Quote:
Jakarta - Beredar potongan video anggota badan pemenangan Prabowo-Sandiaga, Yuga, melarang seseorang mencopot spanduk "Pak Sandiaga Uno, sejak kecil kami sudah bersahabat, jangan pisahkan kami gara-gara Pilpres, Pulanglah!!!". Momen itu diviralkan sebagai upaya rekayasa tim Prabowo-Sandiaga bermain playing victim, hal ini dibantah oleh tim pemenangan Sandiaga Uno.
Hal itu terjadi saat Sandiaga kampanye di Pasar Kota Pinang, Sumatera Utara. Dalam siaran pers dari tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, poster-poster 'penolakan tampak terpasang di sejumlah lapak pedagang. Sandiaga pun sempat menghentikan langkah membaca spanduk penolakan itu dan bertanua kepada para pedagang apakah dirinya harus pulang. Sejumlah pedagang pun menjawab 'jangan'. Momen ini dianggap oleh sejumlah pihak yang memviralkan sebagai rekayasa.
Saat dikonfirmasi, Yuga yang di video disoroti karena melarang pencopotan spanduk itu dengan tudingan bagian dari 'rekayasa' angkat bicara. Ia menjelaskan kenapa dirinya melarang anggota Gerindra mencabut spanduk itu.
"Apa yang saya lakukan ketika ada orang Gerindra yang mau cabut itu saya larang karena itu kan aspirasi masyarakat pasar. Mas jangan, distreples lagi," kata Yuga kepada detikcom, Rabu (12/12/2018).
"Memang ada poster penolakan dan Pak Sandi samperin, jadi ini memang aspirasi yang kita harus dengarkan," sambungnya.
Ia menyayangkan sejumlah pihak yang menuding ada rekayasa di momen itu. "Kita tidak boleh memecah belah, kampanye itu harus menyatukan, menyejukkan, saling memeluk, jadi kampanye teletubbies," kata Yuga.
"Jadi saya agak marah kalau ada yang bilang itu rekayasa, ini tidak ada rekayasa sama sekali, ini memang dinamika di masyarakat yang harus didengarkan," pungkasnya.
https://m.detik.com/news/berita/d-4339883/tim-pemenangan-sandi-tak-ada-rekayasa-di-kampanye-sandi-pulanglah
Hebat kali lah itu yang masang bisa tau sandi mau kesana..