- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Risma Terkejut Saat Lihat Negara Kim Jong U


TS
sukhoivsf22
Risma Terkejut Saat Lihat Negara Kim Jong U
Selasa, 11 Desember 2018 S E N S O R9:28 WIB

viva/nur fhaisal
Semringahnya Risma Kota
Surabaya Juara Guangzhou
International Award
VIVA – Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini baru saja melakukan
kunjungan ke beberapa kota di
Korea Utara pada akhir
November sampai awal
Desember 2018. Presiden
United Cities Local
Governments atau UCLG itu
memuji beberapa hal tentang
kota yang ia kunjungi dan
masyarakatnya. Tentu saja tak
semuanya. Ada juga kondisi
ditemui Risma di Korut seperti
banyak dikabarkan secara
negatif di dunia.
Ibu Kota Korut, Pyongyang,
adalah kota pertama yang
dikunjungi Risma. Di sana, dia
disambut oleh Wakil Presidium
Supreme People's Assembly,
Kim Yong Nam. Di sana dia
mengaku diajak melihat rumah
sakit dan sekolah.
“Bagus itu rumah sakitnya,
sekolahnya juga bagus. Kotanya
bagus, sungainya juga bagus,”
katanya bercerita di Balai Kota
Surabaya, Jawa Timur, pada
Senin malam 10 Desember
2018.
Risma juga mengaku berkunjung
ke Kota Pyongsong, Provinsi
Pyongan Selatan. Sama dengan
di Pyongyang, fasilitas publik di
Pyongsong menurut Risma juga
bagus. “Mereka juga
peralatannya lengkap. Jadi kalau
untuk pendidikan dan kesehatan
yang mendasar itu bagus,”
ujarnya.
Risma juga memuji nasionalisme
masyarakat Korut dan sikapnya
yang baik kepada warga asing.
Menurutnya, warga Korut terlihat
baik dan tidak menunjukkan
sikap permusuhan saat dirinya di
sana. Soal nasionalisme, lanjut
dia, warga Korut memegang
teguh.
“Nasionalismenya tinggi sekali
mereka. Ada yang ngomong gini,
kami tidak mau kehormatan
kami ditukar dengan roti,” cerita
dia.
Di luar segala kelebihan itu,
namun Risma juga menemukan
beberapa kekurangan di negeri
yang kini dipimpin oleh Kim Jong
Un itu. “Cuma listrik dan air
(terbatasi). Aku juga enggak
bisa komunikasi karena memang
enggak bisa (telepon genggam)
digunakan. Kalau aku mau
mengerjakan surat-surat, jam
enam aku harus turun cari free
wifi di lobi hotel. Keluar dari lobi
sudah tidak bisa,” ucapnya.
Risma baru bisa menggunakan
telepon genggamnya di hari
ketiga, saat masuk di
perbatasan Korut-Korea
Selatan. “Kita ke perbatasan, itu
baru bisa pakai handphone
siangnya,” tandasnya.
Satu lagi yang menurut Risma
dibatasi selama di sana, yakni
tidak bisa berkomunikasi dan
berinteraksi langsung dengan
masyarakat. Interaksinya selama
kunjungan hanya dengan Wali
Kota dan rombongannya.
Tim VIVA »
https://www.viva.co.id/berita/nasion...ra-kim-jong-un

viva/nur fhaisal
Semringahnya Risma Kota
Surabaya Juara Guangzhou
International Award
VIVA – Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini baru saja melakukan
kunjungan ke beberapa kota di
Korea Utara pada akhir
November sampai awal
Desember 2018. Presiden
United Cities Local
Governments atau UCLG itu
memuji beberapa hal tentang
kota yang ia kunjungi dan
masyarakatnya. Tentu saja tak
semuanya. Ada juga kondisi
ditemui Risma di Korut seperti
banyak dikabarkan secara
negatif di dunia.
Ibu Kota Korut, Pyongyang,
adalah kota pertama yang
dikunjungi Risma. Di sana, dia
disambut oleh Wakil Presidium
Supreme People's Assembly,
Kim Yong Nam. Di sana dia
mengaku diajak melihat rumah
sakit dan sekolah.
“Bagus itu rumah sakitnya,
sekolahnya juga bagus. Kotanya
bagus, sungainya juga bagus,”
katanya bercerita di Balai Kota
Surabaya, Jawa Timur, pada
Senin malam 10 Desember
2018.
Risma juga mengaku berkunjung
ke Kota Pyongsong, Provinsi
Pyongan Selatan. Sama dengan
di Pyongyang, fasilitas publik di
Pyongsong menurut Risma juga
bagus. “Mereka juga
peralatannya lengkap. Jadi kalau
untuk pendidikan dan kesehatan
yang mendasar itu bagus,”
ujarnya.
Risma juga memuji nasionalisme
masyarakat Korut dan sikapnya
yang baik kepada warga asing.
Menurutnya, warga Korut terlihat
baik dan tidak menunjukkan
sikap permusuhan saat dirinya di
sana. Soal nasionalisme, lanjut
dia, warga Korut memegang
teguh.
“Nasionalismenya tinggi sekali
mereka. Ada yang ngomong gini,
kami tidak mau kehormatan
kami ditukar dengan roti,” cerita
dia.
Di luar segala kelebihan itu,
namun Risma juga menemukan
beberapa kekurangan di negeri
yang kini dipimpin oleh Kim Jong
Un itu. “Cuma listrik dan air
(terbatasi). Aku juga enggak
bisa komunikasi karena memang
enggak bisa (telepon genggam)
digunakan. Kalau aku mau
mengerjakan surat-surat, jam
enam aku harus turun cari free
wifi di lobi hotel. Keluar dari lobi
sudah tidak bisa,” ucapnya.
Risma baru bisa menggunakan
telepon genggamnya di hari
ketiga, saat masuk di
perbatasan Korut-Korea
Selatan. “Kita ke perbatasan, itu
baru bisa pakai handphone
siangnya,” tandasnya.
Satu lagi yang menurut Risma
dibatasi selama di sana, yakni
tidak bisa berkomunikasi dan
berinteraksi langsung dengan
masyarakat. Interaksinya selama
kunjungan hanya dengan Wali
Kota dan rombongannya.
Tim VIVA »
https://www.viva.co.id/berita/nasion...ra-kim-jong-un


tien212700 memberi reputasi
1
2.6K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan