Presiden Korea Utara Kim Jong-un kembali menjadi sorotan di Korea Selatan. Kali ini bukan urusan politik atau perang statement dengan Presiden AS Donald Trump, melainkan soal masker wajah "bom nuklir" bergambar dirinya.

Masker wajah Kim Jong-un itu diklaim mengandung air mineral dari Gunung Paektu, gunung suci yang menjadi tempat kelahiran rezim Kim, menurut propaganda Korea Utara. 

Meski demikian, masker bom nuklir yang menawarkan khasiat dapat mencerahkan kulit itu sukses di media sosial. Para pelanggan mem-posting gambar mereka memakai produk kecantikan baru itu.

Mengutip BBC, masker wajah yang diproduksi oleh 5149 itu laku keras di Korea Selatan bahkan telah terjual 25.000 masker sejak Juni lalu. Masker tersebut memiliki slogan dapat meningkatkan kelembapan bagi para wanita di utara dan juga selatan. Dan juga ‘Apakah kita kita pergi ke perbatasan dengan wajah yang lebih putih?’.



Dari sebuah video di instagram yang mempromosikan masker tersebut, nampak sebuah berita palsu di Korea Utara dengan kalimat pembuka ‘Breaking news! Sebuah bom nuklir meledak di wajah,’. 

Namun banyak toko Korea Selatan memutuskan berhenti menjualnya karena munculnya reaksi publik dan kekhawatiran atas legalitas masker tersebut.

Salah seorang pakar kecantikan di Korea Selatan, Irene Kim mengatakan bahwa beberapa tahun lalu, Korea Utara sudah menjadi ancaman terbesar negaranya. Kim Jong-un dilihat sebagai tirani yang akan mengusik perdamaian dunia, kini ia menjadi ikon dari sebuah masker wajah yang tengah nge-trend. 

Di Korea Selatan, berbicara positif mengenai pemerintahan Korea Utara merupakan perbuatan pidana, meskipun tindakan hukum terkait undang-undang itu jarang dilakukan.

Baik Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih dalam status berperang, tetapi belakangan terjadi peredaan ketegangan, bahkan para pemimpin kedua negara melakukan pembicaraan mengenai denuklirisasi.

Sementara itu belum ada berita yang mengabarkan bagaimana tanggapan Kim Jong-un atas viralnya masker dengan gambar wajahnya itu. Pada tahun 2014 lalu, pemerintah Korea Utara mengajukan keberatan kepada sebuah salon di London karena menggunakan poster bergambar Kim untuk promosinya.
 



 
Pemerintah Korea Utara meminta manajer salon untuk mengganti poster tersebut karena itu dianggap melecehkan pemimpin mereka.




 
Namun manajer salon itu berhasil melawan dengan mengatakan bahwa ini adalah Inggris bukan Korea Utara, dan kami hidup dalam demokrasi, jadi ia tak takut dengan ancaman yang diberikan kedua orang itu dan mengusir mereka.
 
Seorang pengungsi Korea Utara kepada surat kabar Chosun Ilbo Korea Selatan, mengatakan masker itu ditujukan untuk melunakkan citra rejim represif Kim Jong-un.



 
Dalam wawancara, 5149 kepala eksekutif Kwak Hyeon-ju mengatakan topeng itu adalah caranya merayakan pertemuan antar-Korea tahun ini.

Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bertemu untuk pertama kalinya pada Jumat (27/4/2018) pagi. Keduanya saling menyapa dengan senyum lebar di Panmunjom pada zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara.

Kim Jong-un telah menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang menginjakkan kaki di Korea Selatan dengan melintasi garis militer yang telah membagi semenanjung itu sejak akhir Perang Korea pada tahun 1953, demikian dilansir BBC.

[url=https://www.npr.org/2018/12/14/676817124/south-koreanS E N S O Rpany-sells-kim-jong-un-beauty-masks-spurring-criticism]Sumber[/url]