
defisit perdagangan tertinggi
pada tahun ini. Walhasil, secara
kumulatif defisit perdagangan
Januari-November 2018
mencapai US$7,52 miliar atau
lebih buruk dari Januari-
November 2017 yang masih
surplus US$12,02 miliar.
"Pergerakan rupiah hari ini jelas
karena rilis neraca perdagangan
Indonesia yang kembali defisit,
karena sebenarnya dari
eksternal, pergerakan dolar AS
'adem-adem' saja," ujarnya
kepada CNNIndonesia.com,
Senin (17/12).
Sementara dari eksternal,
sentimen justru tidak besar
lantaran belum ada sentimen
baru yang menggerakkan mata
uang Negeri Paman Sam dan
sejumlah mata uang utama
negara maju.
Selain itu, pasar juga masih wait
and see menanti keputusan
bank sentral AS, The Federal
Reserve terkait tingkat bunga
acuan dan prospek ekonomi ke
depan pada Kamis (20/12)
mendatang.
Tak ketinggalan, pasar juga
mengantisipasi keputusan dari
Bank Sentral Inggris (Bank of
England/BoE) dan Bank Sentral
Jepang (Bank of Japan/BoJ)
pada pertengahan pekan ini.
Sedangkan dampak dari
keputusan Bank Sentral Eropa
(The European Central Bank/
ECB) yang kembali menahan
bunga acuan dan bakal
mengakhiri pelonggaran
kualitatifnya pada bulan ini sudah
mereda, sehingga tak lagi
menggerakkan pasar mata uang.
(uli/agt)
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/2...menguat-1-poin


nona212 memberi reputasi
1
1.2K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan