Kaskus

Hobby

boltok58Avatar border
TS
boltok58
Burung Cenderawasih Kuning-Kecil
Burung Cenderawasih Kuning-KecilBurung Cendrawasih Kuning-Kecil (Paradisaea minor) merupakan burung berkicau yang berasal dari genus paradisaea yang mempunyai bentuk dan warna bulu yang sangat indah. Salah satu burung yang termasuk kekayaan fauna Indonesia ini termasuk anggota dari famili Paradisaeidae yang berasal dari ordo Passeriformes.

Burung Cendrawasih Kuning-Kecil dikenal memiliki bulu yang sangat panjang yang tumbuh dari sayap, kepala, atau paruhnya. Karena memiliki bulu dan warna yang indah maka burung ini sering diburu oleh manusia.
Burung Cendrawasih Kuning Kecil telah dimasukkan sebagai salah satu satwa langka dalam daftar jenis satwa yang dilindungi berdasarkan UU No 5 Tahun 1990 dan PP No 7 Tahun 1999.
Burung ini sering diburu secara liar kemudian dipelihara secara diam-diam, diperdagangkan secara ilegal, ataupun untuk diawetkan. Pada saat ini burung cendrawasih jarang ditemukan karena populasinya sudah semakin menurun yang disebabkan perburuan liar dan penebangan hutan.
Pemerintah telah memberlakukan undang-undang perlindungan terhadap burung cendrawasih. Tindakan perlindungan didasarkan pada Undang-undang Perlindungan·Binatang Liar Tahun 1931 dan Peraturan perlindungan Binatang Liar Tahun 1931. Perlindungan ini ditujukan untuk semua jenis cendrawasih yang ada di Indonesia bagian timur.
Mengingat status cendrawasih saat ini langka dan masih belum dapat ditentukan kategorinya, maka perlu dilakukan usaha pelestariannya. Diharapkan semua lapisan masyarakat turut berperan dalam menjaga kelestariannya selain peningkatan pengawasan populasi dari instansi yang berwenang.




HABITAT

Burung Cendrawasih Kuning Kecil  pada umumnya membuat sarang di atas pohon besar yang tinggi di perkebunan dataran rendah, pinggir hutan, hutan dan pegunungan. Mereka membuat sarang yang terlihat seperti  mangkuk yang terbuat dari ranting-ranting pohon yang ditutupi akar dan daun yanq kering.
Pembuatan sarang dibuat oleh burung cendrawasih kuning kecil betina. Telur yang dihasilkan berjumlah 1-2 butir dimana bila sudah menetas akan dirawat dan dipelihara oleh burung cendrawasih kuning kecil betina.
Populasi burung ini bisa ditemukan di Papua Nugini, Australia, Pulau Seram, Irian Jaya, Pulau Aru, Pulau Misool, Pulau Yapen, dan daerah-daerah lain di Indonesia Timur.
Spesies ini mempunyai dievaluasikan dan didaftarkan dalam CITES Appendix II dan IUCN Red List sebagai Beresiko Rendah.



Ciri-ciri 
 
-Panjang tubuh sekitar 32 cm
-Warna bulu antara kuning dan coklat
-Memiliki iris mata yang berwarna kuning
-Mempunyai paruh yang berwarna abu-abu kebiruan
-Burung jantan cendrawasih kuning kecil memiliki bulu yang   berwarna hijau jamrud mengkilap pada lehernya
-Memiliki bulu-bulu hiasan berwarna dasar kuning yang panjang -pada bagian sisi perut
-Memiliki bulu-bulu hiasan berwarna dasar putih pada bagian   luar perut
-Memiliki 2 buah tali ekor yang berwarna hitam pada ekornya
-Burung jantan cendrawasih kuning kecil memiliki ukuran tubuh   yang lebih besar daripada betina
-Burung betina cendrawasih kuning kecil mempunyai kepala yang   berwarna coklat tua
-Burung betina cendrawasih kuning kecil mempunyai dada yang   berwarna putih tanpa bulu-bulu hiasan
 


Reproduksi
Cendrawasih ini tidak memiliki kelenjar pelengkap dan septula testis sehingga tubuli semeniferi membentuk jaringan yang bersatu.
Organ reproduksi burung cendrawasih kuning kecil jantan terdiri dari :

-Testes
-Epididimis yang rudimenter
-Vas deferens dan penis yang rudimenter.


Organ reproduksi betina terdiri dari :

-Ovarium
-Infundibulum
-Magnum
-Isthmus
-Kelenjar kulit
-Vagina
-Pada umumnya hanya kelenjar yang menghasilkan albumin, sedangkan kelenjar kulit menghasilkan kerabang.



Burung Cendrawasih Kuning Kecil tumbuh menjadi dewasa pada umur setahun. Tingkah laku burung ini ketika melakukan perkimpoian adalah dengan melakukan percumbuan terlebih dahulu. Pada proses percumbuan ini burung jantan akan memperagakan tarian yang memamerkan keindahan bulunya di depan burung betina.
Pada proses perkimpoian ini diakhiri dengan kopulasi. Pada saat kopulasi burung jantan menaiki punggung burung betina dan lamanya proses kopulasi kurang lebih 20 detik. Burung Cendrawasih Kuning Kecil bersifat poligami dimana burung jantan akan meninggalkan burung betina setelah perkimpoian untuk mencari betina yang lain.


MAKANAN

Burung Cendrawasih Kuning-kecil makan buah-buahan, artropod dan aneka serangga.
0
6.6K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan